RADARMAKASSAR — PSM All Star menyoroti kemajuan sepak bola Sulawesi Selatan yang dinilai masih jauh dari harapan.
Ketua PSM All Star, Sumirlan, menyampaikan bahwa Asosiasi Sepak Bola Provinsi (Asprov) PSSI Sulsel perlu melakukan perubahan besar demi memajukan dunia sepak bola di wilayah ini.
Sumirlan bersama rekan-rekan mantan pemain PSM Makassar memberikan dukungan penuh kepada Rahmat Taqwa Quraisy (RTQ) untuk memimpin Asprov PSSI Sulsel.
Menurut Sumirlan, RTQ memiliki latar belakang yang kuat di dunia sepak bola karena merupakan anak dari almarhum Baco Ahmad, legenda PSM Makassar.
“Pak Rahmat adalah anak dari legenda PSM, almarhum Haji Baco Ahmad. Saya pernah bermain bersama beliau di PSM. Kami mendukung anak muda seperti ini, yang memiliki visi untuk memajukan sepak bola,” ujar Sumirlan, Minggu (18/5).
Sumirlan juga mengingatkan 24 Asosiasi Sepak Bola kabupaten/kota (Askab/Askot) untuk lebih selektif dalam memilih Ketua Asprov PSSI Sulsel.
Ia menegaskan pentingnya memilih figur yang benar-benar memiliki kepedulian terhadap sepak bola.
“Saya ingin semua pengurus bola di Sulsel memilih pemimpin yang mau berkorban untuk sepak bola dan memahami dunia bola, bukan sekadar asal pilih,” imbuhnya.
Sebagai bentuk keseriusannya, RTQ berencana menggelar turnamen sepak bola dalam waktu dekat.
Turnamen tersebut direncanakan berlangsung pada bulan Agustus mendatang, sekaligus memeriahkan Hari Kemerdekaan RI.
Rencananya, kompetisi akan melibatkan seluruh Askab/Askot di Sulsel.
“Pak Rahmat akan mengadakan turnamen untuk memperingati 17 Agustus. Ini menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan sepak bola di Sulsel,” tambah Sumirlan.
Rahmat Taqwa Quraisy menyatakan rasa syukurnya atas dukungan dari para mantan pemain PSM.
Ia menilai dukungan tersebut merupakan amanah yang harus dijalankan dengan baik.
“Tentu kami bersyukur karena dukungan ini datang dari para legenda yang pernah berjasa untuk olahraga di Sulsel. Kami sangat menghargai hal ini,” ujar politisi PPP tersebut.
RTQ juga menegaskan bahwa turnamen yang akan digelar mencakup usia dini dan dibagi ke dalam tiga zona.
Ia berharap upaya ini dapat menjadi bukti keseriusannya dalam memajukan sepak bola Sulsel.
“Kami ingin Askab/Askot melihat langkah ini sebagai bentuk komitmen kami. Ini langkah awal sebelum kami bertemu secara langsung,” pungkasnya.(**)