Langkah inovatif dilakukan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan membuka layanan akhir pekan selama bulan September. Program ini menjadi bukti nyata komitmen BSI dalam menjembatani kebutuhan nasabah di tengah mobilitas masyarakat yang semakin tinggi, khususnya bagi mereka yang memiliki kesibukan pada hari kerja.
Dengan layanan ini, nasabah dapat menikmati kemudahan melakukan transaksi, pembukaan rekening, hingga konsultasi produk perbankan syariah setiap Sabtu dan Minggu di sejumlah kantor cabang pilihan di berbagai daerah, termasuk di Makassar yang menjadi salah satu cabang teraktif di wilayah Indonesia Timur.
“Layanan perbankan yang baik adalah yang hadir di saat nasabah benar-benar membutuhkan, bukan hanya di jam kerja.”
Komitmen BSI untuk Hadir Lebih Dekat dengan Nasabah
Kebijakan membuka layanan akhir pekan merupakan bagian dari strategi nasional perusahaan dalam memperkuat hubungan dengan masyarakat dan memperluas akses layanan perbankan syariah. Langkah ini juga merupakan bentuk adaptasi terhadap kebutuhan zaman, di mana aktivitas ekonomi tidak lagi terbatas pada hari kerja konvensional.
Program layanan akhir pekan ini berlangsung setiap Sabtu dan Minggu sepanjang bulan September, dengan jam operasional yang disesuaikan untuk memudahkan masyarakat melakukan berbagai transaksi keuangan, seperti pembukaan rekening tabungan, setoran, penarikan, dan layanan pembiayaan.
“Ketika bank membuka diri di akhir pekan, itu bukan sekadar strategi bisnis, tetapi wujud kepedulian terhadap dinamika hidup masyarakat modern.”
Menyadari bahwa sebagian besar masyarakat kini membutuhkan fleksibilitas waktu. Banyak pelaku usaha, profesional muda, dan pekerja yang tidak memiliki kesempatan datang ke bank pada hari kerja, sehingga kehadiran layanan akhir pekan ini menjadi solusi nyata.
Fokus Layanan di BSI Makassar
Salah satu kantor cabang yang menjadi pusat aktivitas dalam program ini adalah Bank Syariah Indonesia Makassar. Kota ini dikenal sebagai pusat ekonomi terbesar di kawasan timur Indonesia, dengan aktivitas perdagangan, UMKM, dan bisnis jasa yang terus tumbuh pesat.
BSI Makassar membuka beberapa titik layanan akhir pekan di lokasi strategis, seperti KCP Pettarani, KCP Panakkukang, dan KCP Sudiang, agar nasabah dapat memilih lokasi terdekat tanpa perlu menunggu hari Senin.
Selain transaksi umum, BSI Makassar juga menyediakan konsultasi produk pembiayaan syariah, termasuk program KUR Syariah dan BSI Griya bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan perumahan berbasis prinsip syariah.
“Makassar adalah contoh nyata bagaimana ekonomi syariah bisa tumbuh seiring dengan semangat masyarakat yang terbuka dan religius.”
Dengan dukungan digitalisasi dan pelayanan prima, BSI Makassar diharapkan menjadi role model bagi cabang lain dalam menerapkan sistem layanan fleksibel di masa depan.
Menjawab Tantangan Mobilitas dan Digitalisasi
Dalam era digital, layanan perbankan memang semakin mudah diakses melalui aplikasi mobile banking. Namun, tidak semua transaksi bisa dilakukan secara daring. Ada sebagian nasabah yang tetap membutuhkan interaksi langsung, terutama untuk transaksi besar, pembiayaan, atau konsultasi keuangan.
Memahami hal ini dan memilih strategi omnichannel, yaitu menggabungkan layanan digital dengan pelayanan tatap muka di kantor cabang. Dengan membuka layanan akhir pekan, memastikan setiap segmen nasabah bisa terlayani tanpa terkendala waktu.
Selain itu, langkah ini juga menjadi upaya mendukung Gerakan Nasional Literasi Keuangan Syariah, yang mendorong masyarakat lebih mengenal konsep keuangan berbasis prinsip syariah.
“Teknologi boleh mempercepat transaksi, tetapi kepercayaan tumbuh dari sentuhan manusia.”
Tidak hanya mengejar peningkatan volume transaksi, tetapi juga ingin membangun hubungan emosional antara nasabah dan sistem perbankan syariah yang penuh nilai moral dan transparansi.
Sinergi dengan Masyarakat dan Pelaku Usaha
Program layanan akhir pekan ini juga menyasar pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Banyak pelaku usaha di Makassar yang beroperasi hingga malam hari dan baru bisa mengatur keuangan pada akhir pekan.
Dengan adanya layanan ini, mereka bisa melakukan setoran hasil usaha, mengajukan pembiayaan modal kerja, atau mendapatkan informasi tentang produk perbankan syariah tanpa mengganggu aktivitas bisnis.
“Kehadiran bank di akhir pekan memberi pesan bahwa ekonomi rakyat adalah prioritas, bukan pelengkap.”
Menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas pengusaha muda, lembaga pendidikan, serta organisasi masyarakat Islam untuk memperluas jangkauan edukasi keuangan syariah. Di beberapa titik layanan akhir pekan, BSI bahkan menyiapkan tim Customer Service Officer khusus yang siap menjelaskan manfaat produk syariah dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat awam.
Antusiasme Nasabah di Lapangan
Respons masyarakat terhadap program ini cukup menggembirakan. Di Makassar, banyak nasabah yang merasa terbantu karena tidak perlu lagi mengambil cuti kerja untuk mengurus keperluan perbankan.
Di beberapa kantor cabang, antrian terlihat ramai namun tetap tertib berkat sistem nomor antrean digital dan pelayanan cepat. Nasabah yang datang ke BSI Cabang Pettarani, misalnya, mengaku terbantu karena bisa menyelesaikan transaksi pembiayaan rumah yang sempat tertunda selama seminggu.
“Kadang kebutuhan finansial tidak bisa menunggu hari kerja. Langkah BSI ini seperti angin segar bagi kami yang sibuk di lapangan.”
Program ini juga memberikan efek domino bagi masyarakat sekitar. Warung kopi, kios makanan, hingga penyedia jasa transportasi di sekitar kantor cabang ikut menikmati peningkatan aktivitas ekonomi di akhir pekan.
BSI dan Peran Strategis di Makassar
Bank Syariah Indonesia memiliki posisi strategis di Makassar sebagai jembatan utama dalam mengembangkan keuangan syariah di wilayah Indonesia Timur. Sejak merger tiga bank syariah besar menjadi BSI pada 2021, Makassar menjadi salah satu kota prioritas pengembangan.
Hadirnya BSI di Makassar tidak hanya membawa layanan keuangan, tetapi juga nilai-nilai ekonomi Islam yang berkeadilan. Dari pembiayaan usaha halal, tabungan haji dan umrah, hingga program sosial seperti zakat dan wakaf produktif, semuanya dikelola dalam satu ekosistem keuangan inklusif.
“BSI bukan sekadar lembaga keuangan, tetapi penggerak ekonomi umat yang menjembatani dunia bisnis dan nilai spiritual.”
Dengan langkah membuka layanan akhir pekan, BSI Makassar menegaskan komitmennya untuk terus memperluas cakupan pelayanan tanpa melupakan esensi kemanusiaan di dalam prinsip syariah.
Kolaborasi Digital dan Humanis
Di tengah transformasi digital, BSI tetap menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan sentuhan layanan personal. Aplikasi BSI Mobile tetap menjadi ujung tombak digitalisasi perbankan, sementara layanan akhir pekan menjadi ruang bagi mereka yang membutuhkan pendekatan langsung.
Layanan tatap muka seperti ini juga menjadi kesempatan bagi nasabah baru untuk memahami konsep keuangan syariah, yang sering kali dianggap rumit. Melalui bimbingan pegawai yang terlatih, BSI ingin memastikan bahwa nasabah memahami manfaat setiap produk sebelum mengambil keputusan finansial.
“Digitalisasi tidak akan menggantikan manusia, tapi justru memperkuat hubungan jika digunakan dengan nilai dan niat yang benar.”
BSI percaya bahwa keberhasilan layanan syariah bukan hanya terletak pada sistemnya, tetapi pada nilai amanah yang dijaga di setiap transaksi.
Inovasi Layanan Syariah yang Semakin Terdepan
Selain membuka layanan akhir pekan, BSI juga meluncurkan berbagai inovasi untuk mendukung kenyamanan nasabah, seperti BSI Smart Branch, yaitu cabang modern berbasis teknologi digital yang menyediakan layanan cepat dengan sistem antrean elektronik dan mesin setoran tunai otomatis.
BSI Smart Branch ini mulai diperkenalkan di beberapa kota besar, termasuk Makassar, sebagai langkah konkret menuju perbankan syariah modern. Sistem ini meminimalkan waktu tunggu dan meningkatkan efisiensi, tanpa mengurangi nilai layanan berbasis akhlak yang menjadi ciri khas BSI.
Selain itu, BSI juga mengoptimalkan fitur Virtual Account Syariah bagi pelaku bisnis online, memudahkan mereka dalam melakukan transaksi jual beli tanpa riba. Langkah ini menegaskan bahwa ekonomi syariah dapat berkembang berdampingan dengan teknologi modern.
“Inovasi bukan untuk menggantikan nilai-nilai lama, tapi untuk memastikan nilai itu tetap hidup dalam bentuk baru yang lebih relevan.”
Dampak Sosial dan Edukasi Keuangan Syariah
BSI tidak hanya berfokus pada keuntungan bisnis, tetapi juga berperan aktif dalam memberikan edukasi finansial kepada masyarakat. Setiap akhir pekan, selain membuka layanan transaksi, cabang-cabang tertentu juga mengadakan mini seminar dan pelatihan singkat mengenai pengelolaan keuangan syariah, pembiayaan mikro, serta pentingnya investasi halal.
Kegiatan edukatif ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Makassar. Banyak peserta yang mengaku baru memahami perbedaan mendasar antara sistem bunga dan bagi hasil setelah mengikuti sesi tersebut.
“Mengedukasi masyarakat adalah bentuk pelayanan yang paling luhur, karena dari sana lahir kepercayaan dan keberkahan.”
Program edukatif ini menunjukkan bahwa BSI tidak hanya ingin menjadi tempat menyimpan uang, tetapi juga wadah bagi masyarakat untuk belajar dan tumbuh bersama secara finansial.
BSI, Pelopor Pelayanan Syariah yang Adaptif
Program layanan akhir pekan selama September menjadi bukti nyata bahwa BSI mampu membaca kebutuhan masyarakat dengan baik. Dalam waktu singkat, kebijakan ini mampu menarik perhatian publik dan meningkatkan partisipasi nasabah baru di berbagai daerah, termasuk Makassar yang kini menjadi salah satu basis pengguna BSI terbesar di kawasan timur.
Melalui sinergi antara layanan digital, humanis, dan sosial, BSI terus memperkuat posisinya sebagai bank syariah nasional yang modern dan inklusif.
“Ketika nilai spiritual bertemu dengan pelayanan profesional, maka bank syariah bukan lagi alternatif, tapi kebutuhan utama.”
Dengan semangat tersebut, BSI Makassar dan cabang-cabang lain di seluruh Indonesia siap terus menjembatani kebutuhan nasabah dengan pelayanan terbaik kapan pun dan di mana pun masyarakat membutuhkan.
