Dosen FSD UNM Latih Santri Pesantren Yayasan Bina Insan Cendekia Lukmanul Hakim Buat Kaligrafi Mozaik

RADARMAKASSAR.co.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan melakukan pelatihan kaligrafi mozaik menggunakan bahan alam di pesantren Yayasan Bina Insan Cendekia Lukmanul Hakim Tamarunang Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, Selasa, 14 Mei 2024.

Sekedar diketahui, kaligrafi merupakan ukiran indah yang identik dengan perkembangan Islam. Hal ini menjadi tujuan dari pengabdian, yakni membuat pelatihan kaligrafi mozaik menggunakan bahan alam di Pesantren Yayasan Bina Insan Cendekia Lukmanul Hakim.

Bacaan Lainnya

Pelaksanaan program pengabdian ini dilaksanakan oleh para dosen UNM yang terdiri dari Harmin Hatta, S.Sos., M.I.Kom., (Ketua), Dr. Aswar, M.Ds., Dr. Ir. Agus Djirong, MT., Dr. Irfan Arifin, M.Pd., dan Faizal Erlangga Makawi, S.Pd., M.Ed., (Anggota). Peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah santri Pesantren Yayasan Bina Insan Cendekia Lukmanul Hakim.

Harmin Hatta menyampaikan, untuk mengembangkan kreatifitas peserta didik di pesantren tersebut, pihaknya bersama tim dari UNM melaksanakan pelatihan pembuatan kaligrafi.

Menurutnya, kaligrafi bisa menjadi media yang sangat menarik bagi para siswa dan tentunya pengajar di Pesantren Yayasan Bina Insan Cendekia Lukmanul Hakim.

Harmin menuturkan, ada beberapa kendala umum yang dihadapi oleh peserta didik Karena minimnya pelatihan dilaksanakan, sehingga kreativitas mereka tidak tersalurkan dengan baik.

“Namun hadirnya pelatihan kaligrafi mozaik ini, dengan menggunakan bahan alam yang ada di sekitar lingkungan, maka dapat menjadi solusi atas permasalahan yang ada,” terangnya.

Siswa tampak antusias mendengarkan penjelasan Dr. Aswar, M.Sn., tentang bahan-bahan yang diperlukan dan cara membuatnya.

“Bahan yang kita perlukan karton, pensil, lem gunting, dan bahan utama dari bahan bekas apa saja tergantung motif yang kita inginkan misalnya kulit telur, biji-bijian, bilah korek api bekas dan sebagainya. Bahan-bahan sebaiknya diberi warna,” ungkapnya.

“Buatlah sketsa kaligrafi pada karton menggunakan pensil, kemudian polesi karton dengan lem sesuai sketsa, lalu tempelkan bahan utama pada sketsa yang telah diberi lem tadi,” lanjut Aswar.

Sementara itu, Faisal Erlangga Makawi, M.Ed., mengatakan kaligrafi sangat identik dengan pondok pesantren. Selain memiliki bentuk yang indah, kaligrafi juga identik dengan nama Allah, Muhammad, dan surat-surat suci yang ada di dalam Al-Qur’an.

“Saya berharap dengan adanya pelatihan ini, para peserta didik di Pesantren Yayasan Bina Insan Cendekia Lukmanul Hakim nantinya akan mampu membuat karya seni yang memiliki nilai ekonomis. Selain itu, melalui pelatihan ini diharapkan juga lahirnya minat para santri dalam membuat kaligrafi yang indah yang ramah lingkungan,” tutup Erlangga.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *