Dinamika kehidupan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali memanas dengan terpilihnya dua sosok baru yang akan memimpin organisasi mahasiswa tertinggi di lingkungan kampus. Ikbal resmi terpilih sebagai Ketua Maperwa (Majelis Permusyawaratan Mahasiswa), sementara Guntur dipercaya menjabat sebagai Presiden BEM UNM untuk periode 2022–2023. Keduanya terpilih melalui proses panjang yang melibatkan musyawarah antar delegasi fakultas serta dukungan kuat dari mahasiswa.
Terpilihnya dua figur ini diharapkan mampu membawa semangat baru bagi mahasiswa UNM, terutama dalam membangun tradisi intelektual, memperkuat solidaritas antar fakultas, dan menciptakan kebijakan kampus yang berpihak pada kepentingan mahasiswa secara luas.
“Kepemimpinan di kampus bukan sekadar soal jabatan, tetapi tentang keberanian untuk mendengar, berdiri bersama mahasiswa, dan membawa perubahan nyata.”
Proses Pemilihan yang Demokratis dan Transparan
Pemilihan Ketua Maperwa dan Presiden BEM UNM berlangsung melalui mekanisme Sidang Umum Mahasiswa (SUM), yang dihadiri oleh perwakilan dari seluruh fakultas di UNM. Proses ini mencerminkan semangat demokrasi di kalangan mahasiswa, di mana suara setiap fakultas memiliki nilai yang sama dalam menentukan arah organisasi.
Dalam sidang yang berlangsung hingga larut malam itu, suasana penuh semangat terlihat di aula rektorat. Delegasi mahasiswa saling beradu argumentasi, menyampaikan visi, serta menilai kelayakan masing-masing calon. Ikbal dan Guntur akhirnya memperoleh suara terbanyak setelah melalui dua putaran pemungutan suara yang ketat.
Kemenangan mereka disambut dengan tepuk tangan dan sorak gembira dari para pendukung yang memenuhi ruangan. Ketua panitia pemilihan menyebut, proses berjalan dengan kondusif dan menjunjung tinggi asas kejujuran, transparansi, serta musyawarah.
“Ketika demokrasi dijalankan dengan hati, kampus menjadi laboratorium terbaik untuk melahirkan pemimpin masa depan.”
Mengenal Lebih Dekat Sosok Ikbal dan Guntur
Ikbal dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan sejak awal kuliah. Ia sebelumnya menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan dan dikenal dengan pendekatan komunikatifnya terhadap berbagai lapisan mahasiswa. Sementara Guntur, sang Presiden BEM UNM terpilih, memiliki rekam jejak sebagai aktivis sosial yang vokal dalam isu-isu pendidikan dan kesejahteraan mahasiswa.
Keduanya memiliki visi yang sejalan mengembalikan semangat perjuangan mahasiswa UNM agar lebih dekat dengan masyarakat dan menjadi pelopor gerakan yang produktif serta inklusif. Dalam pidato kemenangan mereka, keduanya menegaskan komitmen untuk menjadikan Presiden BEM UNM dan Maperwa sebagai wadah aspirasi yang benar-benar bekerja untuk kepentingan mahasiswa.
“Kami bukan hanya ingin memimpin, tetapi ingin mendengar. Karena kepemimpinan sejati lahir dari kemampuan mendengarkan suara-suara kecil yang sering terabaikan.”
Maperwa adalah Lembaga Tinggi Mahasiswa

Bagi sebagian mahasiswa baru, istilah Maperwa mungkin masih terdengar asing. Padahal, lembaga ini memiliki peran yang sangat penting dalam sistem organisasi mahasiswa di perguruan tinggi.
Maperwa adalah singkatan dari Majelis Permusyawaratan Mahasiswa, yang berfungsi sebagai lembaga legislatif tertinggi di tingkat universitas. Fungsinya hampir sama seperti DPR di pemerintahan nasional menjadi penyeimbang kekuasaan eksekutif yang dijalankan oleh Presiden BEM UNM.
Maperwa memiliki beberapa tugas utama, antara lain:
- Menyusun dan mengesahkan konstitusi mahasiswa yang menjadi dasar hukum organisasi intra kampus.
- Melakukan pengawasan terhadap kinerja Presiden BEM UNM agar seluruh program kerja berjalan sesuai dengan visi dan nilai-nilai mahasiswa.
- Menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa, baik dari tingkat fakultas maupun jurusan.
- Menyelenggarakan sidang mahasiswa, baik untuk pemilihan maupun pengambilan keputusan strategis yang menyangkut kepentingan umum mahasiswa UNM.
Dengan peran penting ini, Maperwa menjadi lembaga yang menjembatani antara mahasiswa dengan pihak rektorat dalam penyampaian aspirasi dan kebijakan kampus.
“Maperwa adalah suara mahasiswa yang disusun dalam bentuk keputusan. Di situlah logika dan hati mahasiswa bertemu dalam ruang musyawarah.”
Hubungan Sinergis antara BEM dan Maperwa
Sebagai lembaga eksekutif dan legislatif mahasiswa, Presiden BEM UNM dan Maperwa memiliki hubungan yang saling melengkapi. Presiden BEM UNM menjalankan program, sementara Maperwa melakukan pengawasan dan evaluasi. Dalam sistem ini, keseimbangan kekuasaan menjadi hal yang penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas.
Ikbal dan Guntur sepakat untuk membangun komunikasi yang terbuka antara kedua lembaga. Mereka berjanji tidak akan menjadikan perbedaan pandangan sebagai hambatan, tetapi justru sebagai ruang diskusi yang sehat.
Dengan kolaborasi yang kuat, keduanya ingin menghidupkan kembali tradisi intelektual di kampus mulai dari diskusi publik, riset mahasiswa, hingga kegiatan sosial yang berorientasi pada pengabdian masyarakat.
“Kolaborasi bukan berarti menyeragamkan pikiran, tapi menyatukan arah demi tujuan yang lebih besar.”
Tantangan Besar: Mengembalikan Kepercayaan Mahasiswa
Salah satu tantangan utama bagi kepengurusan baru adalah membangun kembali kepercayaan mahasiswa terhadap organisasi kampus. Dalam beberapa tahun terakhir, keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan Presiden BEM UNM dan Maperwa mengalami penurunan.
Sebagian mahasiswa merasa bahwa organisasi kampus sudah tidak lagi mewakili aspirasi mereka secara nyata. Oleh karena itu, Ikbal dan Guntur bertekad untuk menjadikan transparansi dan akuntabilitas sebagai prioritas utama.
Program kerja yang mereka canangkan akan lebih terbuka, dengan laporan kegiatan yang bisa diakses secara publik, serta mekanisme partisipatif dalam pengambilan keputusan.
“Kepercayaan mahasiswa tidak bisa diminta, tapi harus dibangun melalui tindakan yang nyata.”
Program Unggulan Periode 2022–2023
Kepemimpinan Ikbal dan Guntur membawa sejumlah gagasan segar. Di bawah sinergi Maperwa dan Presiden BEM UNM UNM, beberapa program prioritas akan digagas antara lain:
- Forum Aspirasi Mahasiswa UNM: ruang diskusi terbuka antar mahasiswa lintas fakultas untuk membahas isu-isu aktual kampus.
- Gerakan Mahasiswa Literat: program literasi digital dan akademik untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.
- UNM Peduli: kegiatan sosial untuk membantu masyarakat sekitar kampus, terutama yang terdampak pandemi dan kondisi ekonomi sulit.
- Transparansi Keuangan Organisasi: publikasi anggaran Presiden BEM UNM dan Maperwa agar mahasiswa dapat mengawasi penggunaan dana secara terbuka.
“Program yang baik bukan yang terdengar hebat di atas kertas, tapi yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa.”
Maperwa Sebagai Wadah Pendidikan Politik Mahasiswa
Selain berfungsi sebagai lembaga pengawasan, Maperwa juga menjadi sarana pendidikan politik bagi mahasiswa. Di sinilah mahasiswa belajar tentang arti demokrasi, musyawarah, dan tanggung jawab sosial.
Lewat perdebatan, diskusi, dan sidang pleno, mahasiswa tidak hanya melatih kemampuan berpikir kritis, tetapi juga belajar menghargai perbedaan pandangan. Proses seperti ini adalah bentuk nyata dari pendidikan karakter yang tidak selalu bisa didapat di ruang kuliah.
“Mahasiswa belajar berpolitik bukan untuk berebut kekuasaan, tapi untuk memahami bagaimana memperjuangkan kepentingan bersama.”
Dukungan Rektor dan Civitas Akademika
Rektor Universitas Negeri Makassar memberikan ucapan selamat kepada Ikbal dan Guntur atas terpilihnya mereka sebagai pemimpin baru mahasiswa. Ia berharap, kepemimpinan ini mampu memperkuat hubungan antara mahasiswa dan pihak universitas dalam menciptakan lingkungan akademik yang sehat.
Pihak rektorat juga menegaskan bahwa mereka akan terus mendukung kegiatan mahasiswa selama tetap berada dalam koridor etika akademik dan nilai-nilai universitas. Dukungan ini diharapkan bisa menjadi fondasi kuat bagi Maperwa dan Presiden BEM UNM untuk menjalankan tugasnya dengan maksimal.
“Kampus yang maju bukan hanya dibangun oleh dosen dan rektor, tapi juga oleh semangat mahasiswanya yang terus hidup.”
Harapan Mahasiswa terhadap Kepemimpinan Baru
Terpilihnya Ikbal dan Guntur membawa harapan baru bagi mahasiswa UNM. Banyak yang berharap kepemimpinan mereka bisa membawa perubahan nyata, terutama dalam memperjuangkan hak-hak mahasiswa seperti fasilitas kampus, beasiswa, dan kesejahteraan akademik.
Mahasiswa juga menantikan langkah konkret untuk memperkuat integritas organisasi, mengurangi politik praktis di lingkungan kampus, serta memperluas kolaborasi lintas fakultas.
“Kita tidak butuh pemimpin yang sempurna, tapi yang mau turun tangan, mendengar, dan bergerak bersama.”
Kepemimpinan Ikbal dan Guntur menandai babak baru bagi gerakan mahasiswa UNM. Dengan pemahaman mendalam tentang peran Maperwa adalah lembaga penyeimbang dan pengawas, diharapkan masa jabatan mereka mampu menciptakan tradisi organisasi yang produktif, demokratis, dan berorientasi pada kemajuan kampus.
Mereka kini berdiri di garis depan perjuangan mahasiswa, membawa semangat bahwa setiap suara, sekecil apa pun, layak untuk didengar.






