RADAR MAKASSAR – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng dan Kepolisian Resor (Polres) Soppeng untuk segera menutup tempat hiburan malam (THM) yang beroperasi dengan kedok rumah bernyanyi keluarga.
Keberadaan THM tersebut dinilai meresahkan masyarakat karena sering memicu keributan dan perkelahian antar pengunjung.
Ketua Bidang PTKP HMI Cabang Soppeng, Muhammad Zakil, menyatakan bahwa aktivitas THM di wilayah Soppeng telah melenceng dari izin operasionalnya.
Ia menyoroti dugaan penjualan minuman beralkohol di tempat-tempat tersebut yang tidak sesuai izin, menunjukkan lemahnya pengawasan dari pemerintah daerah dan aparat penegak hukum setempat.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Sudah berulang kali terjadi keributan dan tindakan tidak terpuji di tempat-tempat tersebut, namun sampai hari ini belum ada langkah tegas dari Pemkab maupun Polres. Ini menunjukkan bahwa mereka seolah menutup mata terhadap keresahan masyarakat,” tegas Zakil, Kamis (5/6).
HMI menuntut pemerintah daerah untuk segera mengevaluasi izin operasional THM yang tidak sesuai aturan dan meminta Polres Soppeng menegakkan hukum demi menjaga ketertiban umum.
Zakil menambahkan bahwa hiburan yang ada harus tetap mematuhi koridor hukum dan norma sosial.
“Kami tidak menolak hiburan, tapi harus sesuai koridor hukum dan norma sosial yang berlaku. Jangan biarkan tempat-tempat semacam ini menjadi sumber degradasi moral di tengah masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, HMI mendesak tindakan tegas segera dilakukan, terutama menjelang Hari Raya Iduladha, demi menjaga kekhusyukan dan ketertiban masyarakat.
“Kami meminta pemkab dan aparat penegak hukum untuk melakukan penertiban mulai malam ini, mengingat besok merupakan Hari Raya Iduladha,” tambah Zakil.
HMI berkomitmen mengawal isu ini dan siap melakukan aksi lanjutan jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi dalam waktu dekat.(**)