RADARMAKASSAR – Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkap 1.967 calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang lulus seleksi tahun 2024 mengundurkan diri.
Dari jumlah tersebut, paling banyak berasal dari instansi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dengan 640 orang.
Sedangkan untuk CASN dari Pemerintah Daerah, Kepala Badan Kepegawaian Negeri (BKN) RI, Zudan Arif Fakrulloh menyebut tidak ada yang mengajukan pengunduran diri.
“Hampir ngga ada (dari pemerintah daerah),” ucap Zudan kepada RADAR, Rabu (23/4/2025).
Selain Kemendiktisaintek, disusul oleh Kementerian Kesehatan dengan 575 orang, Kementerian Komunikasi dan Digital 154 orang, Badan Pengawas Pemilu 131 orang, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 121 orang.
“Yang banyak mengundurkan diri sesungguhnya hasil optimalisasi. Optimalisasi adalah kebijakan pemerintah yang dibuat untuk menghindari formasi yang kosong,” kata Zudan.
Zudan memisalkan pelamar yang tidak lolos menjadi dosen di Universitas A, tetapi kemudian dilimpahkan ke Universitas B karena formasi kosong. Namun, pelamar itu kemudian mengundurkan diri. “Ada yang lulus karena formasi kosong,” ucapnya.
Zudan menerangkan, misalnya seorang peserta yang melamar sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Namun, tidak lolos karena berada di peringkat ketiga, sementara hanya ada dua formasi.
Dengan adanya skema optimalisasi, peserta tersebut dialihkan ke Universitas Udayana yang membuka formasi serupa tetapi tidak ada pelamar.
“Optimalisasi itu konsepnya begini, ada formasi yang kosong, tidak ada pendaftarnya. Nah, kalau itu dibiarkan, akan terjadi kekosongan yang besar,” kata Zudan.
Namun, tidak semua CPNS yang lolos dari jalur optimalisasi bersedia ditempatkan di formasi baru.
Dari total 16.000 formasi yang berhasil terisi melalui skema ini, Zudan mencatat bahwa sekitar 1.967 peserta akhirnya memilih mengundurkan diri.(**)