Penutupan Dies Natalis ke-12 Politeknik Bosowa, Direktur: Ini Momentum untuk Melangkah Lebih Jauh Suasana penuh semangat dan kebanggaan menyelimuti Politeknik Bosowa Makassar saat acara penutupan Dies Natalis ke-12 digelar di aula utama kampus, Sabtu malam. Rangkaian peringatan yang telah berlangsung selama sepekan itu akhirnya ditutup dengan penuh suka cita melalui kegiatan reflektif dan apresiatif yang menggabungkan unsur akademik, seni, dan kebersamaan civitas akademika.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Politeknik Bosowa, Dr. Ir. H. Muh. Syamsuddin, M.T., menegaskan bahwa momen Dies Natalis bukan hanya sekadar perayaan ulang tahun lembaga, tetapi juga titik refleksi untuk menatap masa depan yang lebih progresif.
“Dua belas tahun bukan waktu yang singkat. Kita telah melalui banyak tantangan, tapi setiap langkah telah membawa kita ke arah yang lebih baik. Kini saatnya kita melangkah lebih jauh, dengan visi yang lebih kuat dan komitmen yang lebih besar,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa, dosen, dan tamu undangan.
“Sebuah lembaga pendidikan sejati bukan dinilai dari seberapa banyak mahasiswanya, tapi dari seberapa besar dampaknya terhadap masyarakat.”
Semarak Acara Penutupan yang Penuh Makna
Acara penutupan Dies Natalis ke-12 Politeknik Bosowa berlangsung meriah dengan menampilkan berbagai penampilan kreatif dari mahasiswa dan dosen. Mulai dari parade budaya, musik akustik, hingga pameran inovasi mahasiswa, semuanya menjadi bukti semangat muda yang terus tumbuh di lingkungan kampus.
Tema besar tahun ini, “Bersinergi dan Berinovasi untuk Indonesia Maju”, diangkat sebagai bentuk refleksi terhadap peran perguruan tinggi vokasi dalam menjawab tantangan industri modern. Dalam sambutannya, Ketua Panitia Dies Natalis, Nur Aulia Rahman, menyampaikan bahwa seluruh kegiatan yang dilaksanakan, baik akademik maupun non-akademik, diarahkan untuk menumbuhkan semangat kolaboratif antara kampus dan dunia industri.
Kegiatan penutupan diisi pula dengan pengumuman pemenang berbagai lomba yang telah digelar selama sepekan, seperti lomba desain alat teknologi tepat guna, debat mahasiswa, hingga karya ilmiah terapan. Para mahasiswa berprestasi mendapat apresiasi langsung dari pihak kampus, termasuk penghargaan kepada dosen dan tenaga kependidikan inspiratif.
“Pendidikan yang hebat adalah ketika kampus menjadi ruang tumbuh bagi ide, bakat, dan karakter; bukan sekadar tempat mencari nilai.”
Refleksi 12 Tahun Perjalanan Politeknik Bosowa
Didirikan pada tahun 2012, Politeknik Bosowa telah berkembang menjadi salah satu institusi pendidikan vokasi unggulan di kawasan timur Indonesia. Bernaung di bawah Yayasan Aksa Mahmud (Bosowa Corporation), politeknik ini memiliki fokus pada pengembangan sumber daya manusia berbasis keahlian praktis yang relevan dengan kebutuhan industri.
Dalam 12 tahun perjalanannya, Politeknik Bosowa telah melahirkan ribuan alumni yang tersebar di berbagai sektor, mulai dari manufaktur, perbankan, migas, hingga wirausaha muda. Banyak di antara mereka yang kini menduduki posisi strategis di perusahaan besar atau bahkan membuka lapangan kerja sendiri.
Direktur Syamsuddin menekankan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari sinergi antara dunia akademik dan dunia industri yang menjadi fondasi utama sejak awal berdirinya kampus.
“Sejak awal, kami tidak ingin hanya mencetak sarjana, tetapi mencetak problem solver—lulusan yang mampu memecahkan persoalan nyata di lapangan,” ujarnya.
Lebih jauh, ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh tenaga pengajar dan staf administrasi yang selama ini menjadi tulang punggung pengembangan Politeknik Bosowa.
“Pendidikan vokasi adalah jantung pembangunan bangsa. Di tangan para dosen yang berdedikasi, lahir generasi yang siap bekerja dan berinovasi.”
Kolaborasi dengan Dunia Industri
Salah satu keberhasilan Politeknik Bosowa dalam 12 tahun terakhir adalah terjalinnya kemitraan strategis dengan berbagai industri besar di Sulawesi Selatan dan luar daerah. Kerja sama tersebut mencakup program magang, pelatihan bersama, hingga riset terapan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Beberapa mitra industri yang telah menjalin kerja sama dengan Politeknik Bosowa antara lain PT Semen Bosowa Maros, PLN UIP Sulawesi, PT Vale Indonesia, Pertamina RU VII Kasim, dan Astra Group.
Melalui kerja sama tersebut, mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman langsung di lapangan. Program ini disebut sebagai salah satu keunggulan kampus dalam menyiapkan lulusan siap kerja.
Wakil Direktur Bidang Akademik, Dr. Nurhayati, M.Eng., menyebut bahwa kemitraan dengan dunia industri kini difokuskan pada pengembangan teknologi hijau dan digitalisasi.
“Kami mendorong mahasiswa agar tidak hanya mengikuti arus, tetapi menjadi bagian dari perubahan industri. Dunia kerja masa depan butuh talenta yang adaptif dan kreatif,” ujarnya.
“Kolaborasi kampus dan industri ibarat simfoni. Keduanya harus selaras agar menghasilkan harmoni pembangunan yang nyata.”
Apresiasi untuk Mahasiswa dan Dosen Inspiratif
Dalam momen penutupan Dies Natalis ke-12, Politeknik Bosowa memberikan penghargaan khusus kepada beberapa dosen dan mahasiswa berprestasi. Penghargaan Dosen Inspiratif Tahun Ini diberikan kepada Ir. Jamaluddin, M.T., atas kontribusinya dalam pengembangan riset energi terbarukan berbasis biomassa.
Sementara penghargaan Mahasiswa Inovator Muda diberikan kepada Rizky Ananda, mahasiswa Teknik Mesin, yang menciptakan alat pemotong rumput portabel bertenaga baterai yang efisien dan ramah lingkungan.
Selain itu, penghargaan Tenaga Kependidikan Terbaik diserahkan kepada staf administrasi yang dianggap berperan besar dalam mendukung layanan akademik dan kemahasiswaan.
“Apresiasi adalah bahan bakar bagi semangat. Saat seseorang dihargai atas kerja kerasnya, maka semesta pun ikut menggerakkan langkahnya lebih jauh.”
Kegiatan Sosial dan Kepedulian Lingkungan
Tidak hanya fokus pada perayaan internal, Politeknik Bosowa juga menggelar berbagai kegiatan sosial sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis. Di antaranya aksi donor darah, penanaman pohon di sekitar kampus, serta program bakti sosial di panti asuhan dan masyarakat pesisir Makassar.
Kegiatan ini menjadi cerminan komitmen kampus dalam menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial dan keberlanjutan lingkungan kepada seluruh mahasiswa.
Koordinator kegiatan sosial, Sulastri, S.T., M.T., menuturkan bahwa kegiatan ini telah menjadi tradisi tahunan Politeknik Bosowa.
“Dies Natalis bukan hanya tentang bersyukur atas usia yang bertambah, tapi juga tentang berbagi manfaat bagi sesama. Inilah esensi dari pendidikan yang sesungguhnya,” ungkapnya.
“Kampus yang hebat bukan hanya yang melahirkan sarjana cerdas, tapi yang mengajarkan pentingnya berbagi dan menjaga bumi.”
Inovasi Digital dan Transformasi Pembelajaran
Seiring perkembangan zaman, Politeknik Bosowa terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Salah satu capaian besar tahun ini adalah peluncuran Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT BOSOWA) yang memungkinkan mahasiswa dan dosen melakukan proses pembelajaran dan administrasi secara digital.
Sistem ini dilengkapi dengan fitur e-learning, e-presensi, dan e-library, yang memberikan kemudahan bagi civitas akademika dalam mengakses sumber belajar kapan pun dan di mana pun.
Menurut Direktur Syamsuddin, transformasi digital bukan hanya tuntutan, melainkan kebutuhan agar kampus tetap relevan di era revolusi industri 4.0.
“Mahasiswa masa kini harus terbiasa dengan sistem digital. Dunia kerja sudah berubah, dan kami ingin Politeknik Bosowa menjadi pelopor pendidikan vokasi yang modern di kawasan timur Indonesia,” katanya.
“Digitalisasi bukan sekadar tren teknologi, tapi cara baru untuk memerdekakan proses belajar.”
Sinergi Alumni dan Dunia Kerja
Acara penutupan juga dihadiri oleh Ikatan Alumni Politeknik Bosowa (IKA-PB), yang kini memiliki anggota lebih dari 5.000 orang di seluruh Indonesia. Dalam kesempatan itu, para alumni berbagi pengalaman dan membuka peluang kerja bagi mahasiswa tingkat akhir melalui program career talk dan recruitment day.
Ketua IKA-PB, Ahmad Zainal, menyebut bahwa jaringan alumni merupakan aset besar yang bisa menjadi jembatan antara kampus dan dunia industri.
“Banyak alumni Politeknik Bosowa yang kini menjadi pimpinan di perusahaan nasional. Kami berkomitmen untuk terus mendukung adik-adik mahasiswa agar siap bersaing di dunia kerja,” ujarnya.
“Alumni adalah cermin keberhasilan kampus. Saat mereka berhasil di luar, maka cahaya almamater ikut bersinar lebih terang.”
Harapan Direktur untuk Masa Depan Politeknik Bosowa
Di penghujung acara, Direktur Syamsuddin menyampaikan pesan reflektif bagi seluruh civitas akademika. Ia menekankan pentingnya menjaga semangat inovasi, memperkuat karakter, dan memperluas jejaring kerja sama untuk membawa Politeknik Bosowa ke level yang lebih tinggi.
Menurutnya, tantangan pendidikan vokasi ke depan semakin kompleks, mulai dari perubahan kurikulum nasional, persaingan global, hingga kebutuhan industri yang terus berubah. Oleh karena itu, setiap elemen kampus harus memiliki visi yang sama dalam membangun masa depan lembaga.
“Kita harus keluar dari zona nyaman. Dunia bergerak cepat, dan pendidikan harus menjadi motor perubahan, bukan penonton,” tuturnya.
Syamsuddin juga berjanji akan terus memperluas kerja sama internasional dengan kampus luar negeri dan memperkuat program penelitian terapan yang bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Setiap tahun yang berlalu adalah tangga yang membawa kita ke puncak baru. Tapi ingat, semakin tinggi kita naik, semakin besar tanggung jawab kita menjaga pijakan.”
Puncak Malam Apresiasi
Sebagai puncak acara, panitia menghadirkan Malam Apresiasi Dies Natalis ke-12 yang menampilkan pertunjukan musik kolaboratif antara mahasiswa dan dosen. Suasana menjadi semakin hangat ketika seluruh hadirin menyanyikan lagu “Bosowa Jaya” bersama-sama sebagai simbol kebersamaan dan semangat maju.
Salah satu mahasiswa, Ari Fadillah, mengungkapkan rasa bangganya bisa menjadi bagian dari momentum ini. Ia mengatakan bahwa Politeknik Bosowa bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga wadah untuk menemukan jati diri.
“Selama kuliah di sini, saya belajar bukan hanya tentang teknologi, tapi tentang tanggung jawab, kerja sama, dan semangat pantang menyerah,” ujarnya dengan mata berbinar.
“Kampus bukanlah ruang batu dan dinding, melainkan taman tempat tumbuhnya mimpi-mimpi muda yang berani menantang masa depan.”
Semangat Baru untuk Tahun-Tahun Berikutnya
Acara penutupan Dies Natalis ke-12 Politeknik Bosowa menandai babak baru perjalanan institusi ini menuju masa depan yang lebih inovatif dan inklusif. Dengan semangat sinergi dan kolaborasi, kampus ini terus menegaskan komitmennya untuk menjadi motor penggerak kemajuan pendidikan vokasi di Indonesia timur.
Ratusan balon dilepaskan ke langit malam sebagai simbol harapan dan cita-cita baru, diiringi tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin. Dalam sorotan lampu panggung yang redup, pesan Direktur Syamsuddin masih terngiang kuat di telinga para peserta:






