Harry Ponto Terpilih Jadi Ketua Umum PERADI SAI

Kabar menggembirakan datang dari dunia advokat Indonesia. Dalam Musyawarah Nasional Persatuan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (PERADI SAI) yang digelar dengan penuh antusiasme, Harry Ponto resmi terpilih sebagai Ketua Umum PERADI SAI. Pemilihan ini menjadi sorotan tidak hanya di kalangan hukum, tetapi juga di ranah publik karena sosok Harry dikenal luas sebagai tokoh advokat yang berintegritas, berwawasan luas, dan memiliki pengalaman panjang di dunia hukum nasional.

Momen ini menjadi babak baru bagi PERADI SAI dalam memperkuat posisi organisasi advokat yang mandiri, profesional, dan berperan aktif dalam menegakkan keadilan hukum di Indonesia.

“Kepemimpinan bukan soal jabatan, tapi tanggung jawab untuk menjaga martabat profesi dan kepercayaan publik terhadap hukum.”

Sosok Harry Ponto dan Kiprahnya di Dunia Hukum

Nama Harry Ponto bukanlah nama asing di dunia hukum Indonesia. Lahir dan besar di Sulawesi Selatan, ia dikenal sebagai sosok yang berkarakter tegas, jujur, dan berkomitmen tinggi terhadap nilai-nilai keadilan.

Kariernya di dunia hukum dimulai sejak masa mudanya, saat ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Dari kampus itulah ia menempa dasar keilmuan dan idealisme yang kemudian membentuk gaya berpikirnya sebagai advokat yang humanis namun tetap profesional.

Dalam perjalanannya, Harry aktif terlibat dalam berbagai kasus besar baik di ranah pidana, perdata, maupun tata usaha negara. Keahliannya dalam memahami sistem hukum membuatnya sering dipercaya sebagai penasihat hukum oleh sejumlah lembaga dan tokoh publik.

Lebih dari sekadar pengacara, ia juga dikenal sebagai pendidik hukum yang sering mengisi seminar dan pelatihan tentang etika profesi advokat. Sosoknya kerap menjadi panutan bagi advokat muda yang ingin belajar bukan hanya tentang hukum, tetapi juga integritas.

“Bagi saya, hukum bukan alat untuk menaklukkan orang lain, melainkan cermin yang menuntun masyarakat pada kebenaran.”

Momen Bersejarah dalam Musyawarah Nasional PERADI SAI

Pemilihan Ketua Umum PERADI SAI berlangsung hangat dan demokratis. Dalam suasana penuh semangat persaudaraan, para peserta dari berbagai daerah memberikan suara mereka untuk menentukan arah baru organisasi.

Harry Ponto muncul sebagai sosok yang paling banyak mendapatkan dukungan karena dinilai mampu mempersatukan berbagai elemen advokat yang selama ini berjalan sendiri-sendiri.

Pidato kemenangan Harry disambut dengan tepuk tangan meriah. Dalam pidatonya, ia menegaskan komitmennya untuk menjadikan PERADI SAI sebagai wadah yang benar-benar berpihak pada advokat dan kepentingan publik. Ia juga berjanji memperkuat kerja sama dengan lembaga negara seperti Mahkamah Agung, Kejaksaan, dan Kepolisian untuk memperbaiki sistem hukum yang lebih transparan dan berkeadilan.

“PERADI bukan sekadar organisasi profesi, tapi penjaga moral keadilan bangsa. Kita harus kembali menanamkan nilai-nilai luhur advokat sebagai penegak hukum yang bermartabat.”

Visi dan Misi Harry Ponto untuk PERADI SAI

Sebagai Ketua Umum baru, Harry Ponto membawa visi besar: memperkuat profesionalisme dan etika dalam profesi advokat. Ia melihat bahwa tantangan terbesar saat ini bukan hanya pada aspek hukum, tetapi juga pada kepercayaan publik terhadap profesi advokat yang kerap dinilai negatif akibat segelintir oknum.

Dalam visinya, ada beberapa poin penting yang akan menjadi fokus utama kepemimpinannya:

  1. Reformasi Pendidikan Advokat.
    PERADI SAI akan memperbarui kurikulum Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) dengan pendekatan yang lebih aplikatif dan berbasis integritas.
  2. Penguatan Etika dan Kode Perilaku.
    Setiap advokat harus menjalankan profesinya dengan menjunjung tinggi etika dan tanggung jawab sosial.
  3. Digitalisasi Layanan Hukum.
    PERADI SAI akan mengembangkan sistem database advokat nasional berbasis digital agar layanan organisasi lebih transparan dan efisien.
  4. Advokasi Sosial dan Bantuan Hukum Gratis.
    Harry menegaskan pentingnya peran advokat dalam memberikan akses hukum bagi masyarakat kecil yang tidak mampu membayar jasa hukum.
  5. Menjaga Kemandirian Organisasi.
    PERADI SAI di bawah kepemimpinannya tidak akan terlibat dalam politik praktis, melainkan berdiri tegak sebagai lembaga profesional yang netral.

“Organisasi ini harus menjadi tempat yang melahirkan advokat berkarakter, bukan sekadar tempat mencari legalitas profesi.”

Tantangan yang Dihadapi Dunia Advokat Saat Ini

Dalam berbagai kesempatan, Harry Ponto sering menyoroti kondisi dunia advokat Indonesia yang menurutnya sedang berada di persimpangan. Di satu sisi, jumlah advokat terus bertambah; namun di sisi lain, kualitas dan integritas masih menjadi pekerjaan rumah besar.

Ia menilai, banyak advokat muda yang terjebak dalam ambisi karier tanpa memahami esensi profesinya sebagai penegak keadilan. Situasi ini diperparah dengan maraknya praktik pelanggaran kode etik yang justru menurunkan citra profesi.

Karena itu, Harry ingin PERADI SAI hadir sebagai benteng moral bagi para advokat. Organisasi ini tidak hanya berfungsi administratif, tetapi juga edukatif dan moralistik. Ia bahkan berencana membentuk Dewan Pengawas Etik Nasional yang terdiri dari tokoh-tokoh hukum senior dan akademisi independen.

“Advokat sejati bukan yang paling sering menang di pengadilan, tapi yang paling setia pada kebenaran.”

Hubungan dengan Dunia Akademik dan Pendidikan Hukum

Selain dikenal sebagai advokat, Harry Ponto juga memiliki hubungan erat dengan dunia pendidikan. Ia kerap menjadi dosen tamu di sejumlah universitas ternama dan menjadi pembicara dalam berbagai forum akademik hukum di Indonesia Timur.

Di bawah kepemimpinannya, PERADI SAI berencana memperkuat kolaborasi dengan universitas melalui program Klinik Hukum Mahasiswa, yang akan menjadi wadah pelatihan advokasi bagi calon advokat muda.

Ia juga ingin menjembatani gap antara teori hukum di kampus dan praktik lapangan agar lulusan hukum lebih siap menghadapi dunia kerja yang dinamis.

“Hukum tidak boleh berhenti di ruang kuliah. Ia harus hidup di tengah masyarakat yang membutuhkan keadilan.”

Dukungan dari Para Senior dan Tokoh Hukum

Terpilihnya Harry Ponto sebagai Ketua Umum disambut positif oleh banyak tokoh senior di dunia hukum. Mereka menilai kepemimpinannya akan membawa napas baru dalam dunia advokat Indonesia.

Beberapa senior menyebut Harry sebagai sosok yang mampu berdialog dengan semua pihak tanpa kehilangan pendiriannya. Ia dikenal komunikatif, terbuka, dan berani mengambil keputusan strategis.

Dukungan juga datang dari kalangan advokat muda yang melihat figur Harry sebagai inspirasi. Baginya, menjadi advokat bukan hanya soal penghasilan, tapi juga soal kontribusi pada bangsa.

“Pemimpin ideal di dunia hukum adalah yang bisa bicara dengan keadilan tanpa kehilangan kemanusiaan.”

Mengembalikan Kepercayaan Publik terhadap Advokat

Salah satu agenda besar Harry Ponto adalah memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi advokat. Ia menyadari bahwa citra advokat kerap dipandang negatif akibat beberapa kasus pelanggaran etik dan konflik internal organisasi.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas. Setiap proses rekrutmen, sertifikasi, hingga penegakan disiplin harus dilakukan secara terbuka dan profesional.

Ia juga berencana memperkenalkan program “Advokat Peduli” yang fokus pada kegiatan sosial, edukasi hukum di sekolah, dan bantuan hukum pro bono. Dengan cara ini, advokat dapat kembali menjadi figur yang dipercaya dan dihormati oleh masyarakat.

“Masyarakat akan menghormati advokat bukan karena gelarnya, tetapi karena kejujurannya dalam memperjuangkan kebenaran.”

Harry Ponto dan Semangat Advokat dari Timur

Sebagai putra daerah Sulawesi Selatan, Harry Ponto membawa semangat advokat dari Timur yang dikenal teguh, berani, dan menjunjung tinggi kehormatan. Ia menjadi simbol bahwa profesionalisme tidak hanya lahir dari pusat ibu kota, tetapi juga dari daerah yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal.

Makassar, tempat ia mengawali perjalanan hukumnya, menjadi saksi ketekunan dan dedikasinya selama puluhan tahun. Dalam berbagai kesempatan, Harry sering menegaskan bahwa dirinya tidak akan melupakan akar budaya Bugis-Makassar yang menanamkan prinsip siri’ na pacce harga diri dan empati terhadap sesama.

Prinsip inilah yang kemudian membentuk gaya kepemimpinannya yang berani namun tetap manusiawi.

“Kalau bukan kita yang menjaga marwah profesi ini, siapa lagi? Karena advokat yang kehilangan kehormatan, sejatinya telah kehilangan dirinya.”

Harapan Baru bagi Dunia Advokat Indonesia

Kemenangan Harry Ponto sebagai Ketua Umum PERADI SAI membawa harapan besar bagi ribuan advokat di seluruh Indonesia. Dengan latar belakang pengalaman, integritas, dan komitmen yang tinggi, banyak pihak percaya bahwa ia mampu membawa organisasi ini menjadi lebih solid dan dihormati.

Kepemimpinannya diharapkan bisa memperkuat sinergi antarorganisasi advokat, membangun sistem pelatihan hukum yang modern, serta menciptakan ruang yang adil bagi seluruh anggota.

“PERADI harus kembali menjadi rumah bersama, tempat di mana para advokat bisa berdebat dengan intelektualitas, tapi bersatu dalam visi keadilan.”

Melalui langkah-langkah nyata dan semangat pembaruan, Harry Ponto kini berdiri di garda depan perjuangan advokat Indonesia. Sosoknya bukan hanya simbol regenerasi kepemimpinan, tetapi juga cermin bahwa kejujuran, kerja keras, dan ketulusan masih menjadi kekuatan terbesar dalam dunia hukum yang penuh dinamika ini.