RADARMAKASSAR – Pertemuan Saudagar Bugis-Makassar (PSBM) ke-XXV dan Musyawarah Besar (Mubes) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) ke-XII resmi dibuka di Hotel Four Points by Sheraton, Jalan Andi Jemma, Makassar, pada Kamis (10/4).
Acara ini dihadiri sekitar 2.000 peserta, terdiri atas 700 peserta Mubes dan 1.330 delegasi yang datang dari berbagai wilayah Indonesia hingga luar negeri.
Pembukaan berlangsung meriah dan penuh makna dengan kehadiran tokoh-tokoh nasional dan daerah.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengangkat tema pentingnya Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
“Saya punya angan-angan untuk mewujudkan itu,” ujarnya penuh semangat, yang disambut tepuk tangan hadirin.
“Saya bangga dengan KKSS, kami senang dengan rasa persatuan dan persaudaraan yang kita lihat pada hari ini,” tandasnya.
Menggunakan bahasa Bugis, Amran memaparkan capaian Kementerian Pertanian dalam swasembada pangan dan menyatakan komitmennya untuk membangun sumber daya manusia KKSS melalui sektor pendidikan.
“Saya punya mimpi bagaimana membangun SDM KKSS lewat sektor pendidikan,” tambahnya.
“Mari kita berperan aktif mengambil bagian untuk ikut berproses dalam membangun negara ini. Banyak tokoh-tokoh kita yang menjadi tauladan. Kita sebagai generasi pelanjut harus mengikuti jejak totoh tokoh kita, kita harus bersatu padu dalam kebaikan,” tuturnya.
Ia berharap, semua kader KKSS diperantauan baik dalam maupun luar negeri untuk tetap menjadi obor penerangan untuk kemajuan bangsa.
“Kami minta orang-orang saudagar bugis diseluruh nusantara bahkan sampai luar negeri agar menjadi obor penerang dimanapun berada,” katanya.
“Sekarang KKSS jumlahnya 16 Juta dan rata-rata perantau, itu pasti memberi kontribusi pada perekonomian kita. Kita harus bergandengan tangan betul-betul bekerja keras agar negara tetap dalam keadaan baik,” lanjutnya.
Dalam pidatonya, Amran juga mengisahkan perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan hingga berhasil mencapai kesuksesan di tingkat nasional.
Ketua Panitia, Sri Asri Wulandari, menyebut bahwa PSBM dan Mubes KKSS kali ini digelar bersamaan untuk pertama kalinya dengan tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Siri’ na Pacce dalam Merawat Harmoni dan Meningkatkan Ekonomi Bangsa.”
Acara juga dimeriahkan dengan penampilan budaya khas Bugis-Makassar, menambah suasana kebersamaan di antara para peserta.
Ketua Umum KKSS, Muchlis Patahna, dalam pidatonya menggarisbawahi pentingnya harmoni dan semangat “siri’ ru’uki menre”—saling mendukung untuk maju bersama.
Muchlis juga menyatakan bahwa dirinya tidak mencalonkan diri kembali sebagai Ketua Umum. “Cukup satu periode saja,” ujarnya tegas.
Menteri Agama, Prof. Nazaruddin, turut memberikan sambutan yang mengutip falsafah Bugis-Makassar: “Sip’atuo sipatokong, pada idi pada elo, malempu na riparennuang.”
Nilai persaudaraan dan kejujuran ditekankan sebagai pedoman hidup yang harus terus dirawat.
Acara ini juga dihadiri tokoh penting lainnya, seperti Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, anggota DPD Tamzil Linrung, Walikota Makassar Munafri Arifuddin, serta sejumlah pejabat Forkopimda.
Dari elemen KKSS, hadir jajaran pengurus pusat, daerah, hingga pilar-pilar organisasi dari seluruh Indonesia.
Doa penutup yang dipimpin Menteri Agama menambah suasana khidmat di tengah riuh rendah suasana pertemuan saudagar yang penuh antusiasme.
Dengan semangat siri’ na pacce, PSBM XXV dan Mubes KKSS XII menjadi momentum penting dalam memperkuat harmoni dan mendorong kebangkitan ekonomi bangsa.(**)