RADARMAKASSAR.co.id – PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sulawesi menegaskan komitmennya dalam memperkuat kesiapsiagaan dan keamanan di lingkungan kerja melalui kerja sama strategis dengan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
Kegiatan ini difokuskan pada peningkatan kemampuan tanggap darurat di dua Unit pelaksana UIP3B Sulawesi, yakni Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Sistem Makassar dan Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Manado.
General Manager PLN UIP3B Sulawesi, Nurdin Pabi, menyatakan bahwa kolaborasi erat antara PLN dan aparat kepolisian merupakan fondasi penting dalam menjaga keandalan pasokan listrik sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif.
“Simulasi tanggap darurat dan sosialisasi bersama Polri adalah wujud nyata sinergi yang memperkuat mitigasi risiko dan respons cepat terhadap potensi gangguan keamanan, termasuk ancaman terorisme,” ujar Nurdin.
Di UP2B Sistem Makassar, sosialisasi tanggap darurat digelar pada 21 Mei 2025 bekerja sama dengan Polda Sulsel. Salah satu materi utama adalah sosialisasi pencegahan tindak pidana terorisme dan radikalisme yang disampaikan oleh AKBP Rahmawati Genda, Kasubdit Wisata Ditpamobvit Polda Sulsel.
Dalam penyampaiannya, AKBP Rahmawati menekankan pentingnya kewaspadaan dan sinergi antarpegawai serta aparat keamanan dalam menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme.
“Pengenalan dini terhadap potensi ancaman serta prosedur pelaporan yang tepat adalah kunci untuk mencegah dan menanggulangi tindak pidana terorisme di lingkungan kerja. Koordinasi cepat dengan aparat kepolisian dapat menyelamatkan banyak nyawa dan menjaga stabilitas operasional perusahaan,” ujarnya.
Manager UP2B Sistem Makassar, Mudakir, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat strategis dalam meningkatkan kesiapsiagaan serta memperkuat koordinasi antara pegawai PLN dan aparat keamanan.
“Kegiatan ini membangun budaya kerja yang aman dan responsif terhadap berbagai potensi ancaman,” ujar Mudakir.
Sementara itu, di UPT Manado, kegiatan tanggap darurat berlangsung selama dua hari pada 22–23 Mei 2025, berkolaborasi dengan Satuan Brimob Polda Sulawesi Utara. Simulasi meliputi prosedur pemeriksaan tamu dan barang bawaan, penanganan aksi huru-hara, serta penanganan aksi terorisme dengan skenario penyanderaan dan penemuan bahan peledak.
Kompol Stenly Lungkang, Danden Gegana Polda Sulut, dalam arahannya menegaskan pentingnya simulasi ini sebagai upaya meningkatkan kesiapan dalam menghadapi ancaman teror dan situasi darurat.
“Kesiapsiagaan dan kemampuan tanggap cepat menjadi kunci dalam melindungi keselamatan jiwa dan aset perusahaan. Pelatihan seperti ini penting untuk memperkuat koordinasi dan meminimalisir risiko,” ungkapnya.
Manager UPT Manado, Yudha Verdiansyah, menekankan pentingnya simulasi ini untuk meningkatkan kemampuan personel dalam menghadapi situasi darurat yang tidak terduga.
“Kesiapan kami adalah kunci untuk menjaga keamanan lingkungan kerja dan kelancaran pasokan listrik,” ujarnya.
Dengan sinergi yang kuat antara PLN UIP3B Sulawesi dan Kepolisian Daerah, diharapkan seluruh insan PLN di Sulawesi semakin tanggap, responsif, dan terlatih dalam menjaga keandalan layanan listrik bagi masyarakat.(*)