RADARMAKASSAR – Tiga pelajar SMP di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, menjadi korban penipuan oleh dua pria tak dikenal yang mengaku sebagai anggota polisi. Insiden ini terjadi pada Sabtu (17/5) sekitar pukul 14.00 WITA di Desa Bonto Minasa.
Ketiga korban, masing-masing berinisial R (14), AW (14), dan IM (14), yang merupakan pelajar SMP di wilayah tersebut, dicegat oleh pelaku saat dalam perjalanan pulang sekolah.
Salah seorang keluarga korban, Agil Purnam, menjelaskan bahwa pelaku menuduh korban melanggar aturan lalu lintas karena berbocengan tiga.
“Mereka diinterogasi, dipaksa push-up, lalu dibawa menuju Kota Bulukumba dengan alasan akan dibawa ke Polres Bulukumba. Saat itu, HP milik mereka diambil dan direset oleh pelaku,” ungkap Agil.
Menurut Agil, pelaku sempat berhenti di sebuah toko modern di Kota Bulukumba. Di momen itu, para korban memanfaatkan situasi untuk melarikan diri menggunakan sepeda motor mereka. Namun, ponsel yang telah dirampas tidak berhasil diambil kembali.
“Pelaku membagi peran, satu membonceng dua anak dengan motor milik korban, sedangkan satu pelaku lainnya membawa satu anak dengan motor sendiri,” tambah Agil.
Kasat Reskrim Polres Bulukumba Iptu Muh Ali, melalui Kasi Humas Polres Bulukumba AKP Marala, membantah bahwa pelaku adalah anggota kepolisian.
“Tidak benar jika yang mencegat anak-anak itu adalah anggota Polres Bulukumba,” tegas AKP Marala saat dikonfirmasi pada Sabtu malam (17/5).
Polres Bulukumba telah menerima laporan atas insiden ini dan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
AKP Marala menduga kuat bahwa ini adalah modus baru penipuan yang dilakukan oleh pelaku dengan mencatut identitas polisi.
“Kami menduga ini merupakan modus baru penipuan untuk mengambil barang berharga milik korban. Dalam kasus ini, para pelaku mengambil HP korban dengan mengaku sebagai anggota polisi,” ujarnya.
Marala mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mengaku sebagai aparat, khususnya yang tidak menunjukkan identitas resmi atau seragam. Ia meminta warga untuk segera melapor jika mengalami kejadian serupa.
“Kami berharap masyarakat lebih waspada dan tidak mudah percaya kepada orang yang mengaku sebagai petugas tanpa identitas yang jelas,” pungkasnya.(**)