11 Mahasiswa FUF Wakili UIN Alauddin Berlaga di Poros Intim UIN Mataram

Pendidikan11 Views

Sebelas mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali mencetak prestasi dengan terpilih mewakili kampus dalam ajang bergengsi Pekan Olahraga, Riset, dan Ornamen Seni Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Indonesia Timur (Poros Intim) yang digelar di UIN Mataram. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk menunjukkan keunggulan dalam bidang intelektual, spiritual, dan seni di kancah nasional.

Poros Intim yang diikuti oleh berbagai kampus Islam negeri dari kawasan timur Indonesia bukan hanya ajang kompetisi, melainkan juga wadah silaturahmi dan penguatan jejaring akademik di UIN Mataram. Dengan mengusung semangat kolaborasi, para mahasiswa FUF datang membawa misi besar: memperkenalkan nilai-nilai pemikiran Islam progresif khas UIN Alauddin serta menjalin sinergi dengan mahasiswa dari berbagai daerah.

“Kompetisi di UIN Mataram bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi tentang seberapa jauh kita berani membawa nama baik almamater dan ide-ide besar di hadapan banyak orang.”

Persiapan Panjang Menuju Poros Intim UIN Mataram

Keberangkatan 11 mahasiswa FUF UIN Alauddin ke UIN Mataram tidak dilakukan secara tiba-tiba. Mereka merupakan hasil seleksi ketat yang dilakukan oleh fakultas dan universitas, mencakup aspek akademik, keterampilan, serta komitmen terhadap nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

Selama dua bulan sebelum keberangkatan, para mahasiswa ini menjalani pelatihan intensif di bawah bimbingan dosen dan mentor profesional. Mereka berlatih debat ilmiah, lomba karya tulis, serta cabang seni seperti kaligrafi dan puisi Islami. Tak hanya itu, mereka juga dibekali dengan pelatihan spiritual dan etika akademik agar mampu tampil dengan karakter yang mencerminkan mahasiswa UIN Alauddin sejati.

Persiapan matang ini mencerminkan semangat tinggi kampus UIN Mataram dalam menumbuhkan generasi muda yang berprestasi. Fakultas Ushuluddin dan Filsafat sendiri dikenal sebagai salah satu fakultas yang aktif dalam kegiatan ilmiah dan kompetisi nasional.

“Mereka bukan hanya membawa nama fakultas, tapi juga membawa wajah UIN Alauddin di kancah nasional yang sesungguhnya.”

Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Lumbung Pemikir Muda UIN Alauddin

FUF UIN Alauddin selama ini dikenal sebagai salah satu fakultas yang menghasilkan pemikir muda dengan wawasan keislaman dan sosial yang mendalam. Fakultas UIN Mataram ini menjadi tempat lahirnya mahasiswa yang gemar berdiskusi, menulis, dan berdialektika tentang isu-isu kontemporer.

Dengan program studi seperti Ilmu Filsafat, Ilmu Tasawuf dan Psikoterapi, serta Aqidah dan Filsafat Islam, fakultas ini berperan penting dalam membangun basis intelektual yang kuat di lingkungan kampus. Tak heran jika banyak mahasiswanya mampu berprestasi di tingkat nasional bahkan internasional.

Keterlibatan 11 mahasiswa ini di ajang Poros Intim menjadi bukti bahwa tradisi intelektual di FUF tidak hanya hidup di ruang kelas, tetapi juga hadir di medan kompetisi.

“Kampus yang sehat adalah kampus yang memberi ruang bagi nalar dan ekspresi, bukan hanya untuk berpikir tapi juga untuk berkompetisi.”

Poros Intim: Ajang Bergengsi PTKIN Kawasan Timur Indonesia

Poros Intim atau Pekan Olahraga, Riset, dan Ornamen Seni PTKIN se-Indonesia Timur merupakan kegiatan rutin yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai universitas Islam negeri di kawasan timur Indonesia. Tahun ini, UIN Mataram terpilih menjadi tuan rumah dengan tema besar “Kolaborasi, Prestasi, dan Moderasi Beragama di Era Digital”.

Ajang di UIN Mataram ini mencakup berbagai cabang lomba, mulai dari olahraga seperti futsal dan atletik, hingga lomba riset, debat, kaligrafi, tilawah, dan cipta karya ilmiah. Tujuan utamanya adalah mempererat hubungan antarkampus, mengasah kompetensi mahasiswa, serta memperkuat nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.

Partisipasi UIN Alauddin dalam kegiatan ini menjadi salah satu bentuk implementasi visi kampus Integrasi Keilmuan, Keislaman, dan Kemanusiaan. Melalui mahasiswa FUF, semangat tersebut diterjemahkan ke dalam karya nyata dan kontribusi akademik.

“Poros Intim bukan sekadar perlombaan, tetapi ruang untuk menunjukkan bahwa mahasiswa Islam bisa berkompetisi dengan gagasan, etika, dan integritas.”

Semangat dan Antusiasme Delegasi UIN Alauddin

Suasana antusiasme terlihat jelas saat 11 mahasiswa FUF dilepas secara resmi oleh dekan dan para dosen sebelum berangkat ke UIN Mataram. Dalam prosesi sederhana namun penuh makna itu, para mahasiswa menerima pesan moral agar menjunjung tinggi nilai sportivitas, etika, dan kebersamaan selama mengikuti kegiatan di UIN Mataram.

Mereka berangkat ke UIN Mataram bukan hanya untuk menang, melainkan juga untuk memperluas wawasan dan mempererat hubungan dengan sesama mahasiswa dari kampus lain. Dalam setiap lomba, mereka membawa semangat UIN Alauddin Berprestasi dan Berkarakter yang selama ini menjadi semboyan kampus.

Beberapa di antara mereka mengaku bahwa bisa terpilih sebagai perwakilan fakultas adalah kebanggaan tersendiri. Banyak yang mengorbankan waktu kuliah dan kegiatan pribadi demi mempersiapkan diri agar tampil maksimal di ajang ini.

“Kadang perjuangan itu bukan soal besar kecilnya hasil, tapi tentang keyakinan bahwa setiap langkah membawa nama baik tempat kita berasal.”

Dukungan Penuh dari Pimpinan Fakultas dan Kampus

Dekan FUF memberikan dukungan penuh bagi mahasiswa yang berangkat ke Poros Intim. Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian penting dari proses pendidikan, karena mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kuliah tetapi juga di ruang sosial dan kompetitif.

Pihak universitas juga menyiapkan fasilitas dan pembiayaan bagi delegasi yang bertanding. Mereka didampingi oleh tim pembimbing yang berpengalaman dalam bidang akademik dan seni, agar setiap peserta dapat tampil optimal.

“Mahasiswa bukan sekadar penerima ilmu, tapi pembawa perubahan. Dan perubahan itu sering kali dimulai dari keberanian untuk tampil di luar zona nyaman.”

Capaian dan Harapan dari Ajang Poros Intim

Dalam ajang Poros Intim kali ini, para mahasiswa FUF UIN Alauddin berpartisipasi dalam berbagai kategori seperti debat ilmiah, karya tulis keagamaan, kaligrafi, orasi ilmiah, dan puisi Islami. Beberapa cabang lomba tersebut merupakan keunggulan khas mahasiswa Ushuluddin yang dikenal memiliki kekuatan analisis dan ekspresi tinggi.

Mereka berharap bisa membawa pulang prestasi, tetapi lebih dari itu, mereka ingin mendapatkan pengalaman berharga dari interaksi dengan peserta lain. Ajang ini menjadi wadah untuk bertukar ide, menambah jaringan intelektual, dan memperkuat semangat moderasi beragama di kalangan mahasiswa Islam.

“Prestasi itu penting, tapi yang lebih penting adalah belajar menghargai proses dan memperluas cakrawala berpikir.”

FUF UIN Alauddin: Mengusung Moderasi dan Intelektualitas

Sebagai fakultas yang berakar pada tradisi keilmuan Islam, FUF memiliki peran strategis dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama. Melalui kegiatan seperti Poros Intim, mahasiswa dilatih untuk berdialog, berpikir kritis, dan menghargai perbedaan. Nilai-nilai ini sangat relevan dengan tantangan zaman di era disrupsi digital.

Kegiatan seperti ini menjadi momentum bagi mahasiswa untuk menunjukkan bahwa UIN Alauddin tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki kontribusi nyata dalam membangun karakter bangsa. Dengan semangat toleransi dan kolaborasi, mahasiswa FUF berusaha menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang membawa kedamaian dan kemajuan.

“Moderasi bukan tentang kompromi terhadap nilai, tapi tentang cara berpikir yang menghargai manusia lain tanpa kehilangan jati diri.”

UIN Alauddin dan Tradisi Prestasi Mahasiswa

UIN Alauddin Makassar selama ini dikenal aktif dalam berbagai ajang nasional dan internasional. Kampus ini memiliki sejarah panjang dalam melahirkan mahasiswa berprestasi, baik dalam bidang riset, olahraga, maupun seni. Kehadiran FUF dalam ajang Poros Intim melanjutkan tradisi tersebut.

Setiap fakultas di UIN Alauddin didorong untuk mengembangkan potensi mahasiswanya secara menyeluruh. Tidak hanya kecerdasan akademik, tetapi juga kepemimpinan, kreativitas, dan kepekaan sosial. Dalam konteks itu, keikutsertaan mahasiswa FUF menjadi bukti konkret bahwa fakultas Ushuluddin tidak pernah absen dalam memberikan kontribusi.

“Tradisi prestasi bukan diwariskan, tapi dibangun dengan semangat yang terus menyala dari generasi ke generasi.”

Harapan untuk Generasi Akademik yang Lebih Kompetitif

Poros Intim menjadi ajang pembelajaran berharga bagi para mahasiswa. Dari kegiatan ini, mereka belajar tentang disiplin, kerja sama tim, serta pentingnya berpikir terbuka. Selain itu, ajang ini juga memperlihatkan bagaimana mahasiswa dari berbagai daerah bisa bersatu dalam semangat ilmiah dan kebudayaan Islam.

Harapan besar pun disampaikan agar kegiatan ini tidak berhenti sebagai ajang tahunan, tetapi menjadi bagian dari proses berkelanjutan dalam membangun karakter mahasiswa. UIN Alauddin melalui FUF terus berkomitmen menumbuhkan generasi yang bukan hanya pandai berpikir, tetapi juga berani beraksi di tengah masyarakat.

“Generasi masa depan bukan mereka yang paling cerdas, tapi mereka yang paling mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tanpa kehilangan arah.”

Semangat UIN Alauddin di Panggung Poros Intim

Kehadiran 11 mahasiswa FUF di Poros Intim UIN Mataram menjadi simbol semangat baru bagi civitas akademika UIN Alauddin. Mereka membawa nama baik kampus, fakultas, dan daerah, sekaligus menjadi inspirasi bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya. Dengan persiapan matang dan motivasi tinggi, mereka membuktikan bahwa mahasiswa Islam mampu bersaing di tingkat nasional.

Semangat yang mereka tunjukkan menjadi cerminan tekad UIN Alauddin untuk terus hadir sebagai universitas Islam unggul, moderat, dan berdaya saing global. Di tengah tantangan dunia pendidikan yang terus berubah, langkah kecil sebelas mahasiswa ini menjadi bagian dari langkah besar menuju masa depan yang lebih cerah.

“UIN Mataram, setiap perjuangan mahasiswa adalah bab kecil dalam kisah panjang pendidikan bangsa. Dan setiap langkah mereka hari ini adalah pondasi masa depan yang lebih baik.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *