Kabupaten Sidenreng Rappang atau yang lebih dikenal dengan Sidrap kini semakin menunjukkan geliatnya dalam sektor pariwisata. Setelah sebelumnya sukses mengembangkan sejumlah destinasi alam, kini giliran Sungai Lampiring yang menjadi sorotan. Bupati Sidrap memperkenalkan destinasi ini sebagai salah satu konsep wisata baru bertajuk “Sensasi Makan di Atas Air”, yang menggabungkan keindahan alam dengan pengalaman kuliner unik di tengah hamparan sungai yang tenang dan jernih.
Dengan konsep yang memadukan suasana alami dan kuliner lokal, Sungai Lampiring diharapkan dapat menjadi ikon wisata baru Sidrap yang memperkuat posisi kabupaten ini dalam peta pariwisata Sulawesi Selatan.
Pesona Alam Sungai Lampiring yang Memukau
Sungai Lampiring terletak di kawasan pedesaan yang masih asri dengan pemandangan pegunungan hijau di kejauhan. Air sungainya jernih dan mengalir lembut di antara bebatuan besar, menciptakan suasana damai yang jarang ditemukan di perkotaan.
Wisatawan yang datang akan langsung disambut oleh deru lembut air yang mengalun dan udara segar yang membangkitkan semangat. Di sepanjang sungai, deretan pondok bambu berdiri di atas permukaan air, menjadi tempat para pengunjung menikmati hidangan sambil merendam kaki di aliran sungai yang menyejukkan.
Konsep ini mengingatkan pada suasana pedesaan tradisional Indonesia yang kini dikemas dengan nuansa modern dan lebih instagramable. Para pengunjung bisa bersantai, berfoto, dan menikmati menu lokal seperti ikan bakar, sambal terasi, hingga es kelapa muda di tengah suasana alam terbuka.
“Saya merasa Sungai Lampiring punya potensi besar. Di sini pengunjung tidak hanya datang untuk makan, tapi juga untuk merasakan ketenangan dan keindahan yang menyatu dalam setiap hembusan angin dan gemericik air,”
Dukungan Langsung dari Pemerintah Daerah
Bupati Sidrap hadir langsung dalam acara peresmian wisata Sungai Lampiring. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa pengembangan destinasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan potensi ekonomi masyarakat sekaligus memperkenalkan pesona alam Sidrap kepada wisatawan nasional.
Pemerintah berkomitmen untuk terus membenahi infrastruktur pendukung seperti akses jalan, fasilitas parkir, dan area kuliner agar semakin nyaman bagi pengunjung. Selain itu, pemerintah daerah juga menggandeng masyarakat sekitar dalam pengelolaan destinasi agar manfaat ekonomi bisa dirasakan secara langsung oleh warga setempat.
“Wisata ini bukan hanya tentang tempatnya, tapi juga tentang bagaimana masyarakat ikut menjadi bagian dari ceritanya. Kami ingin wisata makan di atas air Sungai Lampiring menjadi contoh bahwa pariwisata bisa tumbuh dari kearifan lokal dan kerja sama komunitas,” ujar Bupati dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan warga.
Konsep Wisata Kuliner di Atas Air yang Unik
Konsep utama wisata Sungai Lampiring ini adalah menghadirkan sensasi makan di atas air. Para pengunjung dapat duduk di gazebo bambu yang mengapung di permukaan sungai sambil menikmati kuliner khas Sidrap.
Beberapa menu yang disajikan mengangkat cita rasa lokal seperti ikan mujair bakar, ayam kampung rica, sambal dabu-dabu, dan sayur bening daun kelor. Tak ketinggalan aneka minuman segar seperti sarabba dan es kelapa muda menjadi pelengkap suasana santai di siang hari.
Hal menarik lainnya, beberapa pondok makan memiliki lantai transparan yang memungkinkan pengunjung melihat ikan-ikan kecil berenang di bawah mereka. Ini menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi keluarga yang datang bersama anak-anak.
“Menurut saya, konsep makan di atas air ini sangat cerdas. Selain menawarkan pengalaman baru, juga memperkuat identitas kuliner lokal. Rasanya seperti makan di tengah lukisan hidup,”
Daya Tarik Instagramable yang Disukai Generasi Muda
Bagi generasi muda, keindahan visual menjadi salah satu alasan utama dalam memilih destinasi wisata. Sungai Lampiring menjawab tren itu dengan menghadirkan spot-spot foto menarik di sepanjang area wisata.
Ada jembatan kayu melengkung yang menghubungkan satu gazebo ke gazebo lainnya, dihiasi lampu gantung bambu yang menyala indah saat senja tiba. Warna langit yang berubah oranye keemasan memantul di permukaan air, menciptakan suasana romantis yang banyak diburu oleh pasangan muda.
Tidak hanya itu, terdapat pula area hammock di tepi sungai, taman bunga mini, serta sudut mural bertema alam yang bisa menjadi latar foto yang menawan. Tak heran jika Sungai Lampiring kini mulai ramai diunggah di berbagai platform media sosial dengan tagar #MakanDiAtasAirSidrap.
“Setiap sudut di tempat ini terasa seperti dibuat khusus untuk difoto. Tapi di luar visualnya yang cantik, saya lebih terkesan dengan ketenangan yang tidak bisa ditemukan di kota besar,”
Dampak Ekonomi bagi Masyarakat Sekitar
Kehadiran wisata Sungai Lampiring membawa angin segar bagi warga sekitar. Banyak penduduk yang kini membuka usaha kecil seperti warung makanan, penyewaan ban renang, hingga suvenir khas Sidrap.
Ibu-ibu desa yang sebelumnya hanya berjualan di pasar kini ikut menyediakan kuliner lokal di area wisata, sementara pemuda desa aktif menjadi pemandu wisata dan petugas kebersihan.
Pendapatan masyarakat meningkat, dan perputaran ekonomi di kawasan ini mulai terasa. Pemerintah daerah berharap keberhasilan Sungai Lampiring bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Sidrap untuk mengembangkan potensi lokal mereka.
“Paling menarik dari tempat ini bukan hanya makanannya, tapi semangat gotong royong warga yang membangun dan menjaga tempat ini bersama. Ada rasa kebersamaan yang kuat di balik setiap gazebo bambu yang berdiri,”
Fasilitas Wisata yang Lengkap dan Nyaman
Meskipun masih tergolong destinasi baru, Sungai Lampiring sudah dilengkapi berbagai fasilitas penunjang bagi pengunjung. Mulai dari area parkir luas, toilet bersih, mushola, hingga area bermain anak.
Pihak pengelola juga menyiapkan penyewaan tikar dan pelampung bagi wisatawan yang ingin bermain air bersama keluarga. Keamanan menjadi perhatian utama dengan adanya petugas yang berjaga di sepanjang sungai untuk memastikan kenyamanan wisatawan.
Selain itu, tersedia juga area camping ground bagi wisatawan yang ingin bermalam menikmati keindahan alam malam di tepi sungai. Di malam hari, suasana semakin romantis dengan cahaya lampu gantung yang memantul di air dan suara jangkrik yang menemani keheningan.
Strategi Promosi Wisata yang Inovatif
Untuk menarik perhatian publik, pemerintah daerah Sidrap bersama pengelola wisata meluncurkan kampanye promosi digital melalui media sosial. Mereka menggandeng beberapa influencer lokal dan fotografer profesional untuk menampilkan keindahan Sungai Lampiring dari berbagai sudut pandang.
Selain itu, dilakukan pula kolaborasi dengan pelaku usaha lokal untuk membuat paket wisata hemat yang mencakup makan di atas air, tur desa, serta kegiatan outdoor seperti river tubing dan memancing.
Langkah ini terbukti efektif. Dalam dua minggu sejak peluncuran resminya, jumlah pengunjung meningkat hingga 70 persen. Wisata ini tidak hanya menarik wisatawan dari Sulawesi Selatan, tetapi juga dari luar daerah seperti Makassar, Parepare, dan bahkan Kalimantan Timur.
“Promosi yang baik itu bukan hanya tentang gambar indah, tapi tentang cerita yang menghidupkan tempat. Sungai Lampiring punya itu, sebuah kisah tentang alam, kuliner, dan manusia yang berpadu,”
Upaya Menjaga Kelestarian Alam Sungai
Salah satu tantangan utama dalam pengembangan wisata alam adalah menjaga keseimbangan antara eksploitasi ekonomi dan kelestarian lingkungan. Pemerintah Sidrap bersama komunitas lokal menekankan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan ekosistem di sekitarnya.
Program edukasi lingkungan dilakukan secara rutin kepada pengunjung, termasuk larangan membuang sampah sembarangan dan penggunaan bahan ramah lingkungan oleh para pedagang. Selain itu, area sungai juga dibersihkan secara berkala oleh kelompok pemuda desa yang tergabung dalam komunitas pecinta alam setempat.
Salah satu inovasi yang menarik adalah penggunaan piring daun pisang dan gelas bambu di warung-warung sekitar sungai untuk mengurangi sampah plastik. Langkah kecil ini mendapat apresiasi luas dari para wisatawan.
“Alam sudah memberi keindahan yang luar biasa, maka sudah sepantasnya kita menjaganya. Kalau wisata alam rusak karena keserakahan manusia, maka keindahan itu hanya akan jadi kenangan,”
Harapan ke Depan untuk Wisata Sungai Lampiring
Melihat antusiasme pengunjung yang terus meningkat, Bupati Sidrap optimis bahwa Sungai Lampiring akan menjadi salah satu destinasi unggulan Sulawesi Selatan dalam beberapa tahun ke depan. Pemerintah juga berencana menambah fasilitas penunjang seperti area penginapan ramah lingkungan dan pusat oleh-oleh khas Sidrap.
Selain itu, akan digelar agenda tahunan bertajuk Festival Lampiring yang menampilkan lomba masak kuliner lokal, pertunjukan seni tradisional, serta kompetisi fotografi. Acara ini diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan sekaligus mempromosikan potensi budaya daerah.
Bupati juga menegaskan bahwa fokus utama pengembangan wisata tetap berlandaskan pada prinsip berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan begitu, Sungai Lampiring tidak hanya menjadi destinasi sementara, tetapi juga menjadi sumber kebanggaan dan kesejahteraan bagi generasi Sidrap di masa depan.
“Wisata bukan sekadar tempat berlibur, tapi ruang bagi masyarakat untuk tumbuh, berbagi, dan memperkenalkan jati diri daerahnya,”






