Dr. Kamaluddin Pastikan PPBCR UIN Alauddin Bekerja Profesional

RADARMAKASSAR.co.id – Panitia Penjaringan Bakal Calon Rektor (PPBCR) UIN Alauddin menegaskan bahwa tidak ada kisruh pada penundaan pengumuman hasil seleksi administrasi  Balon Rektor UIN Alauddin Makassar priode 2023-2027.

Sebab, yang benar adalah kehati-hatian dalam menilai kelengkapan berkas Balon Rektor. Apalagi, PPBCR telah berusaha seprofesional mungkin dengan tidak melakukan diskriminasi terhadap semua Balon.

Bacaan Lainnya

“PPBCR sangat berharap pendaftar lebih banyak dari sebelumnya yaitu 9 orang. Harapan tersebut bagi saya sangat beralasan karena jumlah guru besar UIN Alauddin yang bersyarat tidak kurang dari 30 orang,” ujar Ketua PPBCR, Dr. Kamaluddin Abu Nawas M.Ag.

Menurutnya, PPBCR saat ini telah berusaha secara profesional untuk sosialisasi baik internal maupun eksternal, tetapi hasilnya hanya 9 Balon, sama pada periode sebelumnya. Apalagi lagi, PPBCR hanya diberi waktu paling lama 28 hari kerja sesuai aturan yang ada. Itu berarti akan berakhir tanggal 11 Mei 2023.

“Kami berusaha seefisien mungkin sampai tanggal 19 April, tetapi ternyata ada yang harus diklarifikasi secara clear and clean, sementara cuti bersama dimajukan ke tanggal 18 April, maka PPBCR harus menunda pengumuman untuk kemaslahatan yang lebih besar,” tutur Mantan Wakil Direktur Pascasarjana itu.

Ia pun menegaskan, PPBCR tidak mengetahui info yang beredar bahwa pihaknya tidak lakukan ceklist pada saat penerimaan berkas. Yang jelas setiap ada Balon yang mendaftar, dihadapan mereka kelengkapan langsung diceklist dan memberi bukti tanda terima.

Akan tetapi, kata Kamaluddin, itu bukan berarti bahwa berkas mereka sudah sesuai syarat yang telah ditentukan. Ada waktu verifikasi dan disitulah PPBCR menemukan berkas yang harus dilengkapi dan bahkan harus konfirmasi secara langsung dengan Balon yang bersangkutan yang kami anggap berkasnya memerlukan klarifikasi secara langsung.

PPBCR sama sekali tidak punya kepentingan pada Rektor terpilih. Kepentingan kami hanya pemilihan berjalan sukses dan damai. Apakah ada Balon yang merasa diistimewakan dan atau didiskriminasi? Tolong dilihat kembali bukti dokumen foto-foto yang berselewerang di berbagai media. Kami berusaha tidak mengistimewakan kepada Balon siapa pun, termasuk kepada Prof. Hamdan yang secara kebetulan masih Rektor sampai 23 Juli 2023.

“Bahkan, PPBCR meminta kepada Prof. Hamdan untuk perbaiki “kekurangan” (debatable) untuk segera meminta tandatangan atasan langsung, Dirjen Pendis yang yang ternyata sudah diantisipasi sebelumnya, sehingga saat verifikasi berkas sudah diserahkan kepada PPBCR. Kasus seperti ini kami berlakukan sama kepada semua Balon,” tegasnya. 

Apalagi, tambah Kamaluddin, PPBCR sudah jelaskan bahwa waktu yang diberikan kepada panitia sampai dengan tanggal 11 Mei, dan hari itu sudah ditetapkan sebagai waktu penilaian kualitatif oleh para anggota senat yang terhormat. Sementara senat diberi waktu 21 hari kerja.

“Bagaimana mungkin memengaruhi jadwal pelantikan Rektor terpilih yang sejatinya tanggal 23 Juli 2023 yang akan datang. Kalau pun ada penundaan, Insya Allah bukan di tangan panitia dan para anggota senat yang terhormat,” tutup Kamaluddin. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *