Dunia pendidikan tinggi kembali menunjukkan gebrakan inovatifnya. Kali ini, kabar datang dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang berhasil menciptakan sebuah aplikasi Kamus Ilmu Komunikasi berbasis smartphone. Inovasi ini menjadi sorotan karena memadukan disiplin ilmu desain, teknologi, dan komunikasi ke dalam satu produk digital yang dapat diakses masyarakat luas. Aplikasi ini dikembangkan oleh dosen DKV UNM sebagai bagian dari riset dan pengabdian masyarakat, dengan tujuan mempermudah mahasiswa, dosen, praktisi media, hingga masyarakat umum memahami istilah-istilah penting dalam dunia komunikasi modern.
“Ketika ilmu komunikasi dan desain bersatu dalam satu produk digital, hasilnya bukan hanya alat bantu belajar, tapi jembatan antara teori dan praktik komunikasi di era digital.”
Inovasi dari Kampus Kreatif UNM
Universitas Negeri Makassar dikenal sebagai salah satu kampus yang konsisten mendorong inovasi berbasis riset dan teknologi. Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) menjadi salah satu pionir dalam pengembangan aplikasi edukatif yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Proyek pengembangan Kamus Ilmu Komunikasi ini berawal dari keresahan akademik para dosen DKV UNM terhadap kesenjangan pemahaman istilah komunikasi di kalangan mahasiswa. Banyak istilah seperti encoding, decoding, semiotika, hingga paradigma konstruktivis yang sering digunakan dalam perkuliahan, tetapi sulit dipahami oleh mahasiswa lintas jurusan.
Dengan semangat kolaborasi, tim dosen DKV UNM kemudian menggabungkan pendekatan komunikasi, desain antarmuka, dan teknologi mobile untuk menciptakan solusi digital yang efektif dan menarik.
Aplikasi ini dirancang dengan tampilan visual yang dinamis khas mahasiswa DKV, tetapi tetap mempertahankan kesederhanaan agar mudah digunakan oleh siapa pun.
“DKV bukan hanya soal estetika visual. Ini tentang bagaimana desain dapat menjadi medium komunikasi yang mempermudah manusia memahami dunia di sekitarnya.”
Sinergi Ilmu Desain dan Komunikasi
Keunggulan aplikasi ini terletak pada sinergi dua disiplin ilmu yang selama ini sering berjalan beriringan: desain komunikasi visual dan ilmu komunikasi.
Dosen DKV UNM memahami bahwa desain bukan sekadar tampilan, tetapi pesan. Karena itu, aplikasi kamus ini tidak hanya berisi teks, tetapi juga ilustrasi visual, ikon, dan infografik untuk menjelaskan konsep komunikasi yang kompleks.
Sebagai contoh, istilah seperti noise atau gangguan dalam komunikasi tidak hanya dijelaskan secara definisi, tetapi juga divisualisasikan dengan gambar dan contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, pengguna dapat memahami konsep secara lebih cepat dan intuitif.
Hal ini menjadi bukti bahwa pendekatan visual dapat memperkuat proses belajar dan memperluas jangkauan pemahaman pengguna.
“Dalam desain komunikasi visual, gambar berbicara lebih cepat daripada kata. Tapi ketika keduanya berpadu, pengetahuan menjadi lebih hidup.”
DKV UNM dan Visi Kampus Digital

Sebagai salah satu jurusan unggulan di Fakultas Seni dan Desain UNM, DKV telah lama bertransformasi menjadi pusat pengembangan teknologi kreatif di kawasan timur Indonesia.
Pembuatan aplikasi kamus ini sejalan dengan visi UNM sebagai kampus digital yang ingin memperkuat peran akademisi dalam menghasilkan inovasi yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Dosen DKV UNM melihat potensi besar penggunaan smartphone di kalangan pelajar dan mahasiswa. Hampir seluruh aktivitas belajar kini dilakukan lewat perangkat digital, sehingga media pembelajaran harus beradaptasi dengan kebiasaan baru tersebut.
Aplikasi Kamus Ilmu Komunikasi ini diharapkan bisa menjadi bagian dari ekosistem pendidikan digital Indonesia yang terus berkembang.
DKV UNM bahkan berencana mengintegrasikan aplikasi ini ke dalam sistem pembelajaran daring kampus dan memperluas kontennya ke bidang lain seperti periklanan, public relations, dan desain interaktif.
“Mahasiswa hari ini tidak hanya membaca buku, mereka berinteraksi dengan layar. Maka pendidikan juga harus hadir di dalam layar itu dengan cara yang menarik dan bermakna.”
Fitur Menarik dalam Aplikasi Kamus
Aplikasi Kamus Ilmu Komunikasi berbasis smartphone ini dilengkapi berbagai fitur yang mempermudah pengguna dalam memahami istilah dan teori komunikasi.
Beberapa fitur unggulannya antara lain:
- Pencarian cepat (Quick Search): Pengguna dapat mencari istilah hanya dengan mengetik kata kunci di kolom pencarian.
- Audio dan visual guide: Setiap istilah dilengkapi narasi audio dan ilustrasi visual agar lebih mudah dipahami.
- Kategori tema: Istilah dibagi ke dalam tema seperti media massa, komunikasi visual, teori komunikasi, retorika, hingga new media.
- Kuis interaktif: Pengguna dapat menguji pemahaman mereka melalui kuis singkat yang dirancang secara edukatif.
- Mode offline: Aplikasi ini dapat digunakan tanpa koneksi internet, sehingga tetap bisa diakses di daerah dengan jaringan terbatas.
Fitur-fitur tersebut menunjukkan perhatian besar tim dosen terhadap kemudahan pengguna. Tidak hanya sekadar aplikasi referensi, tetapi juga platform pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
“Belajar tidak harus kaku. Kalau kita bisa membuat ilmu terasa ringan dan menyenangkan, maka pengetahuan akan datang tanpa paksaan.”
Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa
Salah satu hal yang membuat proyek ini istimewa adalah keterlibatan mahasiswa DKV UNM dalam proses pengembangan. Mereka dilibatkan sejak tahap perancangan konsep hingga uji coba antarmuka aplikasi.
Mahasiswa berperan dalam pembuatan ilustrasi, desain UI/UX, serta pengembangan fitur visual interaktif. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya menghasilkan produk akademik, tetapi juga pengalaman langsung bagi mahasiswa untuk belajar bagaimana ilmu desain diterapkan di dunia nyata.
Bagi mahasiswa DKV UNM, pengalaman ini sangat berharga karena mereka tidak hanya belajar teori di ruang kuliah, tetapi juga berkontribusi dalam proyek yang berdampak sosial dan pendidikan.
Keterlibatan mahasiswa juga memperkaya perspektif desain, karena ide dan kreativitas mereka menjadi fondasi visual dari aplikasi tersebut.
“Ketika mahasiswa ikut mencipta, mereka tidak hanya menghasilkan karya, tapi juga membangun masa depan mereka sendiri.”
Relevansi bagi Dunia Pendidikan dan Industri
Inovasi yang dihasilkan oleh DKV UNM ini memiliki relevansi yang luas, tidak hanya di dunia pendidikan tetapi juga di industri komunikasi dan media.
Dalam konteks pendidikan, aplikasi ini membantu mahasiswa lintas jurusan memahami istilah komunikasi yang sering muncul dalam penelitian, diskusi akademik, atau dunia profesional.
Sementara di dunia industri, aplikasi ini bisa menjadi alat bantu bagi praktisi media, desainer, jurnalis, dan public relations untuk memperluas wawasan mereka tentang teori komunikasi yang menjadi dasar dari pekerjaan mereka.
Dengan dukungan desain visual yang modern dan pendekatan interaktif, aplikasi ini memiliki potensi untuk digunakan di seluruh Indonesia, bahkan dikembangkan menjadi versi multibahasa di masa depan.
“Ilmu komunikasi adalah fondasi bagi setiap profesi yang melibatkan manusia. Dan aplikasi ini menjadikannya lebih mudah dijangkau oleh siapa pun, di mana pun.”
Dukungan dari Pihak Kampus dan Pemerintah
Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari pimpinan Universitas Negeri Makassar. Rektor UNM mengapresiasi langkah kreatif tim dosen DKV yang berhasil menggabungkan seni, desain, dan teknologi dalam satu produk nyata.
Pihak kampus menilai bahwa aplikasi ini merupakan contoh nyata bagaimana riset akademik bisa diterapkan langsung untuk kepentingan masyarakat luas.
Selain itu, proyek ini juga mendapat perhatian dari pemerintah daerah dan beberapa instansi pendidikan di Makassar yang berencana mengadopsi aplikasi tersebut sebagai media pendukung pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bahkan disebut akan meninjau potensi aplikasi ini untuk dikembangkan secara nasional melalui program Kampus Merdeka Inovatif.
Langkah ini memperkuat posisi UNM sebagai salah satu universitas negeri yang aktif dalam memproduksi inovasi berbasis teknologi di Indonesia Timur.
“Selama inovasi membawa manfaat bagi banyak orang, maka ia akan menemukan jalannya untuk berkembang, tak peduli di mana asalnya.”
Menyatukan Ilmu, Seni, dan Teknologi
Proyek Kamus Ilmu Komunikasi ini menggambarkan filosofi dasar dari DKV UNM menyatukan seni, ilmu, dan teknologi dalam satu wadah kreatif.
Desain komunikasi visual selama ini sering dianggap hanya berurusan dengan estetika dan promosi. Namun, proyek ini menunjukkan bahwa desain juga memiliki fungsi edukatif dan sosial yang kuat.
Dengan kemampuan mahasiswa dan dosen yang terus berkembang, DKV UNM menjadi contoh bagaimana dunia pendidikan seni dapat berkontribusi nyata dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Aplikasi ini bukan sekadar kamus, melainkan manifestasi dari filosofi bahwa komunikasi adalah seni berbicara dengan jiwa manusia baik melalui kata, gambar, maupun teknologi.
“Desain yang baik tidak hanya dilihat, tapi juga dirasakan dan dimengerti. Di situlah seni bertemu dengan pengetahuan.”
Harapan dan Langkah Selanjutnya
Setelah peluncuran awal, tim pengembang DKV UNM berencana memperluas konten aplikasi dengan menambah ribuan istilah baru serta memperkaya fitur visualnya. Mereka juga akan membuka ruang kolaborasi dengan universitas lain untuk memperluas cakupan data dan terminologi komunikasi.
Rencana lain yang sedang dipertimbangkan adalah integrasi dengan teknologi Augmented Reality (AR) agar pengguna bisa mempelajari konsep komunikasi melalui simulasi interaktif.
Selain itu, versi web dan desktop juga tengah dikembangkan untuk memudahkan dosen dan mahasiswa menggunakan aplikasi ini dalam kegiatan perkuliahan.
Proyek ini bukan akhir, tetapi awal dari gerakan besar untuk mendigitalisasi pengetahuan komunikasi di Indonesia.
“Kalau dulu buku jadi sumber ilmu, sekarang layar ponsel bisa jadi pintu belajar baru asal isinya bermakna.”
Refleksi atas Kiprah DKV UNM
Inovasi yang dilakukan Dosen DKV UNM menunjukkan bahwa kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tapi juga tempat melahirkan solusi. Di tangan kreatif para pendidik dan mahasiswa, ilmu komunikasi yang tadinya rumit bisa disajikan dengan cara yang menarik, visual, dan kontekstual.
DKV UNM berhasil menunjukkan bahwa desain tidak hanya bicara tentang seni rupa atau estetika, melainkan tentang cara berpikir kreatif untuk memecahkan masalah nyata.
Aplikasi Kamus Ilmu Komunikasi ini adalah simbol kecil dari potensi besar pendidikan Indonesia yang siap bersaing di era digital. Sebuah karya yang lahir dari ruang akademik, tapi berdenyut untuk masyarakat luas.
“Kalau setiap kampus mau menanamkan semangat seperti ini, maka inovasi bukan lagi sekadar tugas dosen, tapi budaya bangsa.”






