Empat mahasiswa Unkhair Ternate berhasil mencatat prestasi gemilang di kancah nasional setelah dinyatakan lolos pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tahun 2025. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa Unkhair bukan sekadar kampus di kawasan timur Indonesia, melainkan pusat lahirnya generasi muda berjiwa wirausaha yang kreatif dan inovatif.
“Ketika mahasiswa di timur mampu bersaing di level nasional, itu bukan hanya kemenangan kampus, tapi kemenangan semangat Indonesia yang merata.”
P2MW 2025: Program Strategis Penguatan Jiwa Wirausaha Mahasiswa
Program P2MW adalah salah satu agenda strategis dari Kemendiktisaintek untuk mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan di kalangan Mahasiswa Unkhair. Program ini memberikan pembinaan, pendampingan, dan pendanaan bagi ide bisnis yang dinilai potensial serta memiliki dampak sosial dan ekonomi yang nyata.
Tahun 2025 menjadi momentum penting karena persaingan antar perguruan tinggi semakin ketat. Ribuan proposal dari seluruh Indonesia dikirim ke kementerian untuk diseleksi. Dari jumlah itu, hanya sebagian kecil yang berhasil lolos. Empat mahasiswa Unkhair yang berhasil menembus seleksi ini tidak hanya membawa nama pribadi, tetapi juga mengangkat citra universitas di tingkat nasional.
“Kampus bukan sekadar tempat belajar teori, tetapi laboratorium ide yang bisa mengubah kehidupan masyarakat.”
Profil Singkat Universitas Khairun (Unkhair)
Universitas Khairun, atau lebih dikenal dengan Unkhair, merupakan perguruan tinggi negeri kebanggaan masyarakat Maluku Utara yang berdiri sejak tahun 1964. Kampus ini menjadi simbol pendidikan tinggi di kawasan timur Indonesia dan telah melahirkan ribuan alumni yang berkiprah di berbagai bidang, baik pemerintahan, akademik, maupun dunia usaha.
Dengan visi menjadi universitas unggul berbasis kepulauan dan kemaritiman, Unkhair terus berinovasi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Program-program seperti P2MW menjadi wadah nyata untuk mewujudkan visi tersebut melalui pemberdayaan Mahasiswa Unkhair agar mampu mandiri dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
“Unkhair bukan hanya universitas di timur, tetapi mercusuar ilmu pengetahuan yang menerangi banyak daerah di Nusantara.”
Ide Bisnis Mahasiswa Unkhair yang Lolos Pendanaan

Keempat mahasiswa yang lolos P2MW 2025 berasal dari fakultas berbeda, tetapi memiliki kesamaan semangat: menciptakan solusi nyata melalui inovasi lokal. Berikut gambaran singkat ide bisnis mereka:
1. Olahan Rumput Laut Bernilai Tambah
Mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mengembangkan ide pembuatan camilan sehat berbahan dasar rumput laut yang dipadukan dengan bumbu lokal khas Maluku Utara. Produk ini tidak hanya mengangkat potensi laut daerah, tetapi juga menjawab tren masyarakat terhadap makanan sehat dan rendah kalori.
“Inovasi terbesar bukan datang dari kota besar, tapi dari desa yang mampu melihat potensi alamnya sendiri.”
2. Eco-Brick dari Limbah Plastik Rumah Tangga
Mahasiswa Fakultas Teknik Unkhair mengusulkan proyek pengolahan sampah plastik menjadi bata ramah lingkungan. Mereka berfokus pada edukasi masyarakat tentang ekonomi sirkular dan manfaat pengurangan limbah. Ide ini dinilai memiliki dampak sosial tinggi karena membantu mengatasi masalah sampah di Ternate.
3. Aplikasi Digital “TaniCerdas” untuk Petani Lokal
Mahasiswa Fakultas Pertanian menciptakan aplikasi sederhana yang membantu petani mengelola hasil panen dan mengakses informasi cuaca serta harga pasar. Inovasi ini memperlihatkan bahwa mahasiswa Unkhair mampu berpikir global dengan tetap berpijak pada realitas lokal.
4. Kerajinan Cangkang Kerang Bernilai Estetika
Dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, muncul ide kreatif memanfaatkan limbah cangkang kerang menjadi perhiasan dan dekorasi rumah. Produk ini tidak hanya bernilai ekonomi, tapi juga memperkuat citra Ternate sebagai kota pesisir dengan kekayaan laut yang menawan.
“Ketika kreativitas bertemu dengan identitas lokal, di sanalah lahir produk yang tak lekang oleh waktu.”
Dukungan Kampus terhadap Program P2MW
Rektor Universitas Khairun memberikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa yang lolos pendanaan P2MW. Pihak universitas menyatakan akan memberikan pendampingan berkelanjutan agar ide-ide tersebut dapat berkembang menjadi bisnis yang berkelanjutan.
Selain pendampingan dari dosen pembimbing, Unkhair juga menyiapkan inkubator bisnis kampus untuk membantu Mahasiswa Unkhair dalam mengelola produksi, pemasaran, dan manajemen keuangan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi kampus untuk mendorong lahirnya 100 wirausahawan muda Unkhair dalam lima tahun ke depan.
“Universitas yang hebat bukan diukur dari jumlah gedungnya, tapi dari banyaknya mahasiswa yang bisa menciptakan peluang bagi orang lain.”
Dampak Prestasi Ini bagi Citra Unkhair di Kancah Nasional
Keberhasilan empat mahasiswa Unkhair dalam program P2MW 2025 memberikan dampak positif yang signifikan bagi reputasi universitas. Selama ini, perguruan tinggi di wilayah timur kerap dipandang sebelah mata dalam hal inovasi dan kewirausahaan. Namun capaian ini membuktikan bahwa kualitas mahasiswa Unkhair tidak kalah dengan kampus besar di Jawa atau Sumatera.
Citra positif ini juga berpotensi meningkatkan minat calon mahasiswa baru untuk bergabung ke Unkhair. Kampus kini dikenal bukan hanya sebagai tempat belajar akademik, tetapi juga ruang inkubasi bagi generasi muda yang ingin mengembangkan ide bisnisnya.
“Ketika timur mulai berbicara lewat karya, maka pusat pun akan mendengarkan.”
Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa dalam Program P2MW
Meski berhasil lolos pendanaan, tantangan masih panjang. Mahasiswa Unkhair dituntut mampu mempertahankan konsistensi, mengelola waktu antara kuliah dan bisnis, serta menjaga kualitas produk. Pendanaan dari Kemendiktisaintek hanyalah langkah awal, selebihnya tergantung kemampuan tim dalam mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan.
Pihak kampus dan mentor bisnis menekankan pentingnya manajemen keuangan dan strategi pemasaran digital bagi para peserta. Selain itu, mahasiswa juga diingatkan untuk tetap menanamkan nilai etika dan tanggung jawab sosial dalam setiap inovasi yang mereka jalankan.
“Dana bisa habis, tapi komitmen dan integritas adalah modal yang tidak akan pernah usang.”
Peran Universitas Unkhair dalam Mendorong Kewirausahaan Mahasiswa
Sebagai institusi pendidikan tinggi, Unkhair memiliki tanggung jawab besar untuk menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan mahasiswanya. Melalui berbagai program seperti Kuliah Kewirausahaan, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), hingga kerja sama dengan dunia industri, kampus ini aktif membangun ekosistem inovasi.
Unit Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unkhair juga terus mendorong mahasiswa agar hasil riset mereka tidak berhenti di meja laboratorium, tetapi bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.
“Ilmu tanpa aksi adalah teori yang tidur, dan wirausaha tanpa ilmu adalah langkah tanpa arah.”
Inspirasi bagi Mahasiswa Lain di Wilayah Timur Indonesia
Capaian empat mahasiswa Unkhair ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain di wilayah Indonesia Timur. Selama ini, banyak potensi lokal yang belum tergarap maksimal karena keterbatasan akses informasi dan sumber daya. Program seperti P2MW menjadi jembatan agar mahasiswa di daerah memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
Semangat ini juga memperlihatkan bahwa inovasi tidak mengenal batas geografis. Selama ada kemauan untuk belajar dan berani mencoba, mahasiswa dari mana pun bisa bersaing di tingkat nasional.
“Kreativitas tidak mengenal koordinat. Selama ada ide dan keberanian, maka ruang keberhasilan akan terbuka.”
Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa dalam Proyek Inovatif
Kesuksesan mahasiswa Unkhair tidak lepas dari dukungan para dosen pembimbing. Dalam proses seleksi dan penyusunan proposal, para dosen memberikan masukan mulai dari aspek teknis hingga penyusunan rencana bisnis. Kolaborasi ini menjadi contoh harmonis antara dunia akademik dan praktik kewirausahaan.
Keterlibatan dosen juga memastikan bahwa ide-ide mahasiswa memiliki dasar ilmiah yang kuat dan bisa diuji secara akademik. Inilah yang membedakan Unkhair dengan banyak kampus lain pendekatan edukatif yang berpadu dengan semangat inovatif.
“Di Unkhair, hubungan antara dosen dan mahasiswa bukan hierarki, tapi kemitraan untuk melahirkan perubahan.”
Dampak Ekonomi Lokal dari Inovasi Mahasiswa
Keempat proyek yang didanai P2MW memiliki potensi ekonomi yang besar bagi masyarakat Maluku Utara. Misalnya, pengolahan rumput laut dan kerajinan cangkang kerang berpotensi membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat pesisir. Sementara proyek Eco-Brick dan aplikasi TaniCerdas bisa mendorong perubahan gaya hidup masyarakat menuju pola yang lebih ramah lingkungan dan modern.
Pihak universitas menilai bahwa sinergi antara akademik dan ekonomi lokal seperti ini akan memperkuat peran Unkhair sebagai universitas yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Kampus yang hebat bukan hanya menghasilkan sarjana, tapi melahirkan solusi.”
Harapan untuk Masa Depan Mahasiswa Unkhair
Dengan lolosnya empat mahasiswa Unkhair ke dalam program P2MW 2025, harapan besar kini tertuju pada keberlanjutan program tersebut. Universitas Khairun menargetkan agar dalam dua tahun ke depan, jumlah mahasiswa yang lolos pendanaan nasional meningkat dua kali lipat.
Selain itu, kampus juga berkomitmen untuk memperluas jaringan kerja sama dengan dunia industri agar mahasiswa dapat mempraktikkan ide-ide mereka dalam lingkungan profesional yang sesungguhnya. Dengan begitu, lulusan Unkhair tidak hanya siap bekerja, tetapi juga siap menciptakan pekerjaan.
“Keberhasilan bukan hanya ketika kita diterima bekerja, tapi ketika kita mampu membuka pintu bagi orang lain untuk bekerja bersama kita.”
Unkhair dan Masa Depan Pendidikan Kewirausahaan di Timur Indonesia
Kisah empat mahasiswa Unkhair ini bukan sekadar cerita keberhasilan individu, melainkan cerminan masa depan pendidikan tinggi di kawasan timur Indonesia. Melalui dedikasi, kerja keras, dan dukungan dari kampus, mahasiswa Unkhair berhasil membuktikan bahwa inovasi dan kewirausahaan bisa tumbuh di mana pun, termasuk di Ternate yang jauh dari pusat ekonomi nasional.
Unkhair kini tidak hanya dikenal sebagai kampus akademik, tetapi juga sebagai inkubator ide-ide bisnis yang membawa semangat baru bagi pembangunan daerah. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pendidikan di Indonesia Timur terus berkembang, dan generasi muda di sana siap menjadi bagian penting dari masa depan ekonomi bangsa.
“Ketika pengetahuan bertemu keberanian, lahirlah perubahan. Dan dari Unkhair, perubahan itu sedang dimulai.”






