RADARMAKASSAR – Kabar duka menyelimuti dunia pers. Sosok tokoh Sulawesi Selatan (Sulsel) sekaligus Pendiri Fajar Group, Alwi Hamu meninggal dunia hari ini, Sabtu (18/1/2025) di Jakarta.
Mendengar kabar tersebut, Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjri Djufri menyampaikan turut berduka cita kepada tokoh pers nasional, yang telah tutup usia.
Prof Fadjri berharap agar kebaikan almarhum selama ini dunia mendapat ganjaran kebaikan di akhirat.
“Semoga husnul khotimah dan Allah Subhana wa ta ala’ mengampuni dosa beliau. Menerima segala amalannya dan menempatkan di surganya,” tutur Prof Fadjri.
Diketahui, Jenazah Alwi Hamu dijadwalkan tiba di Makassar pada Sabtu malam (18/1). Esok harinya, Minggu (19/1), almarhum akan dimakamkan di pemakaman Sudiang setelah menjalani serangkaian prosesi penghormatan terakhir.
Sebelum dimakamkan, jenazah akan disalatkan di Masjid Al-Markas Al-Islami, Jalan Masjid Raya, usai salat Dzuhur.
Setelah itu, jenazah akan dibawa ke beberapa tempat penting yang menjadi bagian dari perjalanan hidup dan kontribusi besar Alwi Hamu di Sulawesi Selatan, yaitu Graha Pena, Jalan Urip Sumoharjo, dan Universitas Fajar (UNIFA), Jalan Prof. Dr. H. Abdurrahman Basalamah.
HM Alwi Hamu, yang dikenal sebagai tokoh pers nasional dan pengusaha terkemuka, meninggalkan warisan besar di dunia media dan pendidikan.
Sepanjang hidupnya, ia tak hanya membangun Fajar Group sebagai salah satu konglomerasi media terbesar di Sulawesi Selatan, tetapi juga aktif mendirikan berbagai institusi pendidikan, termasuk UNIFA.
Menurut JK, kepergian Alwi Hamu menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi keluarga dan kolega, tetapi juga bagi dunia pers Indonesia.
Diketahui, HM Alwi Hamu tutup usia pada usia 80 tahun setelah dirawat di Rumah Sakit Puri, Jakarta.
Fadli