RADARMAKASSAR.co.id – Lembaga Profesi Teknik dan Manajemen (LPTM) Makassar dan Pusat Pelatihan Bahasa Mandarin ‘FUXING’ jalin Kerjasama terkait pembelajaran Bahasa Mandarin bagi peserta kursus alat berat tersebut.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Ketua Yayasan Gelora Edukasi Terpadu (GET) Indonesia, Geertje Tan dan Direktur LPTM Makassar, H. Baharuddin Abidin dan digelar di lokasi Kursus alat berat tersebut.
Ketua Yayasan Gelora Edukasi Terpadu (GET) Indonesia, Geertje Tan mengatakan saat ini kursus bahasa Mandarin tersebut telah memiliki SK dari Kementerian Pendidikan Republik Indonesia.
“Fuxing saat ini sudah mengantongi surat Keputusan Kementerian Pendidikan,” Katanya. Senin (20/3/2023).
Kata dia, penandatanganan MoU tersebut nantinya diharapkan dapat membantu para peserta kursus selain memudahkan dapat pekerjaan diperushaan Thionghoa juga bisa membantu mencerdaskan anak bangsa.
“Diharapkan kerjasama ini bisa terus berjalan dengan baik, mampu melahirkan anak-anak bangsa yang mampu bersaing di dunia global,” tuturnya.
Ia mengatakan saat ini kurus belajar yang didirikannya tersebut sudah menjadi pusat Bahasa yang terbaik di usia yang masih 1 tahun tersebut.
“Hari ini fuxing Sudah menjadi yang terbaik, Fuxing ini awalnya pelatihan dengan tempat yang sederhana dengan jumlah 10 orang peserta dan hari ini sudah mencapai 100 peserta,” tuturnya.
Lebih jauh, Geertje Tan mengatakan meski para tenaga pendidiknya berusia lanjut akan tetapi keterampilan dalam mengajar begitu hebat dan luar biasa dan mampu mendidik dengan baik.
Ia menyebutkan saat ini para alumni dari Pelatihan bahasa Mandarin sudah bekerja ditempat yang luar biasa salah satunya di PT. IMIP Morowali.
“Saya tadi malam ditelpon murid saya dari Morowali, mereka bersyukur bisa belajar di Fuxing, sudah ada 11 alumni kami yang sudah bekerja di Morowali,” terangnya.
Sementara itu, Direktur LPTM Makassar, H. Baharuddin Abidin berharap melalui MoU kerjasama ini nantinya para alumni yang kursus bisa bekerja di perusahaan asing.
“Yah kita berharap dengan kerjasama ini anak-anak yang ikut pelatihan ini bisa ada keterampilan berbahasa Mandarin, selain itu juga nantinya dapat memudahkan pada pekerjaannya yang bekerja di perusahaan Thionghoa,” paparnya.
Ia mengatakan untuk di tahap awal dirinya bakal mengirimkan sebanyak 10 orang peserta untuk melakukan atau belajar bahasa Mandarin di Fuxing.
“Disini pelatihannya itu setiap hari senin, ada 25 orang yang ikut sehingga kita harap bisa sekitar 10 orang dulu yang kita dorong untuk belajar Sembari kita melihat kalau perlu ditambah kita tambah lagi kapasitasnya,” terangnya. (Nca)