RADARMAKASSAR – Penjabat (Pj) Bupati Takalar, Muhammad Hasbi, menerima kunjungan dari pemangku adat Karaeng Galesong di Rumah Jabatan Bupati Takalar.
Pertemuan ini menjadi momen penting untuk memperkuat silaturahmi dan melestarikan warisan budaya Galesong.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Muhammad Hasbi menegaskan bahwa Galesong merupakan salah satu episentrum pemerintahan dan kebudayaan di Takalar.
“Melalui pertemuan ini, kita bersama-sama melestarikan budaya Galesong yang kaya akan seni, adat istiadat seperti Gaukang dan Tammu Taung, yang memiliki nilai tinggi dan kualitas luar biasa,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti reputasi adat istiadat dan perilaku masyarakat Galesong yang dikenal hingga ke Pulau Jawa.
“Kepahlawanan dan nilai luhur masyarakat Galesong adalah warisan yang harus kita pelihara bersama. Ini adalah kebanggaan kita yang harus terus diwariskan ke generasi mendatang,” tegas Hasbi.
Pj Bupati juga mendorong agar generasi muda lebih mengenal dan melestarikan adat dan budaya daerah, sehingga keunikan ini bisa dikenal hingga ke mancanegara.
Ia mengusulkan agar festival seni dan budaya menjadi agenda tahunan di Takalar, yang tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Galesong, tetapi juga oleh seluruh warga Takalar.
“Di Takalar, terdapat empat lembaga adat besar yang meskipun berbeda, tetap kompak dan harmonis. Mereka bersama-sama menunjukkan semangat gotong-royong yang menjadi fondasi utama untuk membangun daerah ini,” tambah Hasbi.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk memelihara adat dan budaya daerah sekaligus mempromosikan identitas asli Takalar, termasuk asal-usul Coto Makassar yang diketahui berasal dari wilayah ini.
Sebagai bukti kecintaannya terhadap adat dan budaya, Pj Bupati Hasbi terus mendukung pelestarian peninggalan sejarah seperti Balla Lompoa di Galesong, serta program-program budaya seperti Balla Barakka yang digagas oleh Prof. Dr. Aminuddin Salle, SH, MH.
Ia juga memberikan dukungan penuh pada produksi film drama “1 Coto 5 Ketupat” yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 18 Januari mendatang.
“Film ini adalah bagian dari upaya kita untuk memelihara budaya dan sejarah daerah. Saya berharap masyarakat dapat beramai-ramai menontonnya sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya kita,” katanya.
Ia juga mengajak seluruh keturunan Karaeng Galesong untuk terus menjalin konsolidasi dan memperkuat ikatan silaturahmi.
Langkah ini diharapkan mampu menjadikan Takalar, khususnya Galesong, sebagai pusat budaya yang tidak hanya membanggakan secara lokal, tetapi juga menginspirasi dunia.(zul)