RADARMAKASSAR.co.id – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Drs. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D, kembali mengukuhkan tiga Guru Besar. Sidang Terbuka Luar Biasa Pengukuhan Guru Besar tersebut berlangsung di Auditorium Kampus II UIN Alauddin, Jl. H. M. Yasin Limpo, Gowa, Selasa (28/5/2024).
Tiga Guru Besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. H. Barsihannor, M.Ag dengan bidang ilmu Filsafat Islam, Prof. Dr. Muhammad Suhufi S.Ag., M.Ag pada bidang ilmu Perbandingan Mazhab dan Prof. Dr. Hafsan, S.Si.,M.Pd pada bidang ilmu Biologi.
Ketiga guru besar yang dikukuhkan saat ini sekaligus menambah daftar guru besar UIN Alauddin menjadi 78 orang. UIN Alauddin Makassar juga merupakan perguruan tinggi dengan guru besar terbanyak kedua dibawah Kementerian Agama setelah UIN Syarif Hidayatullah.
Pada kesempatan ini, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis menyampaikan pesan moralnya dengan menekankan kepada tiga guru besar yang dikukuhkan untuk tidak membuag waktu.
“Kepada Prof Barsihannor, Prof Suhufi, Prof Hafsan, jika anda benar jangan membuang waktu untuk membuktikannya karena orang juga pasti akan tahu. Kedua, jika anda salah jangan membuang waktu untuk pura-pura menjadi benar karena orang juga pasti akan tahu, mungkin mereka tidak mengatakannya kepada anda,” ucapnya.
“Kepada guru besar jika anda bersedih jangan membuang waktu meratapinya jangan meratapi kegelapan, camkan gemerlap bintang-bintang di langit justru bisa terlihat dari kegelapan,” tambahnya.
Lanjutnya bahwa hidup ini terlalu singkat, jangan membuang waktu untuk memelihara negativitas mari budayakan positifitas diri dalam menyikapi kehidupan.
Selain itu Prof Hamdan juga mengapresiasi tiga pidato pengukuhan tiga guru besar tersebut dengan memberikan tanggapan dan kritikan yang membangun.
Sementara, Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh yang turut hadir dalam kegiatan pengukuhan menyampaikan selamat kepada ketiga guru besar yang dikukuhkan.
“Selamat juga untuk pak Rektor atas bertambahnya tiga guru besar baru. Ini tentu meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas kampus secara keseluruhan. Mari terus kita tingkatkan kualitas pendiikan, dari segi ilmu pengetahuan itu juga pasti,” ujarnya.
Selain itu dari sisi nilai- nilai dan menjaga persatuan kesatuan bangsa. “Jadi semua alumni perguruan tinggi harus diberi pondasi yang kuat untuk mencintai tanah air. Nilai – nilai kesopanan, nilai prilaku budi pekerti yang luhur kemudian saling menyayangi, saling menolong itu kita tumbuhkan,” tutur Prof Zudan
Jika ini dibangun lanjur Prof Zudan, masyarakat Sulsel khususnya yang kuliah di UIN selain cerdas otaknya juga hatinya jadi alumni penolong, alumni yang mudah memberikan darmabaktinya untuk negara dan masyarakat.
“Harapan saya kampus memberikan budi pekerti yang luhur menjaga nilai keutuhan negara. Jadilah alumni yang penolong,” tutupnya. (*)