RADARMAKASSAR.co.id – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menerima kunjungan Hamidiye Foundation Turki melalui Yayasan Nur Semesta dalam membahas peluang kerjasama.
Kedatangan delegasi tersebut diterima langsung oleh Kepala Biro AAKK, Dr Kaswad Sartono, Ketua Internasional Office,Dr Serlia Nur dan Koordinator Kerjasama UIN Aladdin Makassar, Ismi Sabriah di ruang tamu Rektor, Gedung Rektorat Kampus.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Biro AAKK UIN Alauddin Makassar, Dr. Kaswad Sartono, memberikan apresiasi atas kunjungan tersebut yang dilakukan Hamidiye Foundation Turki tersebut.
“Terima kasih atas kedatanganya di UIN Alauddin, ini perguruan tinggi terbesar di indonesia khususnya Indonesia timur dengan jumlah mahasiswa kurang lebih 30 ribu mahasiswa,” ungkapnya saat menerima kunjungan.
Dirinya juga memaparkan profil kampus yang memiliki delapan fakultas, satu pascasarjana, dan sekitar 1.000 dosen.
Ia mengungkapkan, sebagai salah satu perguruan tinggi Islam tertua di Indonesia, UIN Alauddin Makassar yang berdiri sejak tahun 1965, memiliki misi integrasi ilmu pengetahuan agama dan umum.
“Kami menerapkan konsep pendidikan yang menjunjung tinggi integrasi ilmu dengan nilai-nilai agama, termasuk dalam bidang teknologi informasi. Seluruh mahasiswa diwajibkan menghafal Juz 30 dan diberikan beasiswa khusus bagi penghafal Al-Qur’an,” bebernya.
Di sisi lain, Hamidiye Foundation Turki, melalui Ketua Bagian Internasional, Mehmet Temel, menyampaikan tujuan kunjungan mereka adalah untuk mempererat silaturahmi dan melihat langsung karya “Said Nursi Corner” yang berada di kampus UIN tersebut.
Ia juga menyoroti pentingnya perjuangan intelektual dan moral yang diajarkan oleh Said Nursi sebagai solusi atas tantangan modern, khususnya di tengah upaya-upaya global yang merusak integritas keilmuan dan keimanan generasi muda.
“Kami prihatin dengan maraknya jurnal ilmiah yang dipengaruhi ateisme dan berusaha mendiskreditkan Islam. Penting bagi kita untuk melawan narasi ini dengan menghadirkan ilmu pengetahuan yang seimbang antara intelektual dan moral,” beber Mehmet.
Pihak Hamidiye Foundation juga menekankan pentingnya kolaborasi akademik antara kedua lembaga, khususnya dalam penulisan jurnal, seminar internasional, serta pertukaran dosen dan mahasiswa agar menghadirkan jurnal yang lebih baik lagi ke depan.
Sejauh ini, UIN Alauddin Makassar telah menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan Yayasan Nur Semesta, yang salah satunya berkontribusi menyumbangkan buku karya Said Nursi, serta menggelar kuliah umum dan konferensi internasional.
Oleh karenanya, Dr. Kaswad berharap kunjungan ini menjadi langkah awal menuju kerjasama strategis yang lebih erat dengan Hamidiye Foundation.
“Kami terbuka untuk segala bentuk kerjasama, baik itu kunjungan akademik, seminar, maupun peluang pengembangan lainnya. Semoga sinergi ini membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak,” tutup Dr. Kaswad.
Dari kunjungan Hamidiye Foundation ini diharapkan mampu memperkuat hubungan internasional UIN Alauddin Makassar, sekaligus menempatkan perannya sebagai pusat pengembangan ilmu berbasis nilai-nilai Islam yang moderat dan berorientasi global ke depan. (uni)