RADARMAKASSAR.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan optimalkan koordinasi penurunan risiko bencana melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan stakeholder.
Kepala BPBD Sulsel, Muhammad Firda mengatakan melalui kegiatan “FGD Terkait Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2022” ini sebagai wadah untuk penguatan koordinasi dalam penanggulangan bencana.
“Ini forum bukan hal baru cuman pernah terbentuk terus tidak jalan. Forum ini salah satu wadah yang kita harapkan agar koordinasi dengan semua stakeholder yang care dengan penanggulangan bencana sehingga kita bisa bersinergi sesuai kapasitas dengan melibatkan TNI-POLRI dan semua media karena semua punya peranan,” ujar Firda di Hotel Maxone, Senin malam (12/12/2022).
Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, ia mengatakan bahwa secara jelas menyebutkan bahwa upaya penanggulangan bencana merupakan tugas bersama yang harus dilakukan secara bersama dan sinergitas.
“Ini kita lebih jauh lagi lebih luas bahwa Undang-undang 24 tahun 2007 mengatakan urusan penanggulangan bencana urusan bersama jadi semua unsur dari pemerintah, pemerintah daerah dunia usaha,” jelasnya.
Upaya tersebut, kata Firda, sudah terbukti dilakukan oleh Pemprov Sulsel dengan cara menggandeng sektor usaha melalui bantuan forum corporate social responsibility (CSR).
“Dunia usaha ini semua masuk makanya kenapa itu ada forum CSR yang bisa membantu kita saat membutuhkan logistik, seperti yang kita lakukan kemarin membantu saudara kita di Cianjur,” imbuhnya.
Selain itu, menurut Firda, peran media tak kalah penting, pemberitaan terkait informasi bencana dan antisipasi terjadinya bencana dinilai telah mendukung program pemerintah.
“Kenapa harus ada media, karena harapan kita begitu ada bencana media yang bisa masif menyampaikan kepada semua stakeholder ini bisa bergerak cepat dan media yang bisa membantu kita mengevaluasi juga kegiatan kami, juga mediasi kebutuhan pada saat di lapangan,” bebernya.
Lebih jauh, ia mengatakan kegiatan FGD ini akan kembali diprogram secara rutin per triwulan, agar penguatan koordinasi untuk penurunan risiko bencana semakin maksimal dilakukan.
“Jadi nanti ini bulan 6 kedepan dengan Anggaran kita per semester itu akan mengevaluasi dan mengantisipasi kedepan jadi begitu siklusnya jadi dua kali kita penguatan dalam satu tahun,” pungkasnya. (fdl)