Resmi Dikukuhkan, Pengurus KONI Makassar Siap Harumkan Olahraga Kota Daeng

Kota Makassar kembali menorehkan sejarah penting dalam dunia olahraga. Setelah melalui proses panjang, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Makassar resmi mengukuhkan jajaran pengurus baru untuk masa bakti 2022–2026. Momentum ini menjadi simbol kebangkitan semangat olahraga di kota berjuluk Kota Daeng, sekaligus menandai komitmen baru dalam membangun prestasi dan profesionalisme di berbagai cabang olahraga.

“Kepengurusan baru ini bukan sekadar pergantian nama, melainkan tonggak perubahan untuk menjadikan Makassar sebagai kota olahraga berprestasi.”

Pengukuhan Pengurus KONI Makassar: Awal Babak Baru Olahraga Kota Daeng

Acara pengukuhan pengurus KONI Makassar berlangsung khidmat di Hotel Myko Panakkukang, Makassar. Dihadiri oleh Ketua KONI Provinsi Sulawesi Selatan, Ellong Tjandra, serta tokoh-tokoh olahraga dan pejabat pemerintah, kegiatan ini sekaligus menjadi perayaan atas semangat baru dunia olahraga Makassar.

Proses Pengukuhan dan Komposisi Kepengurusan

Sebanyak 28 orang pengurus dilantik untuk masa bakti empat tahun ke depan. Ahmad Susanto resmi menjabat sebagai Ketua Umum KONI Kota Makassar, menggantikan kepemimpinan sebelumnya. Dalam sambutannya, Ahmad menegaskan bahwa olahraga harus menjadi pilar penting dalam membangun identitas Kota Daeng.

Susunan pengurus baru mencakup berbagai bidang strategis seperti:

  • Bidang Pembinaan Prestasi
  • Bidang Organisasi dan Keanggotaan
  • Bidang Humas dan Publikasi
  • Bidang Keuangan dan Perencanaan
  • Bidang Sport Science dan Inovasi

Selain itu, struktur organisasi juga melibatkan dewan kehormatan dan perwakilan dari berbagai cabang olahraga (cabor), memastikan keterwakilan dan kolaborasi lintas bidang.

“KONI Makassar bukan hanya wadah administratif. Ia adalah rumah besar bagi atlet, pelatih, dan seluruh insan olahraga yang ingin membawa nama kota ini harum di kancah nasional.”

Visi Besar: Menjadikan Makassar sebagai Kota Olahraga Modern

Dalam sambutannya, Ahmad Susanto memperkenalkan slogan baru: “Makassar City of Sport”. Visi ini bertujuan menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat sekaligus sarana membangun karakter dan prestasi.

Misi dan Strategi KONI Makassar

Untuk mewujudkan visi besar tersebut, pengurus KONI Makassar menetapkan beberapa misi strategis:

  1. Digitalisasi sistem olahraga daerah.
    KONI akan mengembangkan basis data digital yang mencatat profil atlet, pelatih, serta capaian prestasi di seluruh cabor.
  2. Pembinaan berkelanjutan bagi atlet muda.
    Fokus utama diarahkan pada pembibitan atlet dari sekolah dan komunitas olahraga lokal.
  3. Transparansi keuangan dan akuntabilitas program.
    Pengelolaan anggaran dilakukan dengan prinsip terbuka dan terukur untuk menghindari penyalahgunaan dana.
  4. Peningkatan kapasitas pelatih dan wasit.
    Melalui pelatihan dan sertifikasi resmi agar standar pembinaan lebih profesional.
  5. Mendorong partisipasi masyarakat dalam olahraga massal.
    Menghidupkan kembali semangat olahraga di tingkat RT, RW, dan kelurahan.
  6. Kolaborasi lintas sektor.
    Menggandeng pihak swasta, universitas, dan komunitas sebagai mitra strategis.

“Olahraga harus menjadi budaya, bukan sekadar aktivitas fisik. Di sinilah Makassar bisa menunjukkan jati dirinya sebagai kota yang sehat dan kompetitif.”

Tantangan dalam Dunia Olahraga Makassar

Meski penuh optimisme, perjalanan membangun prestasi olahraga Makassar tidak tanpa hambatan. Banyak faktor yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi KONI dan pemerintah daerah.

Keterbatasan Fasilitas dan Infrastruktur

Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan fasilitas latihan. Sejumlah cabor belum memiliki sarana latihan memadai. Beberapa stadion, lapangan, dan gedung olahraga memerlukan renovasi agar memenuhi standar kompetisi nasional.

Selain itu, banyak atlet yang masih mengandalkan peralatan pribadi atau fasilitas seadanya. Hal ini dapat menghambat peningkatan performa dan kesiapan mereka menghadapi kejuaraan besar.

Keterbatasan Anggaran dan Dukungan Swasta

Keterbatasan dana menjadi tantangan klasik yang dihadapi KONI daerah. Dukungan sponsor dan kolaborasi swasta belum optimal, padahal potensi ekonomi Makassar cukup besar untuk menopang kegiatan olahraga.

KONI Makassar diharapkan mampu membuka ruang kemitraan baru dengan sektor bisnis dan BUMN untuk memperkuat keberlanjutan program pembinaan.

Regenerasi Atlet dan Pelatih

Tantangan lainnya adalah regenerasi atlet dan pelatih. Banyak atlet muda potensial yang belum terjaring secara optimal karena kurangnya kompetisi lokal rutin. Selain itu, pelatih-pelatih senior perlu mendapat pendampingan dalam penggunaan teknologi dan metode pelatihan modern.

“Bakat bisa ditemukan di mana saja, tapi hanya sistem pembinaan yang konsisten yang bisa melahirkan juara sejati.”

Digitalisasi dan Reformasi Tata Kelola Olahraga

Di era digital, KONI Makassar berkomitmen menerapkan sistem berbasis teknologi untuk mendukung manajemen olahraga. Hal ini sejalan dengan arahan KONI Pusat agar setiap daerah mengimplementasikan sistem data atlet terintegrasi.

Sistem Database Atlet Terpadu

Program ini mencakup:

  • Pembuatan profil digital atlet dan pelatih.
  • Pencatatan prestasi dan riwayat kompetisi.
  • Pemantauan perkembangan fisik dan performa.
  • Integrasi data dengan cabang olahraga dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

Langkah ini diharapkan menciptakan transparansi serta memudahkan pemantauan pembinaan atlet dari tingkat dasar hingga elite.

Reformasi Tata Kelola

KONI Makassar juga menyiapkan reformasi kelembagaan dengan prinsip good governance. Mulai dari laporan keuangan, manajemen proyek, hingga audit internal. Semua diarahkan agar organisasi lebih profesional dan terbuka terhadap publik.

“Era digital bukan sekadar soal aplikasi, tapi cara baru dalam menanamkan kejujuran dan akuntabilitas di dunia olahraga.”

Dinamika dan Pergantian Kepemimpinan

Kepemimpinan Ahmad Susanto sempat menghadapi ujian berat setelah muncul kasus hukum yang menyeretnya. Sebagai langkah cepat, Plt Ketua KONI Makassar, Mochtar Djuma, ditunjuk melalui rapat pleno untuk menjaga stabilitas organisasi.

Langkah Transisi dan Konsolidasi

Mochtar Djuma menegaskan bahwa KONI tetap solid dan akan fokus pada pembinaan atlet jelang berbagai ajang kejuaraan, termasuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Ia menekankan pentingnya menjaga moral organisasi agar tidak terpecah akibat dinamika politik internal.

Langkah-langkah yang ditempuh Plt Ketua antara lain:

  • Menyusun kembali struktur organisasi internal.
  • Melakukan evaluasi terhadap cabang olahraga.
  • Memperkuat komunikasi dengan pemerintah kota dan Dispora.
  • Memastikan keberlanjutan program latihan atlet prioritas.

“Kepemimpinan sejati terlihat bukan saat situasi tenang, tapi ketika badai datang dan organisasi tetap berdiri tegak.”

Harapan Pemerintah Kota Makassar

Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, yang turut hadir dalam acara pengukuhan, menegaskan bahwa pemerintah siap mendukung pengembangan olahraga di semua lini. Ia berharap KONI menjadi katalis bagi kemajuan olahraga di Makassar.

Sinergi Antara Pemerintah dan KONI

Pemerintah Kota akan memberikan dukungan dalam bentuk:

  • Peningkatan anggaran olahraga daerah.
  • Pemeliharaan fasilitas dan stadion.
  • Pemberian beasiswa bagi atlet berprestasi.
  • Dukungan promosi dan event olahraga tahunan.

Keterlibatan pemerintah dianggap penting untuk memastikan keberlanjutan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan atlet.

Mendorong Makassar Sebagai Tuan Rumah Event Nasional

Selain pembinaan atlet, Makassar juga berambisi menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga berskala nasional. Beberapa even seperti Kejuaraan Nasional Dayung, Turnamen Bola Voli, dan Makassar Marathon telah menjadi agenda tahunan yang menarik minat peserta dari berbagai daerah.

“Olahraga bukan sekadar kompetisi, tapi juga cara kita memperkenalkan Makassar sebagai kota yang penuh energi dan semangat.”

Dampak Sosial dan Ekonomi dari Olahraga

Olahraga memiliki nilai strategis bagi pembangunan sosial dan ekonomi kota. Kegiatan olahraga massal dan kejuaraan regional terbukti mampu menggerakkan ekonomi lokal, terutama sektor pariwisata, UMKM, dan transportasi.

Peningkatan Ekonomi Lokal

Setiap kali event olahraga digelar, berbagai sektor ikut terdampak positif. Hotel, restoran, hingga penjual kaki lima mengalami lonjakan omzet. Oleh karena itu, program Sport Tourism menjadi salah satu strategi andalan KONI Makassar ke depan.

Pembentukan Karakter dan Sosialitas

Lebih dari sekadar prestasi, olahraga membentuk karakter disiplin, kerja sama, dan semangat pantang menyerah. Nilai-nilai inilah yang diharapkan bisa menular ke masyarakat luas, khususnya generasi muda Makassar.

“Olahraga bukan hanya urusan tubuh yang kuat, tetapi juga tentang membangun jiwa yang sehat dan solidaritas yang kuat.”

Refleksi Penulis

Sebagai pengamat olahraga dan jurnalis, saya melihat pelantikan pengurus KONI Makassar bukan sekadar acara formal. Ini adalah momentum strategis untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap dunia olahraga yang sempat tercoreng oleh berbagai masalah.

“Makassar punya potensi besar untuk kembali menjadi barometer olahraga Indonesia Timur, asalkan dikelola dengan hati, bukan hanya jabatan.”

Harapan terbesar adalah agar pengurus baru tetap fokus pada pembinaan jangka panjang, bukan hanya prestasi instan. Keberhasilan sejati akan terlihat dari konsistensi dan keberanian untuk melakukan perubahan.

Menuju Masa Depan Olahraga Kota Daeng

Dengan dikukuhkannya pengurus baru KONI Makassar, babak baru olahraga Kota Daeng resmi dimulai. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, pelatih, dan atlet akan menjadi fondasi utama menuju masa depan olahraga yang gemilang.

KONI Makassar diharapkan mampu menjadi motor penggerak kebangkitan prestasi, mencetak lebih banyak atlet nasional, serta menjadikan Makassar dikenal bukan hanya karena kulinernya, tetapi juga karena prestasi olahraganya.

“Semoga dari stadion-stadion kecil di Makassar, lahir bintang besar yang mengharumkan Indonesia di mata dunia.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *