RADARMAKASSAR – Angka kunjungan wisatawan ke Kota Makassar menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2024. Data dari Dinas Pariwisata Kota Makassar mencatat kunjungan wisatawan nusantara (domestik) meningkat sebesar 25,13 persen, mencapai 5.524.000 wisatawan dibandingkan tahun lalu yang sebesar 4.414.465 wisatawan.
Kunjungan wisatawan mancanegara pun mengalami kenaikan 10,44 persen, dengan jumlah 95.596 wisatawan dibandingkan 85.614 wisatawan di tahun sebelumnya.
Pendataan kunjungan wisatawan dilakukan oleh Dispar Kota Makassar bekerja sama dengan Kokek Consulting melalui data Angkasa Pura, Pelindo, PHRI, dan PD Terminal.
Kokek mencatat, 41 persen wisatawan domestik datang menggunakan moda transportasi udara, sementara 7 persen wisatawan mancanegara menggunakan pesawat terbang.
Peran Event dan Liburan
Direktur Kokek Consulting, Johny Yulfan, mengungkapkan bahwa event berskala internasional seperti Makassar International Eight Festival and Forum (F8) dan masa liburan anak sekolah menjadi faktor pendorong utama peningkatan kunjungan.
“Pada liburan awal tahun baru 2024, tercatat 16.584 wisatawan datang ke Makassar, terdiri dari 15.775 wisatawan domestik dan 789 wisatawan mancanegara. Sedangkan saat liburan sekolah dan festival F8, angkanya melonjak menjadi 43.280 wisatawan domestik dan 8.512 wisatawan mancanegara,” ujar Johny saat konferensi pers, Jumat (20/12/2024).
Namun, Johny juga mengingatkan bahwa musim penghujan dapat menurunkan jumlah kunjungan akibat kekhawatiran masyarakat terhadap perjalanan udara dan laut.
Upaya Dispar dan Rencana Tahun Depan
Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Muhammad Roem, menyatakan pihaknya terus berkomitmen meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah perbaikan sarana penunjang wisata, seperti Dermaga Kayu Bangkoa dan Dermaga Phinisi di Anjungan Pantai Losari.
“Khusus Dermaga Phinisi, pembangunannya akan menggunakan dana CSR dari perusahaan dan asosiasi wisata yang sudah bersedia mendukung,” kata Roem.
Selain itu, program promosi seperti Makassar Travel Fair dan Makassar Direct Sale tetap menjadi prioritas meskipun anggaran Dinas Pariwisata dipangkas sebesar 50 persen.
Roem juga menegaskan pentingnya sertifikasi kompetensi bagi pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
Respon Pelaku Industri
Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) Sulawesi Selatan, Didi Leonardo Manaba, menyambut positif upaya Dispar Makassar dalam mendukung sektor pariwisata.
Ia menilai program Makassar Travel Fair telah memberikan dampak positif bagi industri pasca-pandemi.
“Langkah Dispar Makassar menjadi angin segar bagi pelaku industri. Kami juga terus melakukan evaluasi dan reaktivasi paket-paket wisata agar lebih relevan dengan kebutuhan wisatawan,” tutur Didi.
Dengan peningkatan signifikan ini, Dispar Makassar optimistis pariwisata kota ini dapat terus berkembang di tahun-tahun mendatang.(Mawar)