RADAR MAKASSAR – Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Maccini Sawah, berinisial MRA (10), meninggal dunia setelah diduga menjadi korban pengeroyokan oleh teman-temannya.
MRA mengembuskan napas terakhir pada Jumat (30/5/2025), setelah sempat dirawat intensif selama lima hari di tiga rumah sakit berbeda.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mendalami laporan terkait peristiwa ini.
“Laporannya sudah kami proses untuk memastikan apakah ada unsur penganiayaan yang dilakukan oleh teman-temannya atau ada penyebab lain,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (31/5).
Menurut Kombes Arya, penyebab pasti kematian MRA masih menunggu hasil autopsi dari tim medis.
“Kematian harus didasarkan pada hasil autopsi. Jika ada unsur kekerasan atau sebab lain, hanya dokter yang dapat memastikan,” katanya.
Penyelidikan awal melibatkan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk teman-teman korban, guru, dan keluarga.
Petugas juga telah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti-bukti pendukung.
“Kami akan memeriksa saksi-saksi, termasuk orang tua, teman sekolah, dan gurunya. Namun, saat ini keluarga korban masih dalam suasana berduka, sehingga pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan di waktu yang tepat,” jelas Arya.
Proses autopsi, menurut Kapolrestabes, telah selesai dilakukan. Namun, hasilnya masih dalam analisis tim medis.
“Dokter memerlukan waktu untuk menganalisis hasilnya. Jadi, kami masih menunggu laporan resmi,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, keluarga korban belum memberikan keterangan resmi kepada media. Suasana duka masih menyelimuti keluarga dan kerabat dekat MRA.(**)