Muhammad Yulianto Badwi Kawal Aspirasi Masyarakat Makassar Dapil 2 Muhammad Yulianto Badwi Kawal Aspirasi Masyarakat Makassar Dapil 2 Langit Makassar pagi itu berawan, tapi suasana di salah satu ruang rapat DPRD Kota Makassar terasa hangat dan penuh semangat. Di tengah diskusi tentang rencana pembangunan wilayah kecamatan Panakkukang dan Manggala, nama Muhammad Yulianto Badwi kerap disebut. Sosok muda yang kini menjadi salah satu wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Makassar itu dikenal aktif turun ke lapangan dan vokal memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Sebagai anggota DPRD yang lahir dari semangat pelayanan publik, Yulianto menegaskan komitmennya untuk tidak hanya duduk di kursi dewan, tetapi juga hadir di tengah rakyat yang diwakilinya. Ia menilai bahwa menjadi wakil rakyat adalah amanah moral yang menuntut tindakan nyata, bukan sekadar retorika politik.
“Masyarakat tidak butuh janji, mereka butuh kehadiran. Itulah makna sebenarnya dari kata ‘wakil rakyat’.”
Kiprah Yulianto Badwi di Panggung Politik Makassar
Nama Muhammad Yulianto Badwi mulai mencuat setelah dirinya aktif di berbagai kegiatan sosial dan kepemudaan di Makassar. Ia dikenal dekat dengan komunitas masyarakat akar rumput dan rajin menyambangi lorong-lorong padat penduduk di wilayah Panakkukang dan Manggala, dua kecamatan yang menjadi bagian dari Dapil 2.
Kedekatannya dengan masyarakat tidak lahir secara instan. Sejak awal kariernya, Yulianto sering turun langsung menyalurkan bantuan sosial, mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi pemuda, serta mendampingi masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan dan bantuan sosial. Pendekatan personal dan konsisten ini membangun kepercayaan luas terhadap dirinya.
“Politik bukan hanya soal kursi dan suara, tapi tentang hubungan manusia yang dijaga dengan rasa hormat dan tanggung jawab.”
Fokus Utama: Membangun Infrastruktur yang Menyentuh Warga
Dalam berbagai kesempatan, Yulianto menegaskan bahwa aspirasi masyarakat Dapil 2 sebagian besar berkaitan dengan infrastruktur dasar, mulai dari perbaikan jalan, saluran drainase, hingga penyediaan fasilitas publik di permukiman padat. Ia berpendapat bahwa pembangunan fisik merupakan fondasi untuk meningkatkan kesejahteraan warga, terutama di daerah yang masih minim perhatian.
Yulianto juga dikenal tegas ketika berbicara dalam forum resmi DPRD. Ia sering menyoroti ketimpangan pembangunan antar wilayah, terutama di area yang menjadi penyangga pusat kota. Baginya, keseimbangan pembangunan adalah syarat utama agar Makassar benar-benar menjadi kota yang maju dan inklusif.
“Tidak ada pembangunan yang berhasil jika hanya berpusat di tengah kota. Lorong-lorong dan wilayah pinggiran harus ikut maju.”
Menyerap Aspirasi Melalui Tatap Muka Langsung
Bukan rahasia lagi, Yulianto dikenal sebagai anggota dewan yang sering turun ke lapangan tanpa protokoler berlebihan. Ia mengunjungi warga di waktu pagi, siang, bahkan malam, untuk mendengar langsung keluhan mereka. Bagi Yulianto, komunikasi dua arah adalah kunci agar program pembangunan tepat sasaran.
Ia juga aktif menggelar forum reses tematik, di mana setiap pertemuan difokuskan pada isu tertentu, misalnya pendidikan, kesehatan, atau ekonomi UMKM. Dalam setiap kegiatan, ia tidak hanya mendengarkan aspirasi, tetapi juga membawa perwakilan dari dinas terkait agar masalah bisa langsung ditindaklanjuti.
“Mendengar itu tidak cukup. Tugas wakil rakyat adalah memastikan setiap suara warga diterjemahkan menjadi kebijakan nyata.”
Komitmen pada Pendidikan dan Generasi Muda
Salah satu bidang yang paling sering disuarakan Yulianto adalah pendidikan. Ia percaya bahwa kemajuan kota berawal dari anak-anak yang mendapatkan akses pendidikan layak. Oleh karena itu, ia aktif memperjuangkan bantuan beasiswa bagi pelajar berprestasi dan program peningkatan kualitas guru di sekolah-sekolah negeri maupun swasta.
Selain itu, ia juga menggagas kegiatan pelatihan vokasi bagi remaja putus sekolah di Dapil 2. Melalui kerja sama dengan dinas tenaga kerja, Yulianto berharap generasi muda Makassar bisa memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri modern.
“Anak muda adalah masa depan Makassar. Jika kita tidak mendukung mereka hari ini, maka kita sedang menyiapkan masa depan yang pincang.”
Perhatian Khusus terhadap Ekonomi Lorong dan UMKM
Dalam setiap kunjungannya ke masyarakat, Yulianto kerap mendengar keluhan tentang sulitnya akses modal bagi pelaku usaha kecil. Menjawab hal itu, ia memperjuangkan agar lebih banyak program bantuan UMKM disalurkan langsung kepada pelaku ekonomi lorong yang benar-benar membutuhkan.
Ia juga mendukung kebijakan pemerintah kota dalam memperkuat program Lorong Wisata dan Lorong Ekonomi, dengan penekanan pada pendampingan dan pelatihan wirausaha. Bagi Yulianto, pemberdayaan ekonomi lokal bukan sekadar jargon, melainkan strategi konkret untuk menekan angka pengangguran.
“Kekuatan ekonomi kota tidak selalu lahir dari gedung besar. Kadang, justru dari lorong-lorong kecil yang penuh semangat kerja keras.”
Responsif terhadap Isu Sosial dan Lingkungan
Selain pembangunan dan ekonomi, Yulianto juga dikenal sebagai legislator yang tanggap terhadap isu lingkungan. Ia menyoroti masalah sampah dan banjir yang masih menjadi persoalan klasik di wilayah Panakkukang dan Manggala. Ia sering memimpin aksi bersih lingkungan bersama warga, komunitas, dan petugas kebersihan.
Tak hanya itu, Yulianto juga mengusulkan agar program pengelolaan sampah di tingkat RT dan RW mendapat dukungan anggaran lebih besar. Ia percaya bahwa penanganan lingkungan harus berbasis partisipasi warga agar hasilnya lebih berkelanjutan.
“Menjaga lingkungan bukan tugas pemerintah semata, tapi tanggung jawab moral setiap warga kota.”
Suara Kritis di Parlemen, Tapi Tetap Solutif
Dalam rapat-rapat dewan, Yulianto dikenal sebagai sosok yang kritis tapi elegan. Ia tidak ragu menyampaikan pendapat berbeda, namun selalu menyertakan solusi. Sikap ini membuatnya dihormati oleh sesama anggota DPRD lintas partai.
Ia sering mengingatkan pemerintah kota agar lebih transparan dalam penggunaan anggaran publik dan memperhatikan proses perencanaan pembangunan yang melibatkan masyarakat. Dalam pandangannya, kepercayaan publik hanya bisa tumbuh jika tata kelola pemerintahan dilakukan dengan jujur dan terbuka.
“Kritik tanpa solusi itu sama saja teriakan kosong. Tapi diam terhadap kesalahan juga bentuk pengkhianatan terhadap rakyat.”
Kepedulian terhadap Kesehatan Masyarakat
Yulianto juga aktif memperjuangkan peningkatan layanan kesehatan di wilayah padat penduduk. Ia mendorong pemerintah agar memperkuat peran Puskesmas dan Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat.
Di masa pandemi lalu, Yulianto turun langsung menyalurkan bantuan sembako, masker, dan vitamin kepada warga yang terdampak. Kini, ia fokus mengawal program vaksinasi lanjutan dan peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak di wilayah Dapil 2.
“Sehat adalah hak, bukan privilese. Maka tugas kita memastikan semua orang bisa mendapat layanan medis tanpa hambatan biaya.”
Politik yang Dekat dengan Rakyat
Keberadaan Yulianto di DPRD Makassar membawa warna baru dalam dinamika politik lokal. Ia tampil dengan gaya kepemimpinan yang sederhana dan terbuka, jauh dari kesan elitis. Dalam setiap kunjungan, ia lebih sering duduk lesehan bersama warga sambil mendengarkan cerita mereka.
Pendekatan ini menciptakan kedekatan emosional antara dirinya dan masyarakat. Banyak warga menganggap Yulianto bukan sekadar wakil rakyat, tetapi juga “keluarga besar” yang bisa diajak berdiskusi soal apapun, mulai dari harga sembako hingga rencana sekolah anak.
“Politikus sejati bukan yang bicara di podium, tapi yang mau mendengar di teras rumah warganya.”
Kolaborasi dengan Pemerintah dan Komunitas
Dalam menjalankan tugasnya, Yulianto tidak ingin berdiri sendiri. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara legislatif, eksekutif, dan masyarakat sipil. Melalui sinergi inilah, menurutnya, kebijakan bisa berjalan lebih efektif.
Ia sering menggandeng komunitas mahasiswa, ormas, dan lembaga sosial untuk bersama-sama melaksanakan program sosial, seperti penyuluhan kesehatan, pelatihan digital marketing bagi UMKM, hingga aksi peduli lingkungan.
“Kebijakan yang lahir dari meja rapat bisa kehilangan makna jika tidak dikawal bersama oleh masyarakat.”
Membangun Kepercayaan Publik lewat Transparansi
Bagi Yulianto, kepercayaan publik adalah modal politik paling mahal. Karena itu, ia berkomitmen untuk menjaga transparansi dalam setiap aktivitasnya sebagai wakil rakyat. Ia rutin mempublikasikan laporan kegiatan reses, data aspirasi warga, dan tindak lanjut kebijakan melalui kanal resmi maupun media sosial pribadinya.
Langkah ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, terutama kalangan muda yang mulai melihat contoh positif tentang bagaimana politik bisa dijalankan dengan etika dan keterbukaan.
“Transparansi bukan gaya baru politik, tapi cara lama untuk membangun kepercayaan yang selama ini kita abaikan.”
Dorongan untuk Makassar yang Lebih Inklusif
Sebagai bagian dari generasi muda di DPRD Makassar, Yulianto membawa semangat baru dalam memperjuangkan kebijakan yang inklusif. Ia mendorong agar kelompok difabel, perempuan, dan lansia mendapatkan perhatian lebih dalam setiap program pembangunan.
Ia menilai bahwa kota yang baik adalah kota yang memberi ruang untuk semua, tanpa terkecuali. Karena itu, setiap rancangan kebijakan yang ia dukung selalu mencantumkan prinsip kesetaraan dan aksesibilitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Keadilan sosial bukan sekadar slogan konstitusi. Ia harus hidup di setiap lorong, di setiap kebijakan, di setiap hati warga.”
Sosok yang Tumbuh dari Warga untuk Warga
Banyak rekan di DPRD maupun masyarakat menilai bahwa kesuksesan Yulianto tidak lepas dari kesederhanaan dan konsistensinya dalam bekerja. Ia memulai karier politik tanpa dukungan besar, tapi dengan tekad untuk mengubah wajah pelayanan publik di Makassar.
Kini, di usia yang relatif muda, ia telah menjadi figur inspiratif bagi generasi baru politik lokal — generasi yang ingin berpolitik dengan hati dan integritas.
“Makassar tidak butuh pemimpin yang sempurna. Ia hanya butuh orang-orang yang mau bekerja jujur, hadir di tengah rakyat, dan menjaga harapan tetap menyala.”






