RADARMAKASSAR.co.id – DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sulsel berkomitmen beri kontribusi terhadap pembangunan pertumbuhan berkelanjutan. Tak terkecuali bidang pariwisata, pendidikan dan UMKM.
Hal ini terbukti dengan dilakukannya kerjasama ASITA Sulsel dengan Programma Uitzending Manager (PUM). Ini merupakan organisasi non profit yang dibiayai oleh Pemerintah Belanda.
“Jadi ASITA itu sekarang ini sudah banyak melakukan kolaborasi di bidang pendidikan, UMKM dan Turisme. ASITA memiliki tujuan adalah bagaimana memberikan kontribusi,” ucap Sekretaris ASITA Sulsel Ratu Noorita, Kamis (16/5/2024).
Hal itu disampaikan saat menggelar Tata Kelola Kolaboratif yang dihadiri langsung oleh konsultan
PUM sebagai pembicara dan sejumlah member ASITA Sulsel di Gedung Mulo.
“Di sini kami sudah bekerjasama dengan PUM. Ini lembaga sosial yang nirlaba dari Belanda yang mendatangkan expert di bidang masing-masing tanpa biaya apapun,” jelasnya.
Konsultan PUM, kata dia, akan datang di Indonesia selama dua minggu memberikan pembelajaran sesuai dengan permintaan di bidang pendidikan, UMKM dan pariwisata.
“Mulai dari sekarang mengajukan. Ini kita buka peluang bagi siapa saja, di sini kita upgrading skill, disini kita harapkan lebih expert lagi di bidang masing-masing,” ujarnya.
Dia berharap dengan adanya kerjasama ini dapat memberikan pemahaman utamanya untuk meregenerasi setiap usaha di era serba digital.
“Tentu kita ingin bagaimana mereka mendapatkan pembelajaran atau kurikulum yang lebih baik. Sedangkan kita tahu tenaga expert itu bukan murah. Ini kita harapkan terjadi kerjasama yang baik untuk sektor industri apapun itu, mau teknik elektro, mau Pertanian, peternakan,” katanya.
Apalagi konsultan PUM ini adalah expert di bidangnya masing-masing. Mereka datang ke Indonesia dengan biaya sendiri. “Hanya mereka minta diberikan tempat tinggal yang bersih, jadi sama sekali tidak memberatkan,” tambah dia.
“ASITA disini sebagai bagaimana kita membantu mengkolaborasikan kerjasama dengan PUM. Ada 300 member ASITA,” tukasnya.
Representatif PUM di Sulsel, Stevy menjelaskan mekanisme untuk pengajuan kolaborasi dapat dilakukan melalui website PUM.
“Jadi tinggal mengajukkan lamaran ke PUM melalui website, sudah banyak beredar nama website PUM bisa dicari,” ucapnya.
“Kemudian mengisi formulir nanti akan dibantu, setelah itu nanti bisa dilihat expert yang bagaimana yang dibutuhkan,” tambah dia.
Kata Stevy, pengajuan itu akan diproses sesuai dengan bidang apa saja yang dimasukkan untuk konsultasi.
“Setelah itu PUM ini mengirim CV apakah sudah cocok dengan institusi, kalau sudah nanti bisa diatur untuk kolaborasi,” pungkasnya.(Fadli)