Kolaborasi dengan Komunitas Jepang, TSM Makassar Gelar Japan Fest 2024

Kolaborasi dengan Komunitas Jepang, TSM Makassar Gelar Japan Fest 2024 Suasana Kota Makassar kembali bergemuruh dengan semangat budaya lintas negara. Kali ini, Trans Studio Mall (TSM) Makassar menghadirkan kemeriahan bertajuk Japan Fest 2024, sebuah festival budaya Jepang yang digelar bekerja sama dengan komunitas Jepang di Sulawesi Selatan. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang tidak hanya sebatas diplomasi, tetapi juga terjalin kuat dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat.

Festival yang berlangsung selama beberapa hari ini berhasil menarik ribuan pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, pecinta budaya Jepang, hingga keluarga yang ingin menikmati suasana unik di tengah hiruk-pikuk kota.

“Budaya selalu menjadi jembatan yang paling lembut untuk mempertemukan dua bangsa dalam kehangatan dan kreativitas.”

Kemeriahan Festival Bernuansa Negeri Sakura

Begitu melangkah ke area utama TSM Makassar, pengunjung langsung disambut dengan nuansa khas Jepang. Lampion merah-putih bergelantungan di langit-langit atrium, sementara musik tradisional Jepang berpadu dengan aroma makanan yang menggugah selera.

Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan tematik seperti Cosplay Parade, Workshop Kaligrafi Jepang (Shodo), Lomba Karaoke Lagu Anime, hingga Festival Kuliner Jepang. Tidak ketinggalan, terdapat juga booth komunitas Jepang yang memperkenalkan seni lipat kertas origami, yukata, serta permainan tradisional Jepang seperti kendama dan yoyo tsurii.

Yang menarik, banyak pengunjung datang mengenakan busana ala anime dan tokoh-tokoh dari film Jepang. Suasana seakan membawa pengunjung melangkah langsung ke distrik Shibuya atau festival musim panas di Kyoto.

“Makassar terasa seperti Tokyo malam itu, penuh warna, semangat, dan tawa yang menular.”

Kolaborasi Antara Komunitas dan Pusat Perbelanjaan

TSM Makassar tidak bekerja sendirian dalam menyelenggarakan acara ini. Mereka menggandeng sejumlah komunitas besar seperti Makassar Nihon Club, Japanese Language Learners Association (JLLA), dan Cosplay Community of Sulsel.

Kolaborasi ini menjadikan Japan Fest 2024 lebih dari sekadar acara hiburan. Ia menjadi wadah ekspresi bagi anak muda yang mencintai kebudayaan Jepang dan ingin memperkenalkan sisi positif dari subkultur pop Jepang seperti anime, manga, dan J-pop kepada masyarakat luas.

Pihak manajemen TSM Makassar menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk menghadirkan pengalaman budaya yang edukatif sekaligus menghibur. Dengan dukungan komunitas Jepang yang aktif di Makassar, festival ini diharapkan bisa menjadi agenda tahunan yang mempererat hubungan antarbudaya.

“Kolaborasi seperti ini membuktikan bahwa mall bukan lagi sekadar tempat belanja, tapi ruang hidup bagi kreativitas lintas budaya.”

Parade Cosplay Jadi Magnet Utama

Salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu dalam Japan Fest 2024 adalah Parade Cosplay dan Kompetisi Karakter Anime. Ratusan peserta memadati atrium utama, menampilkan kostum dari berbagai serial populer seperti Naruto, Demon Slayer, One Piece, Attack on Titan, hingga Spy x Family.

Para cosplayer tampil percaya diri dengan riasan, kostum, dan gaya khas karakter masing-masing, disambut sorak-sorai pengunjung yang antusias mengabadikan momen dengan kamera.

Selain kompetisi, terdapat juga sesi Coswalk Exhibition, di mana cosplayer berjalan di atas panggung dengan iringan musik khas Jepang, menciptakan atmosfer megah dan penuh energi.

“Cosplay bukan sekadar hobi, tapi bentuk seni di mana seseorang bisa menjadi karakter yang mereka kagumi — setidaknya untuk satu hari.”

Kuliner Jepang Serbu Antusiasme Pengunjung

Tidak hanya hiburan visual, Japan Fest 2024 juga memanjakan lidah para pengunjung dengan berbagai hidangan khas Jepang. Di area Japan Food Market, deretan stan kuliner menawarkan menu seperti ramen, takoyaki, sushi, okonomiyaki, dorayaki, matcha latte, hingga mochi ice cream.

Pengunjung tampak antre panjang untuk menikmati makanan favorit mereka, sementara aroma khas dari dashi dan saus teriyaki memenuhi udara. Bagi banyak pengunjung, inilah kesempatan untuk mencicipi cita rasa asli Jepang tanpa harus terbang jauh ke Negeri Sakura.

Beberapa restoran Jepang ternama di Makassar turut berpartisipasi, menghadirkan menu spesial selama festival berlangsung.

“Makanan adalah bahasa universal — bahkan tanpa kata, rasa bisa menyatukan budaya.”

Workshop Budaya: Dari Shodo hingga Yukata

Selain hiburan dan kuliner, pengunjung juga mendapat kesempatan untuk belajar langsung budaya tradisional Jepang. Salah satu yang paling diminati adalah workshop Shodo (kaligrafi Jepang), di mana peserta diajarkan cara menulis huruf kanji dengan kuas dan tinta hitam di atas kertas washi.

Di sudut lain, pengunjung dapat mencoba memakai yukata, pakaian tradisional musim panas Jepang, lengkap dengan obi dan sandal geta. Banyak pengunjung yang kemudian berfoto di spot-spot tematik seperti taman bunga sakura buatan dan gerbang torii mini yang ikonik.

Selain itu, terdapat juga sesi origami dan ikebana (seni merangkai bunga) yang menghadirkan suasana santai namun penuh makna filosofis.

“Dalam setiap goresan tinta atau lipatan kertas, ada nilai kesabaran dan keindahan yang menjadi jiwa budaya Jepang.”

Musik dan Tarian Jepang Guncang Panggung TSM

Malam hari menjadi puncak dari Japan Fest 2024. Panggung utama TSM Makassar dipenuhi cahaya neon, diiringi sorak penonton yang menunggu penampilan spesial dari grup band J-Music lokal dan komunitas dance cover K-pop dan J-pop.

Beberapa grup band tampil membawakan lagu-lagu legendaris Jepang seperti L’Arc~en~Ciel, Radwimps, dan Asian Kung-Fu Generation, sementara grup dance tampil energik membawakan koreografi dari idol Jepang seperti Perfume dan AKB48.

Tak kalah seru, ada juga penampilan Taiko Drums Performance, di mana para pemain genderang tampil memukau dengan ritme cepat dan penuh tenaga, menambah semangat seluruh pengunjung yang memadati area atrium.

“Musik Jepang selalu punya cara menyentuh emosi, dari riuhnya genderang hingga lembutnya melodi anime yang membawa nostalgia.”

Antusiasme Komunitas dan Pengunjung

Menurut data pihak penyelenggara, Japan Fest 2024 mencatat lebih dari 15 ribu pengunjung selama tiga hari pelaksanaan. Angka tersebut menjadi bukti nyata bahwa antusiasme masyarakat terhadap budaya Jepang di Makassar sangat tinggi.

Para pengunjung tak hanya datang untuk menonton, tapi juga terlibat langsung dalam berbagai kegiatan, seperti lomba karaoke, kuis bahasa Jepang, dan pameran ilustrasi manga karya anak muda Makassar.

Banyak peserta yang mengaku bahwa festival ini memberi mereka ruang untuk mengekspresikan minat mereka terhadap budaya Jepang dengan bebas dan positif.

“Budaya pop seperti anime dan musik seharusnya tidak hanya jadi hiburan, tapi inspirasi untuk berkarya dan saling memahami.”

Dukungan dari Konsulat Jepang dan Komunitas Akademik

Acara ini turut mendapat dukungan dari Konsulat Jepang di Makassar, yang menilai kegiatan seperti Japan Fest berperan penting dalam mempererat hubungan budaya kedua negara. Dalam sambutannya, perwakilan Konsulat Jepang menyampaikan apresiasi kepada TSM Makassar dan para komunitas atas inisiatif luar biasa ini.

Selain itu, beberapa universitas seperti Universitas Hasanuddin dan Universitas Negeri Makassar juga turut berpartisipasi melalui mahasiswa jurusan bahasa Jepang yang membantu sebagai relawan, pemandu, dan penerjemah selama acara berlangsung.

“Budaya bukan sekadar simbol negara, tapi cermin dari persahabatan yang terus hidup antara generasi muda dua bangsa.”

Nilai Edukasi di Balik Kemeriahan

Meskipun dipenuhi dengan hiburan dan atraksi visual, Japan Fest 2024 juga membawa misi edukatif. Pihak penyelenggara ingin menanamkan nilai disiplin, kerja sama, dan kreativitas yang menjadi ciri khas masyarakat Jepang.

Dalam beberapa sesi talkshow, pembicara dari komunitas Jepang dan dosen budaya Jepang membahas tema menarik seperti “Etos Kerja Jepang dalam Dunia Modern” dan “Bagaimana Budaya Pop Jepang Mempengaruhi Dunia.”

Sesi ini disambut hangat oleh peserta, terutama kalangan pelajar yang ingin memahami lebih dalam filosofi kerja keras dan kesederhanaan ala Jepang.

“Setiap festival budaya seharusnya tak hanya memanjakan mata, tapi juga memperkaya wawasan tentang bagaimana kita hidup dan berinteraksi.”

Japan Fest sebagai Ajang Kreativitas Lokal

Kehadiran festival ini juga memberi peluang besar bagi pelaku UMKM dan kreator lokal. Banyak booth di area pameran yang diisi oleh seniman ilustrasi, pembuat merchandise anime, serta pengrajin pernak-pernik Jepang buatan tangan.

Mereka menjual berbagai produk unik seperti gantungan kunci karakter anime, tote bag bergaya Harajuku, hingga poster ilustrasi hasil karya anak muda Makassar. Semua ini memperlihatkan bagaimana budaya Jepang menjadi sumber inspirasi bagi generasi kreatif di Indonesia.

“Kreativitas lokal tidak akan mati selama ada ruang untuk berkolaborasi dan saling menginspirasi.”

TSM Makassar Dorong Agenda Budaya Internasional

Japan Fest 2024 bukanlah acara kebetulan, melainkan bagian dari komitmen TSM Makassar untuk menjadi pusat kegiatan budaya internasional di kawasan Timur Indonesia. Sebelumnya, TSM juga sukses menggelar Korea Fest dan Thailand Culture Week, yang semuanya mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.

Pihak manajemen menegaskan bahwa mereka ingin menjadikan mall bukan hanya tempat hiburan, tapi juga ruang inklusif yang mendukung pertukaran budaya dan ekonomi kreatif.

“Ketika budaya asing disambut dengan rasa hormat, itu menandakan kedewasaan masyarakat dalam menghargai perbedaan.”

Harapan untuk Japan Fest di Tahun Berikutnya

Setelah sukses besar tahun ini, banyak pengunjung dan komunitas berharap agar Japan Fest bisa menjadi acara tahunan yang lebih besar dan variatif. Beberapa bahkan mengusulkan agar tahun depan dihadirkan bintang tamu dari Jepang seperti musisi J-pop, mangaka, atau influencer cosplay ternama.

Pihak penyelenggara menyambut positif ide tersebut dan berencana memperluas kolaborasi dengan mitra internasional agar acara ini semakin berkelas. Dengan dukungan komunitas, media, dan masyarakat, Japan Fest berpotensi menjadi ikon budaya baru di Makassar.

“Makassar bukan hanya kota pelaut, tapi juga kota yang siap berlayar menuju dunia budaya global.”

Panggung Persahabatan Dua Budaya

Di akhir festival, seluruh panitia, komunitas, dan pengunjung berkumpul di atrium utama untuk sesi foto bersama. Lagu Sakura karya Naotaro Moriyama mengalun lembut, menandai berakhirnya festival yang meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.

Tawa, rasa haru, dan kebanggaan bercampur menjadi satu, menunjukkan bahwa di tengah dunia yang semakin modern, budaya tetap menjadi perekat yang mempertemukan manusia dari berbagai latar belakang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *