Perempatan Ujung Bori Antang Dilakukan Perbaikan, Berikut Akses Jalan Alternatifnya Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) resmi memulai pekerjaan perbaikan dan pelebaran jalan di perempatan Ujung Bori–Antang, yang selama ini dikenal sebagai salah satu titik padat kendaraan di wilayah timur kota. Proyek tersebut dimulai pada awal pekan ini dan ditargetkan rampung dalam beberapa minggu mendatang, dengan tujuan utama memperlancar arus lalu lintas serta meningkatkan keamanan bagi pengguna jalan.
Perempatan yang menghubungkan ruas Jalan Antang Raya, Jalan Borong, dan Jalan Ujung Bori itu selama ini menjadi titik krusial lalu lintas antara Kecamatan Manggala dan Panakkukang. Kepadatan kendaraan di jam-jam sibuk, ditambah kondisi jalan yang mulai rusak, membuat pengendara kerap terhambat hingga menyebabkan antrean panjang setiap pagi dan sore hari.
Dengan dimulainya proyek perbaikan ini, pihak pemerintah mengimbau masyarakat untuk memperhatikan pengalihan arus sementara yang telah disiapkan.
Titik Perbaikan dan Durasi Pekerjaan
Kepala Dinas PU Makassar, Ir. Andi Fahrul, menjelaskan bahwa pekerjaan di perempatan Ujung Bori Antang mencakup perataan permukaan jalan, pelebaran jalur sisi timur, serta perbaikan drainase untuk mencegah genangan air yang kerap muncul saat hujan deras. Selain itu, akan dilakukan juga pemasangan marka jalan baru serta penataan ulang trotoar agar lebih ramah bagi pejalan kaki.
“Proyek ini merupakan bagian dari program prioritas Pemkot Makassar untuk memperbaiki infrastruktur jalan utama di kawasan timur. Kami menargetkan pekerjaan rampung dalam waktu 30 hari kerja, tergantung kondisi cuaca di lapangan,” kata Fahrul.
Pekerjaan dimulai dari pukul 22.00 malam hingga 05.00 pagi setiap harinya, guna meminimalkan kemacetan pada jam sibuk. Namun, pada beberapa titik persimpangan yang tidak bisa dikerjakan di malam hari, petugas tetap akan melakukan pengaturan lalu lintas dengan bantuan Dishub dan Satlantas Polrestabes Makassar.
“Membangun jalan bukan sekadar mengaspal, tapi mengembalikan rasa aman dan nyaman bagi ribuan orang yang melaluinya setiap hari.”
Dampak Terhadap Arus Lalu Lintas
Selama proses perbaikan berlangsung, arus lalu lintas di sekitar perempatan Ujung Bori akan mengalami rekayasa. Jalur utama dari arah Antang ke Borong untuk sementara hanya dapat dilalui satu lajur, sedangkan kendaraan dari arah Panakkukang yang hendak menuju Antang diarahkan melalui jalur alternatif di Jalan Toddopuli Raya Timur.
Dishub Makassar juga telah memasang rambu pengalihan arus sementara di beberapa titik strategis, antara lain di pertigaan Borong Raya, simpang Pannara, dan pintu masuk Perumnas Antang Blok X.
Menurut Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub, Suhardi, petugas akan ditempatkan di setiap simpang utama untuk membantu pengendara mengarahkan kendaraan ke jalur alternatif. Ia juga mengimbau pengendara roda dua agar lebih berhati-hati karena kondisi jalan sebagian masih dikeruk untuk proses perataan.
“Selama pengerjaan berlangsung, kami berharap masyarakat bisa memaklumi. Kami juga menyiapkan petugas di pagi dan sore hari untuk mengatur arus agar tidak terjadi penumpukan kendaraan,” ujar Suhardi.
“Kemacetan sementara adalah harga kecil untuk kenyamanan jangka panjang yang akan dirasakan semua warga.”
Akses Jalan Alternatif yang Disarankan
Agar mobilitas warga tidak terlalu terganggu, pemerintah telah menyiapkan beberapa rute alternatif bagi pengendara yang biasa melintas di kawasan Antang dan sekitarnya.
- Dari arah Panakkukang menuju Antang:
Pengendara dapat melewati Jalan Batua Raya – kemudian berbelok ke Jalan Toddopuli Raya Timur – lanjut ke Jalan Pannara – dan keluar di kawasan Perumnas Antang. Jalur ini lebih panjang sekitar 1,5 km, tetapi relatif lancar karena volume kendaraan lebih rendah. - Dari arah Borong menuju Antang:
Disarankan melewati Jalan Batua Dalam lalu tembus ke Jalan Hertasning Baru. Jalur ini cocok untuk kendaraan roda empat yang ingin menghindari titik proyek di perempatan. - Dari arah Antang menuju pusat kota:
Pengendara bisa mengambil arah Jalan Toddopuli Raya Selatan yang langsung terhubung ke Jalan Abdullah Daeng Sirua. Jalur ini menjadi rute utama bagi kendaraan yang ingin menuju ke arah Panakkukang Square atau Flyover Pettarani.
Selain itu, Dishub juga menyiapkan jalur prioritas bagi kendaraan darurat seperti ambulans dan pemadam kebakaran agar tetap bisa melintas di sekitar lokasi proyek tanpa hambatan.
“Rute alternatif bukan sekadar pengalihan, tapi bukti adaptasi kota yang belajar menata ulang arusnya demi efisiensi bersama.”
Kondisi Jalan Sebelum Diperbaiki
Perempatan Ujung Bori Antang sudah lama menjadi sorotan pengguna jalan. Lubang jalan yang semakin melebar, aspal bergelombang, dan genangan air setiap hujan deras menjadikan kawasan ini rawan kecelakaan. Bahkan, beberapa kali terjadi insiden kecil antara kendaraan roda dua akibat permukaan jalan yang licin.
Pedagang dan warga sekitar juga sempat mengeluhkan kondisi jalan yang kerap becek dan menyebabkan pelanggan enggan singgah. Salah satu warga, Basri (46), yang memiliki warung di tepi jalan, mengatakan bahwa perbaikan ini sudah lama dinantikan.
“Kalau hujan, air bisa sampai setinggi mata kaki. Banyak motor jatuh, apalagi malam hari karena penerangan kurang. Jadi kami sangat bersyukur akhirnya diperbaiki juga,” ujarnya.
Pemerintah Kota Makassar pun mengakui bahwa perempatan ini termasuk dalam daftar prioritas perbaikan infrastruktur tahun 2024 karena menjadi penghubung utama antar kecamatan.
“Sebuah kota bisa dilihat dari kualitas jalannya. Jika jalan mulus dan aman, maka itu tanda pemerintahnya peduli.”
Dukungan dari Masyarakat dan Pelaku Usaha
Kabar perbaikan jalan ini disambut positif oleh warga, pelajar, hingga pengusaha di sekitar kawasan Antang. Banyak yang menilai bahwa proyek ini akan memberi dampak ekonomi yang signifikan, terutama bagi pelaku usaha kecil yang selama ini terhambat karena akses jalan rusak.
Ketua RW setempat, Nuraini, menyebut bahwa pihak kelurahan sudah lama mendorong agar jalan ini diperbaiki. Menurutnya, jalan tersebut merupakan nadi ekonomi bagi ribuan warga di perumahan dan kompleks sekitar Antang Raya.
“Selama ini banyak ojek online enggan lewat sini karena macet dan becek. Sekarang kalau sudah diperbaiki, otomatis arus orang dan barang jadi lebih lancar,” tuturnya.
Bahkan, beberapa pelaku usaha seperti toko bangunan dan warung makan di sekitar proyek mulai melakukan penataan ulang tempat usaha mereka, dengan harapan setelah perbaikan selesai, jumlah pelanggan akan meningkat.
“Pembangunan tidak hanya memperindah kota, tapi juga membuka peluang rezeki bagi mereka yang sabar menunggu perubahan.”
Penerangan Jalan dan Penataan Drainase
Selain aspal dan pelebaran jalur, pemerintah juga memperhatikan aspek penerangan jalan yang selama ini menjadi keluhan warga. Di bawah proyek ini, Dinas Perhubungan bersama PLN Area Makassar akan memasang lampu LED hemat energi di sepanjang ruas Ujung Bori hingga perbatasan Antang.
Langkah tersebut diambil untuk meningkatkan keamanan pengguna jalan, terutama di malam hari. Petugas juga melakukan penataan ulang saluran drainase agar air hujan tidak lagi menggenang di badan jalan.
Pekerjaan drainase ini dinilai penting karena lokasi Ujung Bori berada di dataran rendah yang sering menjadi titik tumpukan air saat curah hujan tinggi. Sistem baru akan menggunakan beton pracetak yang lebih kuat serta memiliki kapasitas tampung lebih besar.
“Jalan yang terang dan kering bukan hanya indah dilihat, tapi juga membuat warga merasa kota ini benar-benar milik mereka.”
Koordinasi Antarinstansi untuk Kelancaran Proyek
Pemerintah Kota Makassar memastikan bahwa proyek ini dilakukan melalui koordinasi lintas instansi agar tidak menimbulkan gangguan besar bagi aktivitas warga. Selain Dinas PU dan Dishub, pihak kepolisian dan Satpol PP juga terlibat aktif dalam menjaga ketertiban selama proses pekerjaan berlangsung.
Kapolsek Manggala, Kompol Rahmat Arif, mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan sejumlah personel untuk membantu pengaturan lalu lintas, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak parkir sembarangan di sekitar area proyek.
“Kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak agar tidak ada hambatan. Yang terpenting, masyarakat tetap sabar dan mematuhi rambu pengalihan arus yang sudah dipasang,” ujar Rahmat.
“Kedisiplinan warga dalam menaati aturan lalu lintas akan menentukan seberapa cepat kita bisa menikmati hasil pembangunan ini.”
Teknologi Aspal Ramah Lingkungan
Menariknya, proyek perbaikan perempatan Ujung Bori Antang ini menggunakan teknologi aspal campuran dingin (cold mix asphalt) yang diklaim lebih ramah lingkungan dan efisien dibanding metode konvensional. Teknologi ini memungkinkan pengerjaan dilakukan tanpa pemanasan tinggi, sehingga mengurangi emisi karbon selama proses.
Kepala Bidang Bina Marga PU Makassar, Hasanuddin, menjelaskan bahwa jenis aspal tersebut lebih tahan terhadap air dan panas, cocok untuk kondisi iklim tropis seperti di Makassar. Selain itu, bahan campuran lokal digunakan untuk menekan biaya produksi sekaligus mendukung industri konstruksi dalam negeri.
“Pembangunan hijau bukan sekadar menanam pohon, tapi juga tentang bagaimana kita membangun jalan tanpa merusak udara.”
Harapan ke Depan Setelah Perbaikan
Banyak warga berharap setelah proyek ini selesai, pemerintah bisa melakukan penataan lanjutan di sepanjang koridor Ujung Bori–Antang. Beberapa usulan yang muncul di masyarakat antara lain pembangunan taman kecil di dekat perempatan, pelebaran bahu jalan untuk area parkir, serta pemasangan CCTV untuk meningkatkan keamanan.
Dinas PU menyebutkan bahwa ide-ide tersebut akan dipertimbangkan dalam tahap berikutnya. Pemerintah kota juga berencana melakukan evaluasi rutin terhadap kualitas jalan setiap enam bulan untuk memastikan kondisi tetap prima dan tidak cepat rusak.
“Pembangunan kota bukan pekerjaan sekali jadi, tapi perjalanan panjang antara niat baik dan keberlanjutan.”
Perubahan Pola Mobilitas Warga
Seiring berjalannya proyek ini, warga di kawasan timur Makassar mulai menyesuaikan pola perjalanan mereka. Banyak pengendara memilih berangkat lebih awal untuk menghindari antrean di titik proyek. Sementara itu, pengendara ojek online memanfaatkan jalur alternatif untuk efisiensi waktu.
Beberapa sekolah di sekitar Antang bahkan mengatur ulang jam masuk pagi agar siswa tidak terjebak macet. Langkah adaptif ini menunjukkan bahwa masyarakat mampu berpartisipasi aktif dalam menjaga kelancaran proyek.
“Kota yang maju adalah kota yang warganya mau menyesuaikan diri saat perubahan sedang bekerja untuk mereka.”
Warga Menyambut Perubahan dengan Optimisme
Meski sempat menimbulkan kemacetan di beberapa hari pertama, kini suasana di sekitar proyek mulai lebih tertib. Warga memahami bahwa gangguan ini bersifat sementara demi kenyamanan jangka panjang.
Banyak pengendara bahkan memberikan apresiasi kepada petugas yang berjaga di lapangan meski harus bekerja hingga larut malam. Rasa kebersamaan dan semangat gotong royong terasa nyata di sepanjang jalan Ujung Bori.






