Ini Pesan Inspiratif Rektor dan Mentan Saat Wisuda 2.641 Mahasiswa Unhas

Pendidikan13 Views

Suasana kampus di Makassar penuh semangat dan kebanggaan ketika Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar prosesi wisuda periode Juli 2025. Sebanyak 2.641 wisudawan resmi dikukuhkan Rektor dalam upacara yang digelar di Baruga A.P. Pettarani, Kampus Tamalanrea. Acara ini tidak hanya menjadi momen seremonial pelepasan, tetapi juga momentum inspiratif bagi para lulusan yang siap menapaki dunia profesional.

Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Jamaluddin Jompa, dan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, hadir langsung memberikan pesan-pesan motivatif yang membekas di hati ribuan wisudawan dan keluarga yang memenuhi ruangan.

“Jadikanlah gelar anda sebagai jembatan bukan tembok, sebagai awal bukan akhir.”

Rektor Unhas: Lulusan Harus Adaptif dan Siap Berkontribusi

Dalam sambutannya, Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh wisudawan yang telah menempuh perjalanan akademik panjang. Ia menegaskan bahwa keberhasilan menyelesaikan studi adalah awal dari tanggung jawab baru untuk mengabdi kepada masyarakat.

Rektor menyoroti capaian Unhas yang kini masuk dalam jajaran 1000 universitas terbaik dunia versi QS World University Rankings. Prestasi ini menjadi bukti nyata dari kerja keras civitas akademika dalam meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Prof. Jamaluddin menekankan pentingnya membangun keunggulan berbasis karakter, etika, dan adaptabilitas di tengah perubahan global yang cepat. Ia mengingatkan bahwa dunia kerja saat ini menuntut lebih dari sekadar kemampuan akademik.

“Wisuda bukan garis akhir, tetapi pintu menuju tantangan baru. Setiap lulusan Unhas harus membawa semangat inovasi dan kepekaan sosial untuk menjadi bagian dari solusi bangsa.”

Pesan Menteri Pertanian: Kunci Sukses Ada pada Kerja Keras dan Konsistensi

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang juga alumnus Unhas hadir memberikan orasi ilmiah sekaligus pesan inspiratif bagi para wisudawan. Ia menegaskan bahwa dalam perjalanan karier, tidak ada jalan pintas menuju keberhasilan selain kerja keras, integritas, dan konsistensi.

Mentan menuturkan pengalamannya membangun usaha dari nol hingga dipercaya memimpin Kementerian Pertanian. Ia berpesan agar para lulusan tidak takut bermimpi besar, sebab setiap keberhasilan besar selalu berawal dari langkah kecil yang konsisten.

“Jika ingin mengubah dunia, maka jangan pernah takut untuk bermimpi dan bekerja keras. Dunia ini akan menunduk pada mereka yang pantang menyerah.”

Sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian sosial, Menteri Amran juga memberikan bantuan kepada sejumlah wisudawan yatim piatu dan membuka kesempatan magang di sektor pertanian modern yang kini sedang digalakkan pemerintah.

“Generasi baru tak hanya mewarisi masa lalu, tetapi menciptakan masa depan. Dan masa depan itu dibangun oleh mereka yang berani bertindak.”

Fakultas yang Ada di Unhas dan Kontribusinya bagi Bangsa

Universitas Hasanuddin merupakan salah satu perguruan tinggi terbesar di kawasan Indonesia Timur yang memiliki 16 fakultas dan satu sekolah pascasarjana. Setiap fakultas berperan penting dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di tingkat nasional dan internasional.

Beberapa fakultas yang menjadi unggulan antara lain:

  • Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keperawatan, yang berfokus pada pengembangan tenaga kesehatan profesional.
  • Fakultas Teknik, menjadi pionir dalam riset dan inovasi teknologi untuk pembangunan berkelanjutan.
  • Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan, yang relevan dengan isu ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.
  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang membekali mahasiswa dengan kemampuan manajerial dan kewirausahaan.
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang mencetak pemimpin muda dan analis kebijakan publik.
  • Fakultas Hukum, yang melahirkan pakar-pakar hukum berintegritas di berbagai sektor.
  • Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Farmasi, yang berkontribusi besar terhadap sistem kesehatan nasional.

Selain itu, Unhas juga memiliki Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang menjadi kebanggaan kawasan maritim Indonesia Timur.

“Ketika fakultas bukan sekadar tempat belajar, tetapi wadah melahirkan solusi bagi bangsa, di situlah makna sejati pendidikan tinggi.”

Suasana Wisuda: Antara Haru, Bangga, dan Optimisme

Baruga A.P. Pettarani yang megah berubah menjadi lautan toga hitam dan selendang merah marun khas Unhas. Di antara tepuk tangan dan lantunan lagu Gaudeamus Igitur, suasana penuh emosi terlihat dari wajah para orang tua yang menyaksikan anak-anak mereka resmi menyandang gelar sarjana.

Beberapa wisudawan terbaik dari masing-masing fakultas mendapat penghargaan langsung dari Rektor. Mereka adalah simbol ketekunan dan dedikasi akademik yang menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain. Dalam laporan panitia, mayoritas lulusan tahun ini berhasil menuntaskan studi tepat waktu dengan prestasi yang membanggakan.

“Setiap toga yang terpasang di pundak adalah hasil doa panjang orang tua dan kerja keras tanpa henti.”

Selain acara utama, panitia juga menampilkan paduan suara mahasiswa Unhas yang membawakan lagu-lagu daerah Sulawesi Selatan sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai lokal yang menjadi identitas universitas.

Tantangan Lulusan Unhas di Era Transformasi Digital

Baik Rektor maupun Menteri Pertanian menyoroti pentingnya kesiapan lulusan menghadapi dunia kerja yang terus berubah. Era transformasi digital menuntut mahasiswa untuk memiliki keterampilan baru seperti kemampuan analisis data, literasi digital, serta soft skill seperti komunikasi dan kolaborasi.

Rektor menekankan bahwa Unhas telah memperkuat kurikulum berbasis kompetensi digital dan kewirausahaan sosial agar mahasiswa mampu beradaptasi di berbagai bidang pekerjaan. Banyak fakultas kini telah menjalin kerja sama dengan dunia industri dan lembaga riset internasional.

“Lulusan hebat bukan yang paling cepat mendapat pekerjaan, tapi yang paling siap menciptakan peluang bagi orang lain.”

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga membuka peluang kolaborasi bagi alumni Unhas di sektor agroteknologi dan pertanian digital, dua bidang yang kini menjadi tumpuan pembangunan ekonomi nasional.

Semangat Kolaborasi dan Pengabdian

Momentum wisuda ini menjadi pengingat bahwa ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan pengabdian kepada masyarakat. Banyak alumni Unhas yang kini berkiprah di bidang pemerintahan, bisnis, dan lembaga internasional, menunjukkan bahwa lulusan universitas ini mampu bersaing di berbagai level.

Rektor mengajak seluruh alumni untuk memperkuat jejaring dan kontribusi melalui program Unhas Alumni Connect, sebuah platform digital yang mempertemukan lulusan lintas angkatan untuk berkolaborasi dalam penelitian, kewirausahaan, dan kegiatan sosial.

“Kekuatan terbesar Unhas bukan hanya pada bangunan dan fasilitas, tetapi pada semangat kebersamaan yang tidak pernah pudar di antara alumninya.”

Pesan Moral untuk Generasi Penerus

Di penghujung acara, suasana menjadi semakin emosional ketika Rektor dan Menteri bersama seluruh wisudawan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Unhas. Momen ini menegaskan bahwa keberhasilan akademik bukanlah akhir, melainkan titik awal pengabdian.

“Saat toga itu dilepas, bukan berarti tanggung jawab berakhir. Justru di situlah tanggung jawab baru dimulai untuk membawa ilmu yang bermanfaat bagi banyak orang.”

Ribuan wisudawan meninggalkan aula dengan langkah mantap, membawa pesan inspiratif dari dua tokoh besar itu sebagai bekal menghadapi masa depan. Dari kampus yang dikenal sebagai benteng ilmu di Indonesia Timur ini, semangat untuk terus berkontribusi bagi negeri kembali berkobar di hati setiap lulusan.