Bogor dikenal sebagai Kota Hujan yang sejuk, asri, dan menyimpan pesona alam yang menenangkan. Namun, keindahan Bogor tak hanya berhenti pada panorama atau udaranya yang segar. Kota ini juga punya segudang kuliner legendaris yang menjadikannya destinasi wajib bagi para pecinta wisata rasa. Nah, bagi siapa pun yang berkunjung ke sini, rasanya liburan belum lengkap tanpa membawa pulang oleh-oleh khas Bogor yang wajib dibawa pulang.
“Bagi saya, oleh-oleh dari Bogor bukan sekadar buah tangan. Di setiap kotak kue atau bungkusan camilan, ada kenangan tentang aroma hujan, jalan-jalan sore di sekitar Kebun Raya, dan senyum ramah para pedagang yang menyapa dengan tulus.”
Pesona Oleh-Oleh Khas Bogor
Ketika berbicara tentang oleh-oleh khas Bogor, yang terbayang bukan hanya camilan enak, tapi juga kisah panjang di baliknya. Sebagian besar oleh-oleh dari kota ini telah ada sejak puluhan tahun lalu dan diwariskan secara turun-temurun. Inilah yang membuatnya tidak sekadar produk jualan, tetapi bagian dari identitas kuliner Jawa Barat.
Kenapa Harus Membawa Oleh-Oleh dari Bogor?
Setiap perjalanan akan terasa lebih berkesan ketika kita bisa membawa pulang sebagian kecil dari tempat yang dikunjungi. Di Bogor, membawa oleh-oleh sudah menjadi tradisi. Baik makanan, minuman, maupun suvenir, semuanya memiliki keunikan tersendiri yang tak bisa ditemukan di tempat lain.
Selain itu, oleh oleh khas Bogor yang wajib dibawa pulang juga mencerminkan karakter masyarakatnya yang kreatif dan ramah. Mereka mampu mengolah bahan lokal menjadi produk bernilai tinggi yang digemari wisatawan dari berbagai daerah.
1. Asinan Bogor, Kesegaran yang Melegenda
Asinan adalah ikon kuliner nomor satu di Bogor. Rasanya yang asam, pedas, dan manis berpadu sempurna, memberikan sensasi segar yang khas. Terdiri dari campuran buah-buahan seperti nanas, bengkuang, pepaya, dan kedondong yang direndam dalam kuah asam pedas, asinan Bogor menjadi hidangan penyegar yang populer sejak zaman kolonial.
Banyak wisatawan menjadikan Asinan Bogor sebagai buah tangan favorit karena selain tahan lama, juga merepresentasikan cita rasa otentik kota ini.
“Bagi saya, satu suapan Asinan Bogor selalu menghadirkan rasa nostalgia. Kuah asamnya seperti mengingatkan akan suasana hujan sore di Kota Bogor yang menenangkan.”

2. Roti Unyil, Si Kecil yang Mengenyangkan
Roti Unyil Venus adalah oleh-oleh legendaris yang sudah berdiri sejak tahun 1992. Ukurannya mungil, tetapi rasanya luar biasa. Ada lebih dari 30 varian rasa, mulai dari cokelat, keju, pisang, sosis, hingga abon sapi.
Roti ini menjadi oleh oleh khas Bogor yang wajib dibawa pulang karena cocok untuk semua usia dan momen. Teksturnya lembut, rasanya manis gurih, dan sangat praktis untuk dibawa bepergian.
Tips Menyimpan Roti Unyil
Jika ingin menjaga kesegarannya, simpan dalam wadah tertutup di suhu ruang dan habiskan maksimal dua hari setelah pembelian.
3. Lapis Talas Bogor, Inovasi dari Umbi Lokal
Talas sudah lama menjadi ikon pertanian Kota Bogor. Dari bahan sederhana ini lahirlah Lapis Talas Bogor, kue lembut berlapis yang kini menjadi primadona wisata kuliner.
Teksturnya lembut, rasanya manis pas, dan aromanya menggoda. Warna ungu alami dari talas menambah keindahan tampilannya. Kue ini juga awet beberapa hari jika disimpan dalam lemari pendingin.
“Saya kagum bagaimana bahan sederhana seperti talas bisa diolah menjadi kue modern yang elegan. Inilah bukti bahwa kuliner lokal mampu beradaptasi tanpa kehilangan jati dirinya.”
4. Keripik Talas, Gurih dan Renyah Tak Tertandingi
Masih dari bahan yang sama, talas juga diolah menjadi keripik yang gurih dan renyah. Keripik talas cocok dijadikan oleh-oleh karena tahan lama dan mudah dibawa. Rasanya bervariasi, mulai dari original, keju, barbeque, hingga pedas manis.
Camilan ini populer di kalangan wisatawan sebagai pilihan ringan yang menggambarkan cita rasa khas Bogor.
Kelebihan Keripik Talas Bogor
- Dibuat dari talas lokal pilihan.
- Tidak menggunakan bahan pengawet.
- Cocok untuk semua usia.
5. Macaroni Panggang, Cita Rasa Eropa di Kota Hujan
Macaroni Panggang adalah salah satu kuliner unik Bogor yang memadukan cita rasa Barat dengan selera lokal. Terbuat dari pasta makaroni, susu, dan keju yang dipanggang, menghasilkan tekstur lembut di dalam dan garing di luar.
Selain cocok dinikmati langsung, hidangan ini juga dikemas rapi sehingga bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
“Begitu aroma keju panggang dari Macaroni Bogor tercium, saya tahu ini bukan sekadar camilan biasa. Setiap gigitan membuat saya merasakan perpaduan antara modernitas dan kehangatan rumah.”
6. Bika Bogor, Kelezatan Lembut dengan Cita Rasa Nusantara
Berbeda dari bika Medan, Bika Bogor menggunakan bahan utama tepung talas yang menjadikannya lebih lembut dan legit. Tekstur empuk dan rasa manisnya pas di lidah. Kue ini menjadi favorit para wisatawan karena kemasannya menarik dan tahan beberapa hari.
Bika Bogor juga menjadi bentuk inovasi modern dalam mempertahankan bahan lokal seperti talas agar tetap relevan dengan tren kuliner masa kini.
7. Strudel Bogor, Sentuhan Modern dari Pastry Klasik
Strudel Bogor adalah inovasi baru dari tren pastry yang terkenal di kota wisata. Lapisan adonan pastry berlapis-lapis dengan isian buah seperti apel, nanas, atau pisang ini memberikan sensasi rasa renyah dan lembut dalam satu gigitan.
Strudel kini menjadi alternatif oleh-oleh kekinian bagi generasi muda yang ingin membawa pulang cita rasa modern dari Bogor tanpa meninggalkan ciri khas lokal.
8. Kacang Bogor, Camilan Tradisional yang Tetap Eksis
Kacang Bogor memiliki bentuk lebih besar dibanding kacang tanah biasa. Camilan ini digoreng kering dan diberi bumbu gurih, cocok untuk teman perjalanan pulang. Selain itu, ada juga versi rebusnya yang sering dijajakan di pinggir jalan dan jadi ikon camilan murah meriah di Bogor.
“Kacang Bogor mengingatkan saya pada perjalanan pulang sore hari dari Puncak. Aromanya khas, rasanya gurih, dan setiap gigitan membawa kenangan sederhana yang menenangkan.”
9. Talas Roll Cake, Kue Modern dengan Sentuhan Tradisi
Talas Roll Cake merupakan versi modern dari olahan talas yang dipadukan dengan konsep kue gulung. Teksturnya lembut dengan rasa khas talas yang berpadu manis dengan krim lembut di dalamnya. Tak heran, banyak wisatawan memilih kue ini sebagai oleh-oleh khas Bogor yang wajib dibawa pulang untuk keluarga.
10. Dodol Garut Bogor, Manisnya Tradisi Sunda
Meskipun dikenal sebagai produk khas Garut, dodol juga menjadi salah satu oleh-oleh populer di Bogor. Banyak toko oleh-oleh di kota ini menawarkan varian dodol rasa talas, durian, atau kelapa yang menggoda lidah.
Dodol ini biasanya dikemas menarik, sehingga cocok dijadikan buah tangan bagi siapa pun yang ingin menikmati cita rasa manis tradisional.
Tips Memilih Oleh-Oleh Khas Bogor
Agar tidak salah pilih, berikut beberapa tips praktis saat membeli oleh-oleh di Bogor:
1. Perhatikan Masa Kadaluarsa
Pilih produk yang masih baru dan memiliki masa simpan cukup lama, terutama jika akan dibawa ke luar kota.
2. Pilih Toko Oleh-Oleh Terpercaya
Beberapa toko seperti Roti Unyil Venus, Asinan Sedap Gedung Dalam, dan Lapis Talas Sangkuriang sudah terbukti kualitasnya.
3. Sesuaikan dengan Penerima
Pilih oleh-oleh sesuai selera penerima. Misalnya, keripik talas untuk anak muda, bika Bogor untuk keluarga, dan asinan untuk rekan kerja.
“Membeli oleh-oleh itu seperti memilih cerita yang ingin kita bawa pulang. Setiap produk punya kisahnya sendiri, dan kita hanya perlu mendengarkan rasa untuk menemukan yang paling pas.”
Kenangan Manis dari Kota Hujan
Liburan ke Bogor tidak akan lengkap tanpa membawa pulang buah tangan dari kota yang penuh pesona ini. Dari Asinan yang segar, Lapis Talas yang lembut, hingga Roti Unyil yang menggemaskan, semuanya adalah bagian dari pengalaman tak terlupakan.
Oleh oleh khas Bogor yang wajib dibawa pulang bukan hanya makanan, tapi simbol kehangatan, kreativitas, dan keramahan masyarakatnya. Jadi, sebelum meninggalkan Kota Hujan, sempatkan mampir ke toko oleh-oleh dan pilih kenangan rasa yang paling mewakili perjalanan Anda.
“Ketika saya membuka kotak oleh-oleh di rumah, aroma Bogor kembali hadir — seolah hujan, pepohonan, dan kehangatan kota itu ikut pulang bersama saya.”






