Tiga Guru Besar Dikukuhkan, PNUP Catat Sejarah Profesor Terbanyak di Indonesia

RADARMAKASSAR.co.id – Kampus Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) baru saja mengukuhkan tiga profesor baru di hadapan rapat senat terbuka luar biasa di Auditorium kampus 2 Moncongloe Maros, Rabu (28/9/2022).

Dengan demikian, PNUP telah resmi memiliki 9 Profesor, maka PNUP mencatatkan sejarah politeknik negeri atau swasta terbanyak memiliki guru besar atau profesor se-Indonesia.

Direktur PNUP, Prof Ir Muhammad Anshar MSi PhD yang memimpin rapat senat membenarkan adanya pengukuhan secara bersamaan pada hari ini Rabu, 28 September 2022.

“Ini menjadikan PNUP terbanyak memiliki profesor dari politeknik negeri/swasta se-Indonesia,” Tutur Profesor Energi Terbarukan ini.

Ketiga profesor yang dikukuhkan yakni. Pertama, Prof Ir Suryanto MSc PhD, kelahiran Rantepao 26 Agustus 1959 adalah Profesor ke-tujuh dalam bidang ilmu teknik mesin pembangkit ini adalah dosen teknik konversi energi jurusan teknik mesin PNUP dan mengabdi sejak 1987.

Ia adalah sarjana teknik mesin Unhas, kemudian melanjutkan program magister di University Huddersfield, Inggris. Serta program doctor di University of Surrey, Inggris. Judul pidato pengukuhan trend bauran energi primer pada sistem pembangkitan listrik di Indonesia.

Kedua, Prof AM Shiddiq Yunus ST MEng SC PhD, kelahiran Makassar 4 Agustus 1978 adalah profesor ke-delapan dalam bidang ilmu sumber sumber energi adalah dosen teknik konversi energi jurusan teknik mesin PNUP dan mengabdi sejak 2001.

Dia merupakan alumni S1 Teknik Elektro Unhas, S2 Queensland University of Technology, Brisbane Australia serta Doktoral di Curtin University Perth Australia. Dengan mengambil judul pidato pengukuhan dampak gangguan pada grid terhadap unjuk kerja PLTB dan penanggulangannya dengan menggunakan penyimpanan energi berbasis superkonduktor magnetik.

Kemudian yang ketiga, Prof Dr Ir Hamzah Yusuf MS, kelahiran Makassar 1 November 1958 adalah profesor ke-sembilan dalam bidang ilmu geoteknik seorang dosen teknik sipil PNUP dan mengabdi sejak tahun 1988.

Ia menyelesaikan sarjana teknik sipil Unhas, kemudian magister teknik ITB Bandung, serta program doktor teknik sipil Universitas Hasanuddin. Ia mampu mempertahankan pidatonya berjudul rekayasa dan stabilisasi tanah untuk utilisasi konstruksi bangunan teknik sipil.

Ketiganya telah dikukuhkan melalui rapat rapat senat terbuka luar biasa yang dilaksanakan di gedung auditorium kampus 2 PNUP, Moncongloe Maros serta disiarkan langsung melalui live streaming YouTube @PNUP Official. (fdl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *