Nuansa Metaverse, Makassar Hadirkan Kacamata VR Oculus di Booth APEKSI Padang

Nuansa Metaverse, Makassar Hadirkan Kacamata VR Oculus di Booth APEKSI Padang Langkah Kota Makassar dalam menghadirkan teknologi digital di ajang nasional kembali mencuri perhatian. Dalam gelaran APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) di Padang, booth milik Pemerintah Kota Makassar tampil berbeda dari yang lain. Di tengah deretan stan yang menampilkan produk unggulan daerah, Makassar menghadirkan sesuatu yang futuristik: pengalaman metaverse menggunakan kacamata VR Oculus yang mengajak pengunjung menjelajahi dunia virtual bertema “Makaverse”.

Begitu pengunjung mengenakan headset Oculus, mereka langsung dibawa ke dunia digital yang menampilkan simulasi kota Makassar masa depan. Dari sudut pandang 360 derajat, pengunjung bisa menyaksikan kota dengan tata ruang modern, pelabuhan cerdas, hingga kawasan wisata budaya yang hidup kembali di dunia virtual.

“Teknologi VR membuat kita seolah bisa melihat masa depan tanpa perlu menunggu. Kita tidak lagi hanya membayangkan, tapi benar-benar mengalaminya.”

Menyajikan Pengalaman Virtual Bertema Makaverse

Booth Kota Makassar memang dirancang untuk menarik perhatian dengan konsep futuristik berpadu budaya lokal. Di dalamnya tersedia beberapa unit kacamata VR Oculus yang bisa dicoba pengunjung secara bergantian. Melalui perangkat ini, pengunjung diajak menjelajahi versi digital dari Makassar yang disebut Makaverse — sebuah dunia virtual yang dikembangkan sebagai bagian dari visi kota pintar dan berkelanjutan.

Visual yang ditampilkan bukan sekadar pemandangan tiga dimensi, tetapi juga narasi tentang masa depan kota: jalanan yang rapi, sistem transportasi digital, dan ruang publik yang terkoneksi dengan teknologi. Para pengunjung juga bisa “berjalan” di kawasan pantai Losari versi metaverse, melintasi jembatan layang, hingga melihat pinisi digital yang berlayar di lautan virtual.

Reaksi pengunjung pun beragam. Sebagian besar merasa takjub, beberapa bahkan terkejut melihat betapa realistisnya simulasi tersebut. Sejak pagi, antrean untuk mencoba kacamata VR tak pernah sepi. Banyak pengunjung yang ingin merasakan langsung pengalaman “masuk ke dunia Makassar versi digital.”

“Bukan hanya promosi kota, tapi ini seperti undangan untuk melihat bagaimana Makassar bermimpi dan berinovasi.”

Kolaborasi Teknologi dan Identitas Budaya

Yang membuat booth Makassar menonjol bukan hanya kecanggihan teknologinya, tetapi juga bagaimana mereka menggabungkan nilai budaya lokal di dalam konsep metaverse. Dekorasi booth memadukan elemen kapal pinisi — simbol kejayaan maritim Bugis-Makassar — dengan nuansa arsitektur tradisional.

Perpaduan ini menyampaikan pesan bahwa Makassar ingin maju tanpa meninggalkan akar budaya. Saat pengunjung mengenakan kacamata VR, mereka tidak hanya dibawa ke kota digital, tetapi juga disambut dengan elemen budaya yang menjadi kebanggaan warga Sulawesi Selatan.

Ruang di dalam booth juga dibuat nyaman dan interaktif. Tersedia layar besar yang menampilkan pandangan dari headset, sehingga pengunjung lain bisa ikut menyaksikan perjalanan virtual rekannya. Setiap sesi berdurasi beberapa menit, namun cukup untuk memberikan pengalaman mendalam mengenai konsep “Makassar Smart City” yang berorientasi ke masa depan.

“Teknologi yang hebat adalah teknologi yang tetap bisa menghormati budaya asalnya.”

Dukungan Pemerintah Kota terhadap Dunia Digital

Kehadiran teknologi VR Oculus di booth Makassar bukan sekadar hiburan. Ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah kota dalam memperkenalkan konsep digitalisasi tata kota. Wali Kota Makassar sebelumnya memang mencanangkan konsep “Makaverse” sebagai arah baru pembangunan yang mengintegrasikan teknologi dengan pelayanan publik, ekonomi kreatif, dan pariwisata.

Dengan membawa teknologi VR ke ajang nasional, Makassar ingin memperlihatkan bahwa dunia digital bukan hal asing bagi pemerintah daerah. Justru, ini adalah cara untuk mempercepat adaptasi masyarakat terhadap perkembangan zaman.

Para pejabat yang hadir pun menyambut baik inovasi ini. Mereka melihat Makassar sebagai contoh kota yang berani menembus batas tradisional dan masuk ke ranah baru. Di tengah banyak daerah yang masih fokus pada pembangunan fisik, Makassar menunjukkan bahwa pembangunan digital sama pentingnya untuk masa depan.

“Langkah kecil seperti menghadirkan VR di pameran bisa menjadi simbol besar bahwa Makassar siap menyambut era metaverse.”

Antusiasme Pengunjung di Booth Makassar

Sejak hari pertama pameran dibuka, booth Makassar langsung menjadi sorotan. Pengunjung dari berbagai daerah berbondong-bondong datang untuk mencoba pengalaman metaverse. Banyak di antara mereka yang baru pertama kali merasakan sensasi menggunakan kacamata VR Oculus.

Antrian panjang terlihat setiap kali sesi dimulai. Panitia booth mengatur giliran agar semua pengunjung mendapat kesempatan mencoba. Setelah mengenakan headset, wajah mereka langsung berubah — kagum, senang, bahkan terpana. Ada yang spontan berteriak saat melihat pemandangan digital, ada pula yang tertawa kagum karena merasa seolah benar-benar berada di dunia lain.

Beberapa pengunjung dari daerah lain bahkan menyebut bahwa pengalaman ini bisa menjadi inspirasi untuk membawa ide serupa ke kota mereka masing-masing. Mereka melihat teknologi ini bukan hanya hiburan, tetapi juga alat promosi daerah yang efektif dan inovatif.

“Makassar membuktikan bahwa inovasi tidak harus besar dan mahal. Yang penting berani berbeda dan memberi pengalaman baru.”

VR Oculus sebagai Media Edukasi dan Promosi

Selain menjadi daya tarik utama pameran, teknologi VR Oculus juga digunakan untuk tujuan edukasi. Di dalam simulasi, pengunjung bisa mempelajari berbagai aspek pembangunan Makassar — mulai dari perencanaan kota, pengelolaan transportasi, hingga potensi wisata digital. Semua dikemas secara interaktif sehingga pesan yang disampaikan mudah dipahami oleh semua kalangan.

VR juga menjadi sarana promosi efektif untuk sektor pariwisata. Dengan pengalaman virtual seperti ini, calon wisatawan bisa melihat keindahan dan potensi Makassar tanpa harus langsung datang ke lokasi. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak minat wisatawan, terutama dari generasi muda yang akrab dengan teknologi.

“Kita sedang memasuki era di mana promosi tidak lagi hanya lewat brosur atau video, tetapi lewat pengalaman langsung — bahkan sebelum kita tiba di tempatnya.”

Inovasi Digital sebagai Wajah Baru Kota

Kehadiran teknologi VR di booth APEKSI seolah menegaskan identitas baru Makassar sebagai kota digital yang terbuka terhadap perubahan. Dalam beberapa tahun terakhir, Makassar memang dikenal sebagai kota yang aktif mengembangkan program berbasis teknologi, mulai dari pelayanan publik online hingga sistem transportasi cerdas.

Booth di Padang hanyalah salah satu langkah dalam perjalanan panjang menuju digitalisasi total. Pemerintah kota berkomitmen agar konsep metaverse nantinya bisa diterapkan secara nyata — bukan hanya untuk pameran, tapi juga untuk edukasi warga, simulasi pelayanan publik, dan pengembangan ekonomi digital.

Rencana jangka panjangnya adalah menciptakan ruang virtual yang bisa digunakan warga untuk mengakses informasi, berinteraksi, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kota. Dengan kata lain, metaverse bukan hanya untuk dipamerkan, tetapi juga untuk membangun partisipasi masyarakat yang lebih luas.

“Kota masa depan bukan lagi soal gedung-gedung tinggi, tetapi tentang koneksi digital yang mempertemukan pemerintah dan warga dalam ruang yang sama.”

Reaksi Positif dari Peserta APEKSI

Kota-kota peserta lain memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Makassar. Banyak kepala daerah yang datang secara khusus ke booth ini untuk mencoba kacamata VR dan melihat potensi penerapannya di daerah mereka masing-masing. Mereka menganggap langkah Makassar dapat menjadi contoh bagaimana teknologi dapat diadaptasi untuk mempromosikan daerah sekaligus mendukung smart city.

Beberapa pengunjung menyebut bahwa konsep Makaverse memberikan inspirasi baru di tengah kecenderungan pameran yang biasanya hanya menonjolkan produk fisik. Dengan menghadirkan teknologi imersif, Makassar sukses menciptakan pengalaman yang membekas di benak pengunjung.

“Kesan pertama yang ditinggalkan oleh pengalaman digital seperti ini jauh lebih kuat daripada seribu kata di brosur.”

Keterlibatan Anak Muda dalam Inovasi

Menariknya, sebagian besar tim yang mengoperasikan teknologi VR di booth Makassar adalah anak-anak muda. Mereka berasal dari komunitas kreatif dan startup teknologi lokal yang bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika. Para pemuda ini ikut merancang konten visual dan menjadi pemandu bagi pengunjung yang ingin mencoba kacamata Oculus.

Keterlibatan mereka menunjukkan bahwa Makassar tak hanya bicara soal teknologi, tapi juga tentang pemberdayaan talenta muda. Pemerintah kota memberi ruang bagi generasi muda untuk berkontribusi langsung dalam proyek digital yang berskala nasional.

“Anak muda tidak hanya pengguna teknologi, mereka adalah pencipta masa depan yang sedang kita saksikan.”

Makassar Sebagai Simbol Transformasi Kota di Era Baru

Kehadiran Makassar dengan nuansa metaverse di APEKSI Padang menjadi simbol perubahan arah pembangunan kota-kota di Indonesia. Dari pembangunan infrastruktur menuju pembangunan berbasis inovasi digital. Dari sekadar promosi pariwisata menuju promosi identitas digital yang menggabungkan budaya, kreativitas, dan teknologi.

Makassar telah menunjukkan bahwa teknologi bukan ancaman bagi nilai-nilai lokal. Sebaliknya, ia menjadi alat untuk memperkuat dan memperkenalkan identitas kota ke dunia. Lewat VR Oculus dan konsep Makaverse, Makassar mengundang publik untuk melihat bahwa masa depan kota bisa dimulai dari sebuah headset di pameran — tetapi dampaknya bisa dirasakan hingga generasi berikutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *