Tingkatkan Literasi Pasar Modal, ITB Nobel Indonesia – MNC Sekuritas Gelar Semnas

RADAR MAKASSAR.co.id – Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia berkolaborasi dengan MNC Sekuritas mengadakan Seminar Nasional (Semnas) Economic and Market Outlook 2023 dengan tajuk “Peluang Investasi ditengah Tantangan Turbulensi Ekonomi Global”, Selasa (14/3/23).

Semnas yang berlangsung sejak 09.00 WITA, dipenuhi antusiasme oleh ratusan Mahasiswa Nobel, sebab pembukaan rekening efek massal menjadi salah satu rangkaian acara yang dinanti.

Ketua Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Nobel Indonesia Dr. Abdullah Abidin, S.E., M.Si. mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi pasar modal bagi masyarakat umum khususnya kalangan mahasiswa dan Dosen.

“Kegiatan ini sekaligus untuk meningkatkan jumlah investor aktif di galeri Investasi Nobel Indonesia dengan membuka rekening efek secara massal,” urainya.

Kabag Kemitraan dan Pemerintah Daerah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulampua), Mushadi Nurali, membahas bagaimana strategi dalam perencanaan keuangan diusia produktif agar dapat dinikmati dimasa pensiun nanti, juga menyampaikan tips memilih tempat investasi yang aman yang memiliki ciri utama yaitu legal dan logis.

“Legal dalam artian terdaftar pada OJK dan Logis dalam artian tidak menjanjikan imbal balik yang tidak masuk akal,” sambungnya.

Fahmin Aminullah selaku Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sulawesi Selatan disisi lain berpandangan bahwa, saat ini otoritas bursa Indonesia merupakan salah satu otoritas terbaik di dunia.

Terlihat dengan semakin meningkatnya jumlah SID (Single Investor Identification) yang telah mencapai 10,4 juta sampai akhir Januari 2023 dan target sampai akhir 2023 SID bisa mencapai 13,5 juta. “Tak hanya itu saat ini jumlah emiten (perusahaan yang terdaftar di BEI) juga terus bertambah jumlah. Investasi di Pasar Modal merupakan investasi yang aman karena memiliki struktur pengawasan yang sangat lengkap dan memiliki peluang keuntungan investasi yang sangat menjanjikan,” tuturnya.

Pemateri lainnya, Analis Pasar Modal MNC Sekuritas, Adrian Fayed menambahkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki tren yang terus meningkatbwalaupun secara kurva terjadi naik turun.

Secara fundamental Indonesia merupakan negara yang tahan terhadap krisis apalagi resesi karena Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah baik sumber energi maupun pangan yang merupakan sektor yang terus dibayang-bayangi oleh krisis.

“Secara statistical beberapa emiten seperti Hexa, BCA dan Indofood memiliki tren kenaikan harga saham yang signifikan bahkan BCA mampu meningkat 268 kali sejak sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia,” tukasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *