RADARMAKASSAR.co.id – Dua Guru Besar atau Professor mengembalikan berkas pendaftaran Calon Rektor UIN Alauddin Makassar di hari terakhir batas pengembalian berkas.
Kedua Guru Besar itu masing-masing, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK), Prof Dr Wahyuddin Naro M Hum.
Kemudian Mantan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI untuk Thailand, yang juga Guru Besar Filsafat Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Prof Mustari Mustafa M Pd.
Mereka mengembalikan berkas didampingi tim dan diterima langsung Ketua Penjaringan Rektor, Dr Kamaluddin Abunawas di ruang kerjanya lantai III Gedung Rektorat Kampus II UIN, Kamis (13/4/2023).
Ketua Panitia Penjaringan Bakal Calon Rektor, Dr Kamaluddin Abunawas menyampaikan, setelah tahapan pendaftaran, panitia akan melakukan verifikasi berkas.
“Setelah ini akan dilakukan verifikasi dan menetapkan siapa yang memenuhi persyaratan kemudian dikeluarkan SK nama nama yang lolos lalu diserahkan ke rektor, nanti rektor yang serahkan ke Senat,” katanya.
Nantinya, lanjut Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga itu, nama-nama yang lolos akan memaparkan visi dan misi di depan senat yang nantinya akan dilakukan penilaian kualitatif.
“Penilaian kualitatif dari Senat akan diteruskan ke Kementerian Agama untuk kembali di seleksi. Mereka ada tim seleksi. Calon rektor akan memaparkan visi misi juga di sana selain di sini,” pungkasnya.
Prof Wahyuddin Naro mengatakan, dirinya mendaftar karena ingin melanjutkan keberlanjutan progam kepemimpinan kampus sebelum-sebelumnya.
“Jadi salah satu dorongan maju Rektor adalah ingin melakukan continuetas program yang ada di UIN Alauddin Makassar karena harus terjadi sustainable program dan kegiatan dari kepemimpinan sebelumnya dan yang akan datang,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Mustari Mustafa menjelaskan, dirinya maju sebagai calon Rektor UIN Alauddin Makassar karena ada dorongan dan ajakan akademisi serta dilatarbelakangi pengalamannya selama ini.
“Ada amanat teman teman dan saya juga mengintrospeksi pengalaman saya terutama saat menjabat atase pendidikan, ini menjadi inspirasi memberanikan diri untuk ikut proses dalam seleksi ini,” pungkasnya. (*)